Page 8 - MAJALAH 108
P. 8
PESAN PIMPINAN
OLeH dr. MarzUki aLie
Konferensi Nasional Riset Manajemen VII di Palembang beberapa waktu yang lalu, menyadarkan kita
bahwa masyarakat Indonesia harus lebih bersiap dalam menghadapi era global. Sebab, tepat setahun
jelang diresmikannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) pada 2015, masyarakat kita dinilai kurang siap.
Keanggotaan Indonesia di G-20 tidak menjamin bangsa ini langsung siap menghadapi era global. Perlu
inovasi kreatif untuk memacu kesiapannya.
Setiap organisasi masyarakat memajukan kesejahteraan
maupun masyarakat Indonesia umum, mencerdaskan kehidu-
sebagai unsur kekuatan sosial pan bangsa, dan ikut melak-
yang rasional dan mandiri, sanakan ketertiban dunia yang
amat perlu meretas jalan berdasarkan kemerdekaan,
bagi lahirnya “idiologi inovasi perdamaian abadi dan keadil-
dan kreativitas” yang bersifat an sosial. Sebagai sebuah
embedded dalam setiap proses produk peradaban, kehadiran
transformasi. Sebab, inovasi inovasi dan kreativitas yang di-
dan kreativitas bukanlah cetuskan oleh setiap aktor ma-
sesuatu yang sifatnya given syarakat dan organisasi secara
dalam setiap sistem sosial kelembagaan menjadi satu pi-
dan ekonomi apapun. Inovasi lar penting bagi pe ningkatan
dan kreativitas merupakan daya saing dan kemandirian
sebuah proses melalui mana ekonomi bangsa. Di sinilah ti-
setiap individu atau kelompok tik irisan kepentingan antara
individu menghasilkan suatu pe nguatan proses transfor-
perubahan atau efek yang masi organisasi dan masyara-
berarti baik, bagi kehidupan kat yang berbasis inovasi dan
pribadi maupun orang lain. kreativitas dengan tujuan
Menurut hemat saya, sejalan pembangunan ekonomi nasi-
dengan pemikiran Thomas onal ditemukan.
Kuhn misalnya, produk inovasi
dan kreativitas, tidak terjadi Pembangunan ekonomi na-
secara random tetapi sebuah sional merupakan instrumen
proses siklis yang berjalin- dalam mendorong penguatan
berkelindan. Dengan demikian, norma-norma maupun nilai-nilai produktivitas nasional. Keberhasil-
pandangan ini sekaligus menggugat yang dianut, merupakan parameter an penguatan yang berbasis ino-
sebuah “praksis sosial” sebagian penting yang turut memberikan vasi dan kreativitas tersebut pada
masyarakat kita tentang adagium: rambu-rambu dalam batas-batas gilirannya akan berimplikasi positif
“tiba masa, tiba akal”. mana setiap pribadi individu, terhadap upaya peningkatan kese-
dapat menghasilkan inovasi dan jahteraan rakyat. Menyadari bahwa
Saya juga meyakini segenap kreativitas. Dengan demikian, produktivitas inovasi dan kreativitas
proses yang mendorong bagi konsepsi kreativitas dan inovasi tidak akan bekerja sendiri betapa-
lahirnya inovasi dan kreativitas harus diletakkan dalam bingkai pun kondusifnya sistem sosial dan
tidaklah semata-mata sebagai sebagai sebuah karya (construct) ekonomi, peran aktor organisa-
produk yang dihasilkan oleh bakat sosial dan historis. sional dan sosial bagi terciptanya
individual. Sistem dan nilai-nilai produktivitas tersebut mutlak di-
sosial tertentu tetap memainkan Mandat Pembukaan UUD 1945 perlukan. Konsekuensinya, agenda
peran penting dalam hal ini. Pendek menegaskan bahwa kehidupan penguatan transformasi organisasi
kata, setiap struktur sosial berikut bernegara ditujukan dalam rangka dan masyarakat berbasis inovasi dan
8 PARLEMENTARIA EDISI 108 TH. XLIII, 2013