Page 42 - MAJALAH 109
P. 42

LEGISLASI




          bertenaga secara sosial, berdaulat                                 dan kabupaten/kota wajib meng­
          secara politik, berdaya secara eko­                                anggarkan pembangunan desa di
          nomi, bermartabat secara budaya,                                   APBD sesuai kemampuan masing­
          yang dikenal sebagai Catur Sakti                                   masing daerah.
          Desa.
                                                                               Politisi dari Partai Golkar itu me­
           “Dan dengan pengundangan RUU                                      nganggap perlu ada langkah­lang­
          Desa ini dapat menjadi momentum                                    kah preventif dalam pengelolaan
          bagi masyarakat Bangsa Indonesia                                   anggaran desa yang begitu besar,
          untuk menyatukan langkah menuju                                    seba gaimana yang diamanatkan
          Indonesia yang sejahtera,” tegasnya.                               dalam UU tersebut. “Kalau selama
                                                                             ini mere ka (desa­red) mengelola
           Sementara itu, menurut Wakil                                      Alokasi Dana Desa (ADD) 100 juta
          Ketua Panitia Khusus (Pansus) RUU                                  sampai 200 juta bahkan ada satu
          Desa, Ibnu Munzir mengatakan                                       desa yang hanya memiliki ADD
          pengesahan Rancangan Undang­     kat desa berkesempatan untuk  cuma 50 juta rupiah, tiba­tiba seka­
          Undang  Desa  menjadi Undang­    memperbaiki kehidupannya, se­     rang mereka dapat 1,4 milyar, tentu
          Undang mendapat sambutan yang  hingga tidak lagi berbondong­bon­   ini harus ada perencanaan­perenca­
          sangat luar biasa dari masyarakat  dong hijrah ke kota untuk mencari  naan yang baik,”ujarnya.
          pedesaan. Undang­Undang ini di­  lapangan pekerjaan.
          anggap sebagai titik awal kebangkit­                                 Ibnu Munzir meyakini jika pelak­
          an ekonomi masyarakat di tingkat   “Yang saya tangkap dari masyara­  sanaan bimbingan teknis penggu­
          desa.                            kat desa atas UU ini adalah bahwa  naan anggaran itu berjalan secara
                                           UU ini merupakan ini titik awal ke­  transparan, dirinya yakin masyara­
           “UU Desa ini salah satu karya besar  bangkitan ekonomi di desa. Saya  kat desa bisa mengelola dana itu se­
          dari DPR. Sebab, UU ini pertama kali  melihatnya bahwa UU ini secara  cara baik. “Kalau musyawarah desa
          ada di sepanjang republik ini berdiri.  pelahan akan mencegah urbanisasi  berjalan secara baik ditambah me­
          Bahkan, beberapa kali kunjungan  ke kota yang begitu deras, meski  kanisme kontrol dari masyarakat se­
          saya ke daerah pemilihan (dapil­  memang harus ada UU lain yang  tempat juga berjalan, saya rasa tidak
          red) termasuk dapil teman­teman  mengatur agar proses pemerataan  perlu dikhawatirkan. resiko itu tetap
          DPR dari fraksi lain yang mengun­  pembangunan bisa berjalan baik,”  ada, sepanjang aparat desa bekerja
          dang saya untuk sosialisasi UU ini,  katanya.                      sesuai prosedur,” katanya.
          sambutannya sangat antusias,” kata
          Ibnu Munzir kepada Parlementaria,   Meski disambut secara antusias,
          di Gedung DPR.                   Ibnu Munzir mengakui ada kesan
                                           yang bergema di ruang publik ter­
                                           kait kekhawatiran banyak kalangan
                                           soal “potensi korupsi” yang juga
                                           akan merambah dalam pemerintah­
                      UU Desa              an desa terkait ketentuan dalam UU
              ini salah satu karya         Desa tentang pengalokasian dana
                                           APBN untuk desa.
            besar dari DPR. Sebab,           Seperti diketahui, 72.000 desa
           UU ini pertama kali ada di      akan mendapat alokasi anggaran
                                           APBN sebesar 10 persen dari dana
             sepanjang republik ini        transfer daerah dalam APBN. Se­
                     berdiri.              tiap desa bisa mengelola anggaran
                                           hingga Rp1,4 miliar setiap tahun,
                                           meski tidak sama setiap desa karena   Sementara itu Wakil Ketua Pansus
                                           didasarkan pada jumlah penduduk,  RUU Desa, Budiman Sudjatmiko,
                                           luas wilayah, kondisi desa, dan ke­  menyatakan jumlah 10 persen dari
                                           sulitan geografis.                dana perimbangan yang diterima
                                                                             Kabupaten/Kota dalam anggaran
           Menurut Ibnu Munzir, kehadiran    Bukan hanya itu, dalam anggaran  Pendapatan dan Belanja Daerah
          UU Desa bukan sekadar pemberian  APBD, setiap desa juga dimung­    setelah dikurangi Dana Alokasi Khu­
          keluasan bagi rakyat di desa untuk  kinkan mendapat kucuran dana dari  sus (DAK). “Sepuluh persen bukan
          lebih berkembang, melainkan juga  APBD provinsi dan kabupaten/kota.  diambil dari dana transfer daerah,”
          sebagai tonggak sejarah. Masyara­  Menurut UU Desa, setiap provinsi  kata Budiman. Artinya, kata Budi­


          42 PARLEMENTARIA  EDISI 109 TH. XLIV, 2014
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47