Page 14 - MAJALAH 80
P. 14

LAPORAN  UTAMA




            dari fraksi yang sama mengatakan   bagai  kasus  yang  sering  menimpa   nesia,  nota  kesepahaman  dengan
            sangat menyayangkan ketidak kon-  TKI kita, Direktur Eksekutif Migrant   sejumlah  negara  tujuan,  maupun
            sistenan  pemerintah  dengan  kebi-  Care Anis Hidayah mengatakan, ti-  peraturan  lain.  Termasuk  kinerja
            jakan  moratorium  yang  dikeluar-  dak  adanya  pola  dan  mekanisme   18  instansi  berwenang  dalam  pe-
            kan. Seperti kebijakan moratorium   baku  dalam  penyelesaian  masalah   nempatan dan perlindungan buruh
            pengiriman  pekerja  rumah  tangga   buruh migran menunjukkan peme-  migran.
            ke Malaysia yang dikeluarkan pada   rintah  masih  reaktif  menghadapi   Ke  dua,  evaluasi  terhadap  ki-
            April 2009 yang dilanggarnya.     setiap persoalan buruh migran.     nerja legislatif secara menyeluruh,
                Pantauan yang dilakukan frak-     Hingga kini pemerintah belum   baik  pada  tingkat  legislasi,  penga-
            sinya  menunjukkan  hingga  Okto-  memiliki  mekanisme  bantuan  hu-  wasan,  maupun  anggaran  dan  ke
            ber 2011 terdapat 9.600 pembantu   kum  yang  permanen  untuk  semua   tiga,  evaluasi  terhadap  kinerja  ca-
            rumah tangga baru asal Indonesia   negara  tujuan  buruh  migran  Indo-  binet.
            di  Malaysia.  Ini  berarti,  katanya,   nesia.  Hal  ini  sangat  ironis  mengi-  Ditundanya  pembahasan  RUU



















                                                            Rieke Dyah Pitaloka
                             sangat menyayangkan ketidak konsistenan
                              pemerintah dengan kebijakan moratorium
                                                          yang dikeluarkan.
                               Seperti kebijakan moratorium pengiriman
                  pekerja rumah tangga ke Malaysia yang dikeluarkan
                                     pada April 2009 yang dilanggarnya.





            pemerintah  telah  melanggar  kebi-  ngat  terlalu  banyak  pelanggaran   PRT  yang  sejatinya  prioritas  2010
            jakan moratorium yang telah dike-  hak  asasi  buruh  migran  Indonesia   juga  pertanyaan  besar  dalam  situ-
            luarkan.                          di sejumlah negara.                asi  dimana  PRT  migran  Indonesia
                Terhadap kasus Sumiati, dewan     Menurut  Anis,  ada  tiga  poin   di  sejumlah  negara  minim  perlin-
            juga  mengusulkan  untuk  melaku-  utama  yang  harus  menjadi  per-  dungan. Tersendatnya penuntasan
            kan Moratorium pengiriman TKI ke   hatian  bersama  terkait  kasus  TKI.   revisi  MoU  RI-Malaysia  mengenai
            luar negeri. Usulan moratorium ini   Pertama, kasus ini semestinya jadi   penempatan  domestic  workers
            hampir disepakati mayoritas fraksi   momentum bagi pemerintah untuk   yang sudah berjalan 1,5 tahun salah
            di DPR.                           melakukan  evaluasi  menyeluruh    satunya  karena  Pemerintah  Indo-
                DPR  juga  telah  membentuk   terhadap  penempatan  dan  perlin-  nesia belum memiliki legislasi nasi-
            Tim  Khusus  penanganan  Tenaga   dungan buruh migran yang terbukti   onal untuk perlindungan PRT.
            Kerja  Wanita  (TKW)  khususnya   gagal memberikan perlindungan.         Anis  menegaskan,  ratifikasi
            yang  berada  di  Arab  Saudi.  Ang-  Evaluasi  ini  untuk  melihat   konvensi  buruh  migran  mestinya
            gota  Tim  ini  terdiri  dari  gabungan   efektifitas  keseluruhan  kebijakan   menjadi concern bersama. Namun,
            berbagai  komisi  yaitu  komisi  I,  II,   yang ada, baik UU Nomor 39 Tahun   ironisnya  ratifikasi  ini  tidak  ma-
            III, VIII dan IX.                 2004  tentang  Penempatan  dan     suk  dalam  agenda  Prolegnas  DPR
                Sementara  menanggapi  ber-   Perlindungan  Tenaga  Kerja  Indo-  2009-2014.




                                                                                                                                                                                                                                          5
                                                                                                                                                                                                                                         1

            1                                                                                                                                                                                           | PARLEMENTARIA  |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 | 15
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                        |
            1  | PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 80

                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19