Page 11 - MAJALAH 86
P. 11

LAPORAN  UTAMA





            tentu  bertambah  besar.  Pengalaman   efektif, dan efisien.         terus  meningkatkan  penggalian  dan
            menunjukkan bahwa komposisi ang-      Kebocoran anggaran tidak boleh   pengembangan sumber-sumber pen-
            garan belanja negara hingga saat ini,   terjadi.  Setiap  rupiah  yang  dibelan-  dapatan  negara,  baik  penerimaan
            masih didominasi belanja wajib seperti   jakan,  harus  digunakan  untuk  keg-  perpajakan maupun Penerimaan Ne-
            belanja pegawai, sebagian belanja ba-  iatan dan program yang benar-benar   gara Bukan Pajak atau PNBP.
            rang, pembayaran bunga utang, serta   produktif,  dan  mampu  memberikan   “Peningkatan  pendapatan  ne-
            berbagai  jenis  subsidi  dan  transfer   nilai  tambah  sebesar-besarnya  bagi   gara  adalah  kunci  kemandirian  kita
            ke  daerah.  Kondisi  itu  menyebabkan   kesejahteraan rakyat.       dalam  membiayai  pembangunan,”
            dana yang tersedia bagi pelaksanaan   Menurut    Presiden,   dengan   tambahnya.
            berbagai program dan kegiatan pem-  rambu-rambu  dan  kerangka  penge-   Dengan  komitmen  itu,  dalam
            bangunan lainnya yang lebih produk-  lolaan  kebijakan  fiskal  itulah,  dalam   RAPBN 2012, penerimaan perpajakan
            tif, menjadi terbatas.            RAPBN    Tahun  2012  pendapatan   direncanakan mencapai Rp1.019,3 tri-
                “Untuk  itulah,  pada  kesempatan   negara dan hibah direncanakan men-  liun, atau memberi kontribusi hampir
            yang  baik  ini  saya  minta  kepada  se-  capai  Rp1.292,9  triliun.  Jumlah  ini   79 persen dari total pendapatan ne-
            luruh  jajaran  pemerintahan,  baik  di   naik sebesar Rp123,0 triliun atau 10,5   gara dan hibah. Jumlah itu mengalami
            pusat  maupun  di  daerah,  agar  me-  persen dari target pendapatan negara   kenaikan sebesar Rp140,6 triliun, atau
            ngelola APBN dan APBD secara lebih   dan hibah pada APBN-P Tahun 2011   sekitar 16 persen dari target APBN-P
            cermat,  transparan,  dan  akuntabel,”   sebesar Rp1.169,9 triliun.   Tahun 2011.
            kata Presiden.                        Sementara  itu,  belanja  negara   Dengan  total  penerimaan  per-
                Dari  sisi  penerimaan,  tegas  Pre-  direncanakan  mencapai  Rp1.418,5   pajakan sebesar itu, rasio penerimaan
                                                                                 perpajakan terhadap PDB atau tax ra-
                                                                                 tio mengalami peningkatan dari 12,2
                                                                                 persen  di  tahun  2011  menjadi  12,6
                                                                                 persen di tahun 2012. Makin mening-
                                                                                 katnya penerimaan negara dari pajak,
                                                                                 membawa  konsekuensi  pada  peme-
                                                                                 rintah  untuk  memberikan  pelayanan
                                                                                 publik  yang  lebih  transparan  dan
                                                                                 akuntabel.
                                                                                     Untuk  mengamankan  sasaran
                                                                                 penerimaan perpajakan itu,  Pemerin-
                                                                                 tah  terus  melanjutkan  langkah-lang-
                                                                                 kah  reformasi  perpajakan,  termasuk
                                                                                 melanjutkan reformasi peraturan dan
                                                                                 perundang-undangan pajak.
                                                                                     Menurut Presiden, dalam meng-
                                                                                 optimalkan  penggalian  potensi  per-
                                                                                 pajakan, pada bulan September 2011,
                                                                                 Pemerintah  berencana  melakukan
                                                                                 sensus  pajak  nasional.  Melalui  ke-
            siden, Pemerintah harus mampu me-  triliun,  naik  Rp97,7  triliun    atau  7,4   giatan  sensus  itu,  Pemerintah  ingin
            ningkatkan, menggali, dan mengem-  persen  dari  pagu  belanja  negara   cakupan potensi pajak terus mening-
            bangkan sumber-sumber pendapatan   pada  APBN-P  Tahun  2011  sebesar   kat,  baik  dalam  rangka  ekstensifikasi
            negara  dan  pendapatan  asli  daerah,   Rp1.320,8 triliun. Dengan konfigurasi   maupun intensifikasi perpajakan.
            agar kapasitas fiskal semakin kuat.   ini,  pada  RAPBN  2012,  kita  berhasil   Sejalan  dengan  cara  itu,  akan
                                              menekan defisit anggaran menjadi 1,5   disempurnakan  pula  mekanisme  ke-
                                              persen terhadap PDB,”  jelasnya.    beratan dan banding untuk mening-
            Anggaran Tidak Boleh Bocor            Pendapatan  Negara,  tambah    katkan pengawasan dan menghindari
                Dari  sisi  belanja,  lanjutnya,  Pe-  Presiden,    mempunyai  peran  yang   penyalahgunaan wewenang. Langkah-
            merintah  harus  dapat  meningkatkan   sangat  strategis  dalam  memperkuat   langkah  itu,  disertai  dengan  pembe-
            kualitas  dan  produktivitas  belanja,   kapasitas  fiskal  kita,  untuk  mem-  rian sanksi yang lebih berat bagi yang
            baik  belanja  APBN  maupun  belanja   perluas  ruang  gerak  dalam  mem-  melakukan penyelewengan.
            APBD. Anggaran belanja harus dapat   biayai  pembangunan.  Oleh  karena   Di bidang kepabeanan dan cukai,
            digunakan  secara  makin  berkualitas,   itu,  Pemerintah  berkomitmen  untuk   dilakukan  langkah-langkah  optimal-




                                                                                                                                                                                                                                         1


            1                                                                                                                                                                                           | PARLEMENTARIA  |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 | 1
            1  | PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 86 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 86
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16