Page 53 - MAJALAH 125
P. 53

akan mencoba untuk memberikan
                                                                                satu perubahan agar kawasan eko-
                                                                                nomi khusus, seperti Karimun bisa
                                                                                berkembang dan meningkatakan
                                                                                kehidupan dari masyarakat yang
                                                                                ada di daerah.

                                                                                “Untuk itu kita tentunya meng-
                                                                                harapkan banyak investor, bukan
                                                                                hanya investor luar negeri, tapi in-
                                                                                vestor dalam negeri juga yang ma-
                                                                                suk kedaerah ini,” harap Eriko.

                                                                                Sementara itu, saat pertemuan de-
                                                                                ngan Kepala BP Batam Mustofa Wi-
                                                                                djaja dan jajaran, di Marketing Cen-
                                                                                tre, Batam Centre, Senin (27/04/15),
                                                                                Mustofa menjelaskan bahwa per-
                                                                                masalahan terkait pengembangan
                                                                                Batam adalah pembebasan lahan
            us. Permasalahan tersebut harus   FTZ, adalah kebijakan pemerintah  untuk pembangunan pelabuhan
            dipecahkan secara lintas sektoral.   pusat masih setengah hati untuk  baru, Tanjung Sauh.
            Saya kira kita dapat membentuk    melimpahkan kewenangan kepa-
            panja khusus Batam untuk mem-     da lembaga yang menanganinya,     “Kami berencana membangun
            percepat penyelesaian masalah ini,”   yakni Badan Pengusahaan (BP Ba-  pelabuhan baru di daerah Tanjung
            tegas Politisi asal Dapil Sumut I ini.  tam),” ujar Politisi asal Dapil Kepri   Sauh. Namun saat ini masih terken-
                                              ini.                              dala pembebasan lahan. Untuk ta-
            Seluruh Anggota Tim Kunker Komi-                                    hap pertama kami butuh tanah se-
            si VI DPR mengusulkan Anggota  Dalam kesempatan yang sama,  luas 639 hektar, namun baru kurang
            Komisi VI Nyat Kadir (F-Nasdem)  anggota Komisi VI Eriko Sotar-     dari 10 persen luas lahan yang dibe-
            untuk menjadi Ketua Panja. Ketika   duga (F-PDI Perjuangan) berjanji   baskan,” jelas Mustofa.
            Parlementaria menanyakan hal ini
            kepada Politisi Nasdem ini, ia me-
            nyatakan siap. Mengingat Provinsi
            Kepri merupakan daerah pemili-
            hannya.

            Nyat Kadir menyatakan, pengem-
            bangan Provinsi Kepulauan Riau
            agak terhambat dikarenakan kurang
            maksimalnya status Free Trade Zone
            (FTZ) atau Kawasan Perdagangan
            Bebas yang disandangnya. Ia meni-
            lai, satu-satunya FTZ yang diang-
            gap berjalan cukup baik adalah Kota
            Batam. Sisanya, seperti Kabupaten
            Bintan, Tanjungpinang, dan Kari-
            mun, dinilai perlu sebuah kebijakan
            yang lebih berpihak.

            “Karena itu, Komisi VI DPR sepakat
            membentuk Panja untuk memper-
            cepat pemanfaatan status FTZ yang
            ada di Kepri. Salah satu persoalan



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 125 TH. XLV, 2015  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58