Page 9 - MAJALAH 124
P. 9
Alat Kelengkapan Dewan (AKD) beit (GIZ) yang pernah bekerja di United State Capitol Police (USCP)
yang membahas peraturan terse Parlemen Jerman. Ia menggam berhasil diperoleh dari laman web
but, dengan melakukan evaluasi barkan kinerja PDB mampu mem sitenya yang sangat transparan.
serta menghimpun berbagai ma buat lingkungan Parlemen Jerman Kesimpulan yang berhasil diperoleh
sukan untuk memperkaya materi seketat pengamanan bandara. “Se tidak mudah untuk menjadi anggota
pembahasan. Sejauh ini belum ada jak serangan teroris di Spanyol dan USCP. Ada sejumlah persyaratan
keputusan apapun terkait isu pe London pengamanan gedung parle minimu yang harus dipenuhi di
ningkatan sistem keamanan di ling men di Jerman sangat ketat, publik antaranya Physical Readiness Test
kungan DPR. Dewan baru mencoba tentu dapat masuk setelah melewati yang setara dengan kepolisian
menyikapi kebutuhan penguatan pemeriksaan ketat yang perban Amerika. Kandidat juga harus lulus
sistem keamanan internal di kom dingannya seperti pengamanan di Police Officer Selection Test dengan
plek parlemen. bandara,” ujar dia saat dihubungi di skor minimal 70, untuk kemampuan
Jakarta beberapa waktu lalu. dasar matematika, membaca dan
Terkait konsep Polisi Parlemen yang tata bahasa. Pendidikan minimal
ditawarkan Polri, menurut anggota Ia menjelaskan Polisi Parlemen di adalah High School Diploma atau
Komisi IV DPR ini, bukanlah suatu Jerman direkrut dari jajaran Polisi kurang lebih setingkat SMA lulus
hal yang baru. Negaranegaraneg Federal. Baginya itu sangat masuk medical, polygraph dan psycho
ara yang demokrasinya lebih maju, akal untuk membangun tenaga logical examination serta sejumlah
justru telah lama menerapkan kon pengamanan sendiri tentu sangat persyaratan lainya.
sep tersebut seperti Kepolisian rumit dan perlu biaya yang tidak
Metropolitan Wasington DC dan sedikit. Polisi di Bundestag Jerman Setelah dinyatakan lulus kandidat
Kepolisian Metropolitan London. diperlukan untuk menjaga keter akan mengikuti training, minggu
tiban umum dan keamanan serta pertama di Pusat Diklat USCP di
PDB dan USCP menjaga fungsi kerja parlemen dan Cheltenham, MD dan dilanjut
komitekomitenya. Polisi bertang kan pelatihan 12 minggu penuh di
Parle berhasil menggali seperti apa gung jawab atas segala bangunan, Fede ral Law Enforcement Training
sebenarnya Polizei beim Deutschen tempat dan lahan yang berada di Center (FLETC) di Glynco, Georgia.
Bundestag (PDB) dari Daniel Bless bawah administrasi Bundestag. Setelah itu dilanjutkan 13 ming
ing peneliti Deutsche Gesellschaft gu pelatihan kemampuan khusus
für Internationale Zusammenar Sedangkan bahan kajian untuk di Pusat Diklat USCP. Berarti total
pelatihan 26 minggu.
Bagi Karo Lemtala Srena Polri,
Brigjen Pol Gatot Eddy Pramono
Oleh pembentukan Polisi Parlemen
di DPR perlu terlebih dahulu adanya
kesepakatan di internal Parlemen
serta dukungan masyarakat/rakyat.
Hingga saat ini masih terdapat su
ara pro kontra baik dikalangan ang
gota DPR maupun masyarakat. Jika
parlemen dan masyarakat sepakat,
maka Polri tentu akan mendukung
pembentukan Polisi Parlemen ini.
Sebaliknya bila internal DPR tidak
sepakat dan dukungan masyarakat
tidak kuat, tentu Polri tidak akan
memaksakan pembentukan Polisi
Parlemen dan akan mengoptimal
kan Sistem Pengamanan yang su
dah dengan Polda Metro Jaya seba
gai ujung tombaknya. (iky) Foto: Iwan
Armanias/Parle/HR
PARLEMENTARIA EDISI 124 TH. XLV, 2015 9