Page 40 - MAJALAH 112
P. 40

LEGISLASI




          memelihara dan mengembangkan
          nilai-nilai budayanya di tengah per-
          adaban dunia yang terus berkem-
          bang, sehingga jati diri bangsa Indo-
          nesia dapat dipertahankan terhadap
          pengaruh globalisasi.
           “Pencapaian kemajuan kebu-
          dayaan suatu bangsa tidak dapat
          dilepaskan dari peninggalan buda-
          ya dan sejarah bangsa yang men-
          jadi simbol identitas keberadaban.
          Upaya untuk meningkatkan kuali-
          tas pengelolaan nilai norma, dan
          kekayaan budaya menjadi suatu
          keniscaya an sehingga simbol identi-
          tas keberadaban dapat dialihgenera-
          sikan secara berkesinambungan,”
          tandasnya.
           Terkait dengan hal tersebut, pem-
          berdayaan masyarakat dalam pe-
          ngelolaan nilai, norma, dan kekaya-
          an budaya menjadi suatu hal yang
          tidak dapat dikesampingkan.

           Menurut anggota Dewan yang
          membidangi pendidikan dan kebu-
          dayaan ini, pengembangan kebu-
          dayaan yang dilakukan sampai saat
          ini, tampaknya belum sepenuhnya
          sesuai dengan harapan. Pasalnya
          masih rentannya soliditas budaya  kebudayaan. Karena itu perlu disu-
          dan pranata sosial yang ada di  sun Rancangan Undang-Undang                Kalau kita tidak
          dalam masyarakat, sehingga poten-  tentang Kebudayaan yang memuat
          si konflik belum sepenuhnya dapat  pengaturan mengenai hak dan ke- berbudaya maka akan
          diatasi.                         wajiban, unsur-unsur kebudayaan,   jauh dari kehidupan
                                           industri budaya, pendanaan, doku-
           Oleh karena itu, setiap masyara-  mentasi, komunikasi antarbudaya,  yang layak. Kalau orang
          kat perlu mengembangkan derajat  dan peran serta masyarakat.       yang tidak berbudaya
          kese taraan antar kelompok etnis
          yang berbeda sehingga pengem-      Meski demikian, dalam pemba-    berarti juga tidak ada
          bangan hubungan sosial yang dina-  hasannya RUU tersebut masih ter-  sopan santun, padahal
          mis merupakan strategis dasar bagi  hambat, karena bulan-bulan Maret
          terciptanya representasi kolektif  –April lalu para anggota Dewan   hidup ini diawali dari
          yang terdiri atas nila-nilai lokal ke-  disibukkan dengan kampanye dan   tata krama, rasa, sopan
          lompok.                          persiapan menghadapi Pemilihan    dan santun. Itulah
                                           Umum Legislatif.
           Pembahasan lambat                                                 salah satu contoh
                                             “Apakah hal ini dapat dipahami   masyarakat berbudaya.
           Mengungkap mengenai latar be-   atau tidak, tapi semua ini berpulang
          lakang disusunnya RUU Kebudaya-  kepada anggota Dewan masing-
          an, Oelfah memaparkan bahwa  masing. Seharusnya tetap optimis  undang tersebut memang masih
          selama ini belum ada peraturan pe-  menghadapi  hal  ini,  mudah-mu-  berada di Badan Legislatif,  dan sam-
          rundang-undangan yang mengatur  dahan RUU ini dapat segera disele-  pai saat ini belum masuk di Komisi
          secara khusus mengenai kebudaya-  saikan,” harapnya.               X DPR.
          an yang menjadi landasan hukum
          dan pedoman bagi Pemerintah dan    Politisi Partai Golkar asal Sulsel   Ia menegaskan kembali, Ranca-
          masyarakat dalam penyelenggaraan  ini mengakui, Rancangan Undang-  ngan Undang-Undang Kebudayaan


          40 PARLEMENTARIA  EDISI 112 TH. XLIV, 2014
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45