Page 6 - MAJALAH 86
P. 6

genda  rutin setiap tang-
                       gal 16 Agustus, Presiden
                       Republik  Indonesia  me-
            Anyampaikan Keterangan
            Pemerintah atas Rancangan Undang-
            Undang tentang Anggaran Pendapa-
            tan dan Belanja Negara (RAPBN) be-
            serta Nota Keuangannya.
                Pidato  yang  sama  juga  disam-
            paikan Presiden Susilo Bambang  Yu-
            dhoyono dihadapan seluruh Anggota
            DPR RI pada Rapat Paripurna Agustus
            lalu  dengan  agenda  penyampaian
            RAPBN Tahun Anggaran 2012.
                Menanggapi  Pidato  tersebut,
            salah satu media nasional terkemuka
            Harian Media Indonesia memberikan   Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rapat Paripurna Agustus 2011 agenda RAPBN 2012
            komentarnya  dalam  editorial  yang
            berjudul  “Anggaran  Mandul”.  Dalam
            editorial  tersebut  dikatakan  bahwa
            RAPBN 2012 mandul terobosan. Ru-
            ang  fiskal  yang  tersisa  untuk  ber-
            manuver  tetap  sempit  karena  ang-
            garan habis terpasung untuk belanja
            rutin yang minim daya pacu pertum-
            buhan.
                Menurut   editorial   tersebut,
            transfer daerah, anggaran untuk sub-
            sidi,  belanja  pegawai  dan  barang,
            serta  pembayaran  bunga  utang  dan
            belanja lain masih menyandera seki-
            tar 80% anggaran negara 2012. Tidak
            jauh berbeda dari  postur   APBN   ta-
            hun-tahun  sebelumnya,  yakni  rata-  ningkat dari tahun ke tahun.   putar  penyampaian  RAPBN  2012
            rata  91%  pendapatan  dalam  negeri   Ia menilai persoalan utama yang   yang disampaikan Presiden.
            digunakan  untuk      membiayai      be-  dihadapi  bangsa  seperti  kemiskinan,   Taufik  Kurniawan  Wakil  Ketua
            lanja-belanja tersebut.           pengangguran,  perbaikan  gizi  dan   DPR  RI  dari  Fraksi  PAN  mengharap-
                Dalam  Rapat  Dengar  Pendapat   transportasi harus menjadi dasar bagi   kan APBN 2012  mampu mendorong
            Umum Komisi XI DPR RI dengan se-  pemerintah bersama DPR.            percepatan  pertumbuhan  infrastruk-
            jumlah  ekonom  pada  pertengahan     Berdasarkan  data  Badan  Pusat   tur dan peningkatan pada sektor pen-
            September lalu, Ekonom Econit Hen-  Statistik  (BPS),  penduduk  miskin  per   didikan khususnya fasilitas dan mutu
            dri  Saparini  mengatakan,  Angga-  Maret  2011  sebanyak  30,2  juta  jiwa,   pada sektor pendidikan di Indonesia.
            ran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara   hanya  turun  1  juta  ketimbang  2010.   Menurut  Taufik,  hal  yang  perlu
            (APBN) kerap disusun hanya berkutat   Adapun  jumlah  penduduk  hampir   ditekankan di sini adalah bagaimana
            pada angka, bukan kebijakan yang di-  miskin  naik  4,13  juta  menjadi  27,12   mengisi  pembangunan  yang  riil  dan
            dasarkan pada kebutuhan. Akibatnya,   juta jiwa.                     kongkret  diantaranya  menjalankan
            kontribusi  APBN  dalam  mengangkat   Dengan  demikian,  selama  se-  program-program  ekonomi  kerak-
            kesejahteraan rakyat rendah.      tahun  ada  sekitar  3  juta  penduduk   yatan dan infrastruktur yang memiliki
                Hendri  meminta  penyusunan   golongan  menengah  yang  jatuh  ke   dampak yang multiflyer effect.
            APBN  mulai  diperbaiki  dalam  pem-  kelompok  hampir  miskin,  Kelompok   Anggota  Komisi  V  DPR  dari
            bahasan  RAPBN  2012  dan  menye-  itu sangat rentan jatuh miskin dan ti-  Fraksi  Partai  Golkar,  Roemkono  me-
            suaikannya dengan kebutuhan rakyat   dak tersentuh program APBN.     ngatakan,  pertumbuhan  ekonomi  di
            agar  tidak  terbuang  sia-sia.  Apalagi,   Sementara  fraksi-fraksi  di  DPR   tahun 2012 idealnya sebesar 7% dari
            belanja negara cenderung terus me-  juga  memberikan  tanggapannya  se-  6,5%  pertumbuhan  ekonomi  yang





                                                                                                               7
  6                                                                           | PARLEMENTARIA  |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 | 7
                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
  6 | PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
                                                                              |
                                                                                                             1
                                                                                             Edisi 86
                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11