Page 70 - MAJALAH 173
P. 70

pernik




                 Reformasi Birokrasi                                               kita lakukan ini jangan hanya

                                                                                   untuk memenuhi pelaporan,
                 Demi Perbaikan Sistem                                             sehingga hasilnya formatif dan
                                                                                   dokumentatif tanpa memberikan
                                                                                   perubahan terhadap organisasi,”
                 Kerja organisasi                                                  tuturnya.
                                                                                     Langkah yang sudah dilakukan
                                                                                   oleh Ittama DPR RI agar seluruh
                                                                                   unit kerja memahami tugas
                                                                                   fungsi serta ukuran keberhasilan
                                                                                   adalah dengan terus melakukan
                 Pelaksanaan Reformasi            di lingkungan Sekretariat Jenderal   sosialisasi terkait dengan sistem
                 Birokrasi (RB) diharapakan       dan Badan Keahlian DPR RI untuk   pengendalian internal.
                 dapat memperbaiki sistem         terus memahami mengenai tugas      “Jadi sistem pengendalian intern
                 kerja pada suatu organisasi.     fungsi dan ukuran keberhasilan   itu yang tadi disebutkan banyak
                                                  pelaksanaan tugas.               unsur, ya. Tapi secara sederhana
                                                    “Ini sangat tragis, hanya 8,07   saya ilustrasikan bahwa setiap
                                                  persen yang memahami tugas       pimpinan, setiap atasan dari
                        ejak tahun 2010           fungsi dan ukuran keberhasilan   level kasubag, kabag, kabiro, dan
                        Kementerian               pelaksanaan tugas. Sisanya       eselon I nya inilah mengendalikan,
                        Pendayagunaan Aparatur    84,21 persen hanya memahami      sehingga mereka atasan itu
                        Negara dan Reformasi      tugas dan fungsi, namun tidak    dikasih tahu ini anak buahnya,
                sBirokrasi (PAN-RB)               memgetahui ukuran keberhasilan   kamu itu jabatannya ini, tugasnya
                 meminta setiap organisasi        pelaksanaan tugas. Dan 7,01 tidak   ini, alat kerjanya adalah demikian,
                 melakukan Penilaian Mandiri      mengetahui keduanya. Maka perlu   referensi yang digunakan dalam
                 Pelaksanaan Reformasi Birokrasi   sosialisasi secara masif dari awal   bekerja seperti ini, kemudian cara
                 (PMPRB) untuk meninjau sejauh    perencanaan,” paparnya.          dan mekanisme kerjanya ada SOP
                 mana pelaksanaan RB telah          Ketidakpahaman tersebut akan   (Standard Operational Proccedure)
                 diimplementasikan.               berdampak terhadap penilaian RB   nya,”paparnya.
                  Inspektur Utama DPR             dan tunjangan kinerja (tunkin)     Dan menurut Totok hal yang
                 RI Setyanta Nugraha              pegawai di lingkungan Setjen dan   disebutkan diatas itulah yang
                 mengatakan, pihaknya telah       BK DPR RI. “Untuk itu saya ingin   belum dilaksanakan dengan baik
                 mengimplementasikan RB           RB menjadi roh kita. PMPRB yang   oleh para pejabat di setiap unit
                 ke seluruh unit kerja dan
                 melakukan evaluasi secara berkala
                 pelaksanaan RB di lingkungan
                 Sekretariat Jenderal dan Badan
                 Keahlian DPR RI. Ia mengakui,
                 hasilnya belum mencapai nilai
                 maksimum, sebesar 75,00.
                  “Tahun 2015 nilai yang dicapai
                 65,99, tahun 2016 sebesar 66,22,
                 tahun 2017 sebesar 71,05 dan
                 tahun 2018 sebesar 72,71. Kurang
                 sedikit lagi untuk mencapai
                 75,00,” jelasnya saat membuka
                 kegiatan sosialisasi PMPRB dan
                 Penilaian Mandiri Pembangunan
                 Zona Integritas (PMPZI) di
                 Tangerang, Banten, beberapa
                 waktu lalu.
                  Untuk itu, Totok, sapaan akrab
                 Setyanta mengajak seluruh unit
                                                  Inspektur Utama DPR RI Setyanta Nugraha. Foto: Oji/jk


                       parlEmEnTaria      Edisi 173      TH. 2019
                 70 70    parlementaria      edisi 171      tH. 2019
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75