Page 32 - MAJALAH 112
P. 32

PENGAWASAN





           Jumlah SPBU akan terus bertam-  lanjut, Ia mengatakan agar tidak    Komisi VII sampai dengan saat ini
          bah sesuai kesiapan pom bensinnya.  meresahkan, payung  hukumnya   belum memiliki fungsi pengawasan
          Rata-rata penyaluran BBM subsidi di  sangat diperlukan.“Bukan imbauan-  ataupun rapat dengar pendapat
          Jakarta mencapai 15 kiloliter per  imbauan yang ada seperti seka-  (RDP) dengan Pertamina. Memang
          hari. Dengan demikian, volume BBM  rang ini, tanpa ada sanksinya. “Jadi,   populasi di tempat itu tidak sebesar
          subsidi yang dihitung untuk 17 SPBU  peme rintah bisa mengetahui lebih   di ibu kota, tapi mengenai strategi
          mencapai 255 kiloliter per hari.  jauh siapa-siapa saja yang memang   itu ranahnya dalam eksekutif. Se-
                                           layak memakai BBM bersubsidi. Itu-  jauh ini kami menyetujui program
           Pertamina membayar “fee” atau  lah yang dinamakan distribusi tertu-  tersebut, yang dianggarkan dalam
          biaya atas setiap liter BBM subsidi  tup,”  papar    Boby Rizaldi.  biaya subsidi.
          yang disalurkan SPBU ke PT Inti
          (Persero) sebagai pelaksana pro-                                     Sekitar Rp18 per liter yang diang-
          gram “RFID” sebesar Rp18 per liter,                                garkan dalam subsidi. Dalam sub-
          sehingga total yang dibayarkan di-                                   sidi itu ada margin plus tambahan
          perkirakan mencapai Rp4,6 juta                                        infrastrukturnya. Program  ini
          per hari.                                                               disiapkan pemerintah, yang
                                                                                   dalam kajiannya akhirnya di-
           Program “RFID” dimulai                                                   anggarkan Rp18 per liter. Es-
          di wilayah Jakarta dengan                                                 timasinya dengan Rp18 per
          target SPBU sebanyak 274                                                   liter, RFID memakan biaya
          unit dan 15 juta kendaraan.                                                sekitar Rp960 miliar per ta-
          Pemasangan “RFID” meru-                                                    hun.
          pakan  bagian  program
          Sistem Monitoring dan                                                       Justru dengan RFID akan
          Pengendalian (SMP) BBM.                                                   ada cek silang besaran,
          Program pemerintah itu di-                                                dari depot ke SPBU, dan dari
          laksanakan Pertamina.                                                    SPBU ke masyarakat. Selama
                                                                                  ini beredar isu kalau dari depot
           Program mengacu Peraturan                                            Pertamina ada yang tidak sam-
          Menteri ESDM No 1 Tahun 2013                                         pai ke masyarakat, “kencing” di
          dan Peraturan BPH Migas Nomor 6                                    tengah jalan.
          Tahun 2013.
                                                                               “Itu juga yang bolak-balik kami
           SMP BBM dilakukan dengan mem-                                     tanyakan ke pemerintah. Mereka
          bangun dua sistem teknologi infor-  Regulasi sekarang lanjut Rizaldi,   kerap beralasan tidak bisa mengi-
          masi (TI) yakni di SPBU dan kenda-  saling bertentangan dan peme-  dentifikasi pertanggungjawaban
          raan. Di SPBU terdapat alat pembaca  rintah pun belum bisa memberi-  dan kekurangan alat. Akhirnya
          (reader) di ujung selang (nozzle)  kan sanksi hukum. Dalam pa-     mereka menawarkan solusi RFID
          penyalur BBM dan juga penyimpan  yung hukum Perpres No.15/2012,    itu. Sebenarnya ini program lama,
          data (server). Sedangkan, “RFID”  diperboleh kan memakai BBM ber-  tapi baru sekarang ini diajukan,” tu-
          yang berbentuk cincin dipasang di  subsidi, itu sudah diatur di dalam-  turnya.
          mulut tangki BBM kendaraan.      nya. Sementara, dalam UU memang
                                           disebutkan bahwa BBM itu boleh      Pemerintah selama ini telah
           Pemerintah mengklaim setiap  diakses oleh semua orang.            melakukan beragam cara untuk
          tahun subsidi bahan bakar minyak                                   menekan konsumsi BBM bersubsidi,
          (BBM) selalu jebol. Berbagai upaya   Sejauh ini tidak ada sanksi bagi   salah satu diantaranya dengan RFID.
          dilakukan untuk menghindari beng-  mobil mewah yang menggunakan    Adapun wacana lain dengan peng-
          kaknya alokasi dana untuk subsidi  BBM bersubsidi. Nanti akan diatur   gunaan stiker, kartu, BBM non tu-
          bahan bakar. Salah satunya mema-  dalam revisi UU Migas. Dalam RFID   nai hingga mewajibkan kendaraan
          sang RFID pada kendaraan bermotor  itu ada datanya, jenis mobil, dan   pemerintah untuk menggunakan
          yang berhak memakai BBM bersub-  pemilik, dari situ bisa diketahui se-  BBM non subsidi. Namun beragam
          sidi.                            cara akurat siapa yang berhak. Pa-  usaha tersebut belum mampu mem-
                                           yung hukumnya tidak bisa hanya    batasi konsumsi BBM secara nasi-
           Distribusi Tertutup             dengan perpres, harus diatur dalam   onal, mengingat di sisi lain penye-
                                           UU. Dalam revisi UU nanti akan    lewengan BBM juga masih marak
           Menurut anggota Komisi VII DPR,  didefinisikan BBM  bersubsidi itu   terjadi. (As) Foto: iwan armanias/parle.
          Boby Rizaldi, program ini sudah  apakah dapat dibeli semua orang
          lama disiapkan  pemerintah,  na-  atau dibatasi dengan kriteria khu-
          mun baru diajukan sekarang. Lebih  sus.


          32  PARLEMENTARIA  EDISI 112 TH. XLIV, 2014
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37