Page 59 - MAJALAH 125
P. 59
tentang arsitek, syarat pengangka- kan kembali untuk masuk kedalam tan Tengah, belum lama ini.
tan arsitek hak dan kewajiban arsi- Prolegnas dan telah ditetapkan
tek, standar arsitek perlindu ngan menjadia prioritas tahun 2015. “Sebelum Undang-Undang ini
hasil karya arsitek, penyelenggara- ditetapkan perlu mende ngarkan as-
an praktik arsitek, pengemba ngan Menurut Ketua Komisi V DPR, se- pirasi dari daerah serta mengako-
keprofesian berkelanjutan, regis- cara yuridis keberadaan profesi modir hal-hal yang terkait dengan
trasi dan sertifikasi profesi arsitek. arsitek dan pekerjaan arsitektur perkembangan arsitek untuk bahan
Selain itu keberadaan arsitek a sing secara tidak langsung diatur dalam dalam penyusunan UU Arsitek. Seni
sehingga berkontribusi kepada UU No. 18 tahun 1999 tentang Arsitek dipandang dapat membantu
kurangnya perlindungan terhadap Jasa Konstruksi, UU No. 28 tahun mempertahankan kebudayaan dan
arsitek serta hasil karyanya,” jelas- 2002 tentang Bangunan Gedung, kultur suatu daerah,” kata Teras.
nya. dan UU No. 11 tahun 2014 tentang
Keinsinyuran. “Namun hingga Selanjutnya Teras mengatakan, bagi
Menurutnya, lemahnya daya saing saat ini belum ada payung hukum para arsitek diperlukan adanya pa-
dan kompetensi arsitek nasional yang secara khusus mengatur dan yung hukum yang jelas terkait ma-
dalam menghadapi era pasar bebas menaungi keberadaan profesi arsi- salah kedudukan, peran serta tang-
dan Masyarakat Ekonomi ASEAN tek,” jelasnya. gungjawab yang harus dipenuhi oleh
sehingga perlu segera ditingkatkan seorang arsitek. Keberadaan RUU
sesuai dengan standar yang ber- Kalteng Dukung Budaya Lokal Arsitek, menurut Gubernur sudah
laku. “Masih belum ada cetak biru komprehensif, namun tetap membu-
yang menggambarkan khasanah Gubernur Kalteng Teras Narang tuhkan masukan dari semua pihak.
literatur budaya arsitek Indonesia yang didampingi Kepala Dinas PU
yang demikian beragam sehingga Provinsi dan Kab/Kota, Civitas Aka- “Disisi lain perlu menggali hal hal
ciri orisinalitas budaya arsitek In- demika; Univ. Negeri Palangkaraya, tradisional dalam membuat sebuah
donesia belum mendapatkan pe- Univ. Kristen Palangkaraya, Univ. RUU arsitek ini misalnya menyang-
ngakuan dalam tataran global,” Muhammadiyah dan Ikatan Arsitek kut indentitas kebudayaan lokal
ujarnya. Daerah, mengusulkan supaya dalam serta kultur negara secara umum
Rancangan Undang-undang Arsitek dimana para arsitek akan membuat
Secara kronologis, RUU Arsitek dapat memperhatikan keberadaan- rancangan,” jelas Teras.
telah terdaftar dalam long list Pro- an budaya dan kultur daerah se-
gram Legislasi Nasional (Prolegnas) tempat. Hal tersebut disampaikan Sedangkan Ketua Tim Komisi V
periode keanggotaan 2004-2009. pada saat pertemuan dengan Tim Lasarus menyampaikan bahwa ke-
Pada periode 2009-2014 telah Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI giatan Komisi V DPR RI ini untuk
sampai pada tahap harmonisasi di dalam rangka Focus Group Discus- mendengarkan dan menampung
Badan Legislasi DPR RI. Pada peri- sion (FGD) di Aula Eka Hapakat lan- aspirasi dari daerah terkait dengan
ode keanggotaan 2014-2019 diusul- tai 3 Kantor Gubernuran Kaliman- penyusunan RUU Arsitek.
Lebih lanjut Lasarus mengatakan,
bahwa Komisi V juga sudah menyu-
sun draft akademik yang diharap-
kan dapat menjadi point penting
yang nantinya dimasukkan dengan
usulan dari berbagai daerah.
Disamping itu, keragaman budaya
di Indonesia yang begitu banyak
belum memiliki UU mengenai pro-
fesi arsitek. Padahal dipandang pro-
fesi arsitek cukup penting dalam
menjaga kelestarian budaya khusus
terkait pola dan rancang bangun
nuansa etnik dan keragaman bu-
daya nasional. (sugeng/Eka) Foto: Eka
Hindra, Sugeng/Parle/HR
PARLEMENTARIA EDISI 125 TH. XLV, 2015 59