Page 35 - MAJALAH 177
P. 35

LAPORAN UTAMA





                                                                               DPR RI, Senayan, Jakarta, rapat ini
                                                                               masih dalam momen HUT DPR RI.
                                                                                 Meskipun ada kenaikan premi
                                                                               BPJS Kesehatan, Anggota Dewan
                                                                               dari Fraksi Partai Gerindra ini
                                                                               mengingatkan pemerintah agar
                                                                               dilakukan secara bertahap. Ia juga
                                                                               mengusulkan agar pembayaran iuran
                                                                               BPJS Kesehatan harus diikuti dengan
                                                                               peningkatan kualitas layanan di
                                                                               fasilitas kesehatan (Faskes).
                                                                                 Selain itu, pasien BPJS juga
                                                                               tidak boleh dipersulit lagi dalam
                                                                               mendapatkan hak pengobatan atau
                                                                               pelayanan yang memadai di semua
                                                                               jenjang Faskes. “Harus linear dengan
                                                                               peningkatan layanan, jangan sampai
                                                                               ada lagi pasien antri, dan mendapat
            Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari. Foto: Andri/OD
                                                                               perlakuan diskriminasi, apalagi
                                                                               ditolak dengan alasan rumah sakit
            sistemik untuk memikirkan strategi   perbaikan manajemen pelaksanaan   penuh,” tandas Putih.
            keberlanjutan program JKN, dan    tugas BPJS Kesehatan sebagai       Dalam rapat tersebut, Komisi IX
            peningkatan kualitas pelayanan bagi   pengelola JKN sebagaimana tertuang   DPR RI dan Komisi XI DPR RI juga
            peserta JKN.                      dalam Undang-undang BPJS.        mendesak Kementerian Kesehatan
              “Di buku ini berisikan tentang   Sementara rekomendasi masalah   RI untuk secara terus menerus
            ruang-ruang perbaikan untuk JKN.   pendanaan JKN adalah pemerintah   memperbaiki sistem pelayanan
            Ini merupakan salah satu wujud    bersama DPR RI harus melakukan   kesehatan termasuk pemenuhan
            pertanggungjawaban Komisi IX      pengarusutamaan sektor kesehatan   infrastuktur dan SDM kesehatan
            DPR kepada masyarakat Indonesia   sebagai sebuah investasi yang harus   untuk mendukung supply side
            dengan harapan bahwa Komisi       dibangun, hal ini sangat terkait   program JKN.
            IX DPR dapat berkontribusi aktif   dengan politik anggaran.          Menurut Putih sinkronisasi regulasi
            memberikan masukan kepada          Masih berkenaan dengan JKN,     BPJS Kesehatan juga perlu dilakukan.
            para pemangku kepentingan         Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih   “Jangan sampai pemerintah justru
            pada umumnya, dan Presiden        Sari menyampaikan, jangan sampai   mencederai hati rakyat dengan
            RI khususnya. Dalam rangka        kenaikan iuran premi BPJS Kesehatan   aturan terkait peningkatan tunjangan
            mencari solusi bersama terhadap   membebani rakyat. Ia menyarankan   Direksi BPJS Kesehatan, padahal
            permasalahan JKN, demi menjaga    agar Pemerintah mempertimbangkan   kondisi keuangannya defisit yang
            keberlangsungan penyelenggaraan   kembali terkait kenaikan iuran,   mana salah satu penyebabnya kinerja
            sistem jaminan sosial di Indonesia,”   dengan alasan sebagian besar peserta   BPJS Kesehatan yang belum optimal,”
            tambahnya.                        BPJS Kesehatan masih hidup pas-  ujarnya.
              Sebagai informasi, dalam buku   pasan, sehingga dikhawatirkan tidak   Iuran BPJS Kesehatan yang
            ini juga disajikan matrik risalah   melanjutkan kepesertaanya.     diusulkan Menteri Keuangan adalah
            masalah dan rekomendasi yang       “Pendapatan masyarakat kita     untuk peserta penerima bantuan
            dihasilkan dari pembahasan        belum cukup secara umum.         iuran (PBI) dan non PBI kelas 3
            terpusat dalam beberapa klaster   Jangan sampai peningkatan premi   sebesar Rp 42.000 per bulan per
            permasalahan termasuk pendanaan   yang terlalu tinggi justru akan   jiwa. Sedangkan kelas 2 sebesar
            JKN, kepesertaan dan kualitas     menyebabkan drop out peserta     Rp 110.000 per bulan per jiwa, dan
            pelayanan JKN.                    lebih besar,” ungkapnya usai Rapat   kelas 1 sebesar Rp 160.000 per bulan
              Dijelaskan Prof. Budi Hidayat   Gabungan Komisi IX DPR RI dan    per jiwa. Kebijakan kenaikan iuran
            selaku penulis buku ini, rekomendasi   Komisi XI DPR RI dengan Pemerintah   diharapkan bisa menutup defisit
            utama dalam buku ini berupa       membahas tindak lanjut hasil audit   keuangan BPJS Kesehatan yang
            perbaikan sistem JKN di seluruh   Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan   berpotensi sampai Rp 32,84 triliun
            aspek pelaksasnaannya, serta      oleh BPKP, di Gedung Nusantara I   hingga akhir 2019. l eko/es



                                                                        TH. 2019      EDISI 177      PARLEMENTARIA        35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40