Page 49 - MAJALAH 125
P. 49
ena, biasa ia dipanggil, sudah Universitas Pancasila. Bahkan, kelas. Menurutnya, berorganisa-
akrab dengan Komisi IX DPR, ia pernah menjabat sebagai Ke- si merupakan proses pendidikan
Lsetidaknya dari belasan tahun tua BEM Universitas Pancasila. Ia tersendiri dalam kehidupan, dan
yang lalu. Mulanya, ia menjadi tena- menjalani dengan serius kegiatan proses yang mengajarkan banyak
ga ahli di Komisi IX DPR pada tahun ekstranya ini, hingga membawa hal yang tidak diajarkan di sekolah
2000 hingga 2005. Sebelumnya, ia dirinya untuk bergabung di Perge- formal.
pun sudah menjabat sebagai Ang-
gota DPR, walaupun tak lama, yakni Kehidupan Kehidupan kampusnya pun tak
pada tahun 1997-1999. lepas dari aksi demonstrasi. Tak
kampusnya pun jarang, ia dan rekan-rekan sesama
Walaupun lahir di Bukittinggi, Lena tak lepas dari mahasiswa melakukan aksi di de-
lebih akrab dengan Provinsi Kepu- aksi demonstrasi. pan Gedung DPR RI. Ia menyampai-
lauan Riau (Kepri). Memasuki usia 3 kan berbagai aspirasi terkait per-
tahun, keluarga besar Lena pindah Tak jarang, ia masalahan negeri ini. Tak jarang,
ke Kepri. Masa kecilnya cukup ak- dan rekan-rekan ia dan rekan diterima secara resmi
rab dengan perpindahan. Meng- sesama mahasiswa oleh Anggota Dewan. Untuk itu, ke-
ingat ayah Lena merupakan pega- tika ia menjabat sebagai Anggota
wai Bea dan Cukai, sehingga dari melakukan aksi di Dewan, ia lebih senang menerima
kecil ia sudah cukup sering men- depan Gedung DPR secara resmi perwakilan maha-
jalani pindah rumah, termasuk pin- RI. Ia menyampaikan siswa atau pihak yang melakukan
dah sekolah. Namun, tak ada rasa aksi demo, untuk menyampaikan
sedih di hatinya meski harus sering berbagai aspirasi aspirasinya.
pindah, yang harus memaksa diri- terkait permasalahan
nya kembali mencari teman baru, negeri ini. Dalam waktu hampir bersamaan,
dan ‘dunia’ sekolah yang berbeda. Lena juga tergabung dalam orga-
Daerah seperti Tanjung Pinang,
Karimun, Tanjung Batu Kundur,
hingga Kota Batam pun sudah ia
singgahi dari masa kecilnya hingga
menginjak kelas 2 Sekolah Mene-
ngah Atas. Hingga tak heran, ia cu-
kup fasih berbahasa Melayu. Walau-
pun sering berpindah, kehidupan
masa kecilnya pun tak berbeda jauh
dengan anak sebayanya.
Pendidikan masa kecilnya dijalani
dengan serius. Walaupun tidak ada
prestasi yang menonjol, bahkan
sampai salah jurusan di masa per-
guruan tinggi, ia mengaku tetap
‘enjoy’ menjalaninya. Masa kuliah
ia jalani di Fakultas Farmasi Uni-
versitas Pancasila. Ia terbilang lulus rakan Mahasiswa Islam Indonesia nisasi Nahdatul Ulama (NU). Di or-
de ngan waktu yang relatif cepat. (PMII), dan menempati pimpinan ganisasi pertamanya ini, membawa
Bukan karena ia pintar di bidang tingkat nasional. dirinya menempati Ketua Fatayat
ini, namun karena salah jurusan, NU dari tahun 1979 hingga 2000.
sehingga ia ‘memaksa’ untuk segera Lena berpikir, kegiatan berorgani- Sebelumnya, ia juga pernah menja-
lulus. Tahun 1983 ia pun telah di- sasi merupakan kegiatan yang me- bat sebagai Sekretaris Fatayat NU,
wisuda. nyenangkan. Ia mendapatkan ba- dan Sekretaris Muslimat NU. Akti-
nyak hal tentang organisasi dari fitas di NU pun ditekuninya hingga
Masa kuliah, Lena bergabung di BEM ataupun organisasi lain yang saat ini, walaupun sudah tak menja-
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tidak diajarkan ketika belajar di bat di kursi kepemimpinan.
PARLEMENTARIA EDISI 125 TH. XLV, 2015 49