Page 17 - MAJALAH 152
P. 17

Namun dia masih

                    menyayangkan
                    sampai saat ini
                   keleluasaan DPR
                   tidak sebanding
                 dengan keleluasaan

                      pemerintah.
                    “Kekuasaan di
                    bidang legislasi

                 masih dikontrol oleh
                 eksekutif, kekuasaan                                                                          foto : Jaka/iw
                 di bidang anggaran            Wakil Ketua DPR RI Korkesra, Fahri Hamzah menghadiri konferensi besar dewan adat di Biak, Papua
                 hampir  mutlak oleh
                                               undang-undang dan APBN.          dan tidak banyak yang mengkritisi
                 eksekutif, saya mau              Namun dia masih menyayangkan   hal tersebut kepada pemerintah.
                   bertanya berapa             sampai saat ini keleluasaan DPR   Malah  anggaran   yang   tidak
                   persen yang bisa            tidak sebanding dengan keleluasaan   sebanding dengan PMN, yang akan
                                               pemerintah. “Kekuasaan di bidang   digunakan DPR untuk perbaikan
                   diintervensi oleh           legislasi masih dikontrol oleh   fasilitas  gedung,   contohnya

                  legislatif keuangan          eksekutif, kekuasaan di bidang   toilet diributkan oleh beberapa
                 eksekutif, kan berat          anggaran hampir  mutlak oleh     kalangan  sehingga  mempengaruhi
                                               eksekutif, saya mau bertanya berapa   kepercayaan rakyat pada DPR,
                  itu mengubahnya              persen yang bisa diintervensi oleh   Fahri menyayangkan hal tersebut.
                         susah,”               legislatif  keuangan eksekutif, kan   “Sedangkan uang DPR yang kecil-
                                               berat itu mengubahnya susah,”    kecil soal perbakan toilet, parfum
                                               papar Fahri.                     ruangan, mesin cuci, AC yang kita
              rakyat lewat parlemen dengan cara   Dia   mencontohkan    waktu   ributkan oleh Formapi dan Fitra,”
              memberikan keleluasaan fungsi,   pembahasan Penyertaan Modal      ujar Fahri.
              tugas dan wewenang lembaga ini.   Negara (PMN) kepada BUMN,          Oleh sebab itu dalam refleksi
              DPR mempunyai fungsi: legislasi,   DPR  melarang  PMN    namun    ke 72 Tahun DPR RI ini, Fahri
              anggaran,   dan     pengawasan   tidak bisa. Bahkan sampai saat ini   menggugah kesadaran rakyat bahwa
              yang dijalankan dalam kerangka   pertanggungjawaban  PMN belum    mewujudkan perlemen moderen
              representasi rakyat. Fungsi Legislasi   diketahui. “Kita mau melarang   yang kuat juga membutuhkan
              dilaksanakan untuk membentuk     mereka, pakai waktu itu PMN      kesadaran rakyat. Rakyat yang peka
              undang-undang bersama presiden.   saja, kan tidak bisa, habis PMN   pada keseimbangan kewenangan di
              Fungsi  anggaran   dilaksanakan  disahkan, menterinya gak diajak   cabang kekuasaan baik legislatif,
              untuk membahas dan memberikan    rapat sampai sekarang, sehingga   eksekutif, dan yudikatif. Karena
              persetujuan atau tidak memberikan   pertanggungjawaban    PMN     negara adalah wujud simbolik
              persetujuan terhadap rancangan   sekarang kita gak tau, padahal itu   manifestasi  dari  daulat  rakyat,
              undang-undang tentang APBN       duit gede dan kita gak ribut soal   daulat rakyat adalah kumpulan
              yang diajukan oleh Presiden. Fungsi   duit ini,” uangkap Fahri.   manusia individu berdaulat yang
              pengawasan dilaksanakan melalui     Dalam kondisi seperti itu fokus   meletakkan kedaulatannya dalam
              pengawasan   atas   pelaksanaan  perhatian masyarakat tidak peka,   bentuk negara.  n(eko)



                                                                                Edisi : 152 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22