Page 37 - MAJALAH 108
P. 37

dan Barat, yang masih menekan  seharusnya keberadaan, organisasi  tas belaka, seperti sekedar hadir,
            Iran untuk tidak mengembangkan  atau perhimpunan parlemen seperti  sehingga sering mengundang kritik
            program pe ngayaan nuklirnya un-  APA dan PUIC adalah untuk mencip-  tentang hasilnya, di tengah-tengah
            tuk tujuan pembangunan kapasitas  takan perdamaian dengan mencari  biaya mahal untuk membiayai tiket,
            militer. Tanpa disadari, DPR terus  terobosan dan menawarkan resolusi  uang harian, dan akomodasinya,
            menari dalam irama gendang yang  konflik di antara anggotanya dan  terutama di saat nilai mata uang
            dimainkan Iran. Bedanya, dalam  negara di kawasan yang terjerat  nasional, Rupiah, mengalami depre-
            situasi saat ini, Suriah tidak ikut lagi,  dalam siklus kekerasan tanpa henti.  siasi.
            karena krisis politik yang dihada-
            pinya, khususnya terancamnya po-    DPR dan Isu Terkini               Terakhir, dalam perspektif hubu-
            sisi Presiden Assad. Sehingga, troika                               ngan internasional, reaksi DPR tam-
            kepemimpin an APA sudah tidak       Sementara itu, dalam AIPA, tidak  pak telat dalam menyikap masalah
            eksis lagi, walaupun tanpa Assad  juga tampak hasil yang lebih be-  penyadapan para pejabat tinggi In-
            pun, APA masih bisa eksis untuk  rarti pasca-Sidang Umum di Brunei  donesia oleh AS dan Australia. Se-
            dijadikan kekuatan alternatif me-  Darussalam, menuju realisasi Ko-  perti dalam menghadapi RRC, dalam
            ngurangi tekanan negara besar AS  munitas ASEAN 2015. Konektifitas  menghadapi AS dan Australia, DPR
            dan Barat atas Iran. Tetapi, mem-  ASEAN masih bermasalah, begitu  tidak siap dengan diplomasi koer-
            buruknya hubungan Iran dan Arab  pula kesenjangan tampak di sana-   sif, penuh prasangka dan hipokrisi.
            Saudi, yang juga anggota APA, seir-  sini di antara negara anggotanya,  Lagi-lagi, seperti menghadapi kun-
            ing dengan memburuknya perseter-  terkait dengan realisasi pilar poli-  jungan. Presiden RRC, dalam meng-
            uan kaum Sunni dan Syiah di Timur-  tik dan keamanan, ekonomi, dan  hadapi masalah penyadapan, DPR
            Te ngah, atau antara dua kekuatan  sosial-budaya. Pilar ekonomi, dalam  hanya mampu menunjukkan sikap
            garis keras Al-Qaeda dan Hezbollah,  hitung-hitungan angka prosentasi,  reaktif dan menunggu. Padahal,
            akan mengganggu prospek APA  kesiapannya dinilai lebih baik, teta-  seharusnya, parlemen harus bisa
            di masa depan. Dengan kata lain,  pi anggota seperti Indonesia pun,  menunjukkan daya tawarnya, de-
            hubungan harmoni antar anggota  yang diketahui sebagai salah satu  ngan menawarkan solusi yang jauh
            APA akan mempengaruhi kekuatan  pendiri ASEAN, kuatir dengan ke-    lebih signifikan daripada yang telah
            pengaruh APA yang diusung ber-    mampuannya dalam mengimbangi  diperlihatkan pemerintah. Lang-
            sama antara parlemen Iran dan In-  negara-negara  anggota lainnya,  kah inisiatif juga tidak boleh tidak
            donesia.                          yang dinilai jauh lebih siap. Seda-  logis atau mengada-ada, misalnya
                                              ngkan pilar politik belum dapat men-  dengan niat melakukan kunjungan
              Dalam fora yang lain, yakni Per-  jamin para anggota ASEAN dapat  ke Rusia untuk menemui Edward
            himpunan Parlemen negara Ang-     memecahkan masalahnya sendiri  Snowden, tanpa tahu apa target
            gota OKI (Parliamentary Union of  dalam memelihara perdamaian dan  yang hendak dicapai! Sedangkan
            Organization of Islamic Countries  stabilitas kawasan. Untuk urusan  parlemen  Jerman  (Bundestag),
            -PUIC), keterlibatan DPR tidak surut.  Laut China Selatan, misalnya, ASE-  bersidang secara serius menyikapi
            DPR aktif mengikuti kegiatan PUIC  AN masih tergantung pada peran  masalah penyadapan terhadap Kan-
            yang diadakan di negara anggota  mitra dialognya, terutama negara  selir Merkel, dan dengan kebijakan
            manapun. Namun, kecenderungan  adidaya AS. Yang lain, masih tidak  yang dihasilkan mereka menekan
            yang tampak serupa, DPR terlibat  berdaya menghadapi tekanan RRC,  Pemerintah Merkel agar dapat ber-
            secara rutin saja, tanpa bisa mem-  dan cenderung menjadi pembawa  sikap lebih tegas pada Pemerintah
            beri terobosan dan menawarkan  pesan kepentingan RRC di kawasan.  Obama.
            pemecahan masalah atas persoal-   Keadaan ini tampak juga di dalam
            an yang dihadapi negara anggot-   tubuh AIPA. Padahal, secara sosial-  Fungsi Pengawasan dan
            anya. DPR dapat dikatakan melan-  budaya, ASEAN harus diakui belum  Legislasi
            jutkan irama gendang Iran, dan  tersosialisasi dengan baik sampai
            dalam kenyataannya, PUIC dan  tingkat akar-rumput. Karenanya,         Dapat dilihat, dalam menjalankan
            APA tetap mandul dalam konflik  tidak banyak yang sudah dilaku-     fungsi  pengawasan,  DPR  sangat
            Syria dan illegal trafficking in per-  kan AIPA, terutama kontribusi DPR,  agresif, tetapi, ironisnya juga, tetap
            sons, yang mengalir dari kawasan  dalam hubungannya dengan upaya  tidak berdaya, selain karena terbe-
            Timur-Tengah ke Australia melalui  memperdalam integrasi ASEAN.       ban dan disandera masalah korupsi
            jalur transit Indonesia. Sementara,                                 di tubuh para anggotanya, misal-
            ironisnya, kekerasan sektarian antar   Aktifitas DPR di fora yang lebih  nya dalam menkan pemerintah SBY
            kelompok Sunni dan Syaih meluas  luas, tidak pernah ketinggalan, se-  untuk menuntaskan kasus Century
            dan mening kat frekuensinya secara  perti dalam fora IPU dan organ-or-  setelah 5 tahun dibahas di parle-
            drastis. Sehingga, dapat dikatakan,  gan subordinasi PBB. Tetapi, dapat  men. Wajar saja, masyarakat belum
            tiada hari tanpa aksi kekerasan, kor-  dinilai, diplomasi, seperti juga akti-  dapat dipulihkan kepercayaannya
            ban manusia dan aksi balas dendam  fitas di fora internasional yang lain-  dan kuatir jika dalam perjalanan ke-
            di negara mayoritas Islam. Padahal,  nya, keterlibatan DPR hanya rutini-  mudian, terjadi barter antar-fraksi


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 108 TH. XLIII, 2013  37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42