Page 25 - MAJALAH 160
P. 25

LEGISLaSI





                                                                                laki, khususnya kepada mereka yang
                                                                                masih dibawa umur. Mengingat, anak
                                                                                laki-laki sangat rentan sebagai korban
                                                                                penyimpangan seksual, seperti perilaku
                                                                                pedofilia maupun LGBT (Lesbian, Gay,
                                                                                Biseksual dan Transgender).
                                                                                   Marwan mengatakan ada
                                                                                pergeseran nilai atau trend yang terjadi
                                                                                di masyarakat, jika dulunya masyarakat
                                                                                hanya berpandangan bahwa hanya
                                                                                perempuan yang perlu dilindungi,
                                                                                namun nyatanya, saat ini laki-laki juga
                                                                                membutuhkan perlindungan. Di awal
                                                                                2018, KPAI bahkan menyebutkan korban
                                                                                kekerasan seksual didominasi anak
                                                                                laki-laki.
                                                                              FOTO :ARIEF/IW  bermasyarakat kita, meskipun
                                                                                   “Memang ada perubahan tata
                                                                                belum ada penelitian dengan rinci
              Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang                       menyebutkan hal tersebut. Namun
                                                                                keterbukaan informasi bisa menjadi
              seksual bagaikan fenomena gunung es,   selain menanggung malu dan trauma,   salah satu penyebab,” jelas Politisi Dapil
              yang hanya terlihat di permukaannya   perempuan kerap dikucilkan karena   Sumatera Utara II ini yang terdiri dari 19
              saja. Hal ini dibuktikan dengan, Komisi   dianggap sebagai pemicu terjadinya   kota/kabupaten.
              Nasional Anti Kekerasan Terhadap   kekerasan seksual. Di ranah hukum,   Marwan menambahkan, dalam
              Perempuan (Komnas Perempuan)     pembuktian pelecehan seksual juga   waktu dekat Panja akan berkunjung ke
              mencatat ada 13.602 kasus kekerasan   bukanlah hal yang mudah. Korban   beberapa titik yang prosentase jumlah
              terhadap perempuan pada 2016. Dari   seringkali kembali menjadi korban   kekerasan seksualnya masih tinggi untuk
              segala jenis kekerasan, sebanyak 3.495   karena terintimidasi apabila bukti dan   menghimpun masukan dari masyarakat.
              kasus kekerasan seksual di rumah   saksi seringkali tidak ada, sehingga   “Kita masih butuh turun ke daerah
              tangga dan 2.290 kasus kekerasan   dibutuhkan kehati-hatian dalam   yang paling kita anggap urgent,
              seksual di komunitas atau tempat kerja.   merumuskan pasal-pasal RUU.  termasuk di Bali. Jangan sampai
                 Menurutnya, fenomena ini akan terus   “Ketika mereka ditanya apakah   pasal-pasal yang akan kita masukkan
              terjadi apabila keluarga, lingkungan   menikmati atau tidak, apakah dia   akan bertentangan dengan adat
              sosial dan budaya menutupi peristiwa   menggoda laki-laki atau tidak, itu kan   masyarakat tetapi di satu sisi, kami juga
              tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa   membuat korban kembali menjadi   tidak ingin karena hukum adat korban
              kekerasan perempuan belum menjadi   korban secara psikologis. Nah, kita   kekerasan seksual justru mendapatkan
              isu yang dipandang penting di    tidak mau lagi pertanyaan-pertanyaan   tindakan diskriminasi. Karenanya,
              masyarakat.                      seperti itu kembali muncul saat mereka   masyarakat bersabarlah, RUU ini kita
                 Karenanya, lanjut Marwan,     diperiksa,” sambungnya.          rancang sedemikian rupa agar dapat
              keberadaan regulasi dinilai menjadi   Menurut Marwan, saat ini DPR   memberikan perlindungan semaksimal
              kebutuhan di tengah semakin maraknya   tengah mengumpulkan masukan   mungkin kepada korban,” jelas Marwan.
              kekerasan seksual terhadap perempuan   dari berbagai stakeholder untuk   Politisi F-PKB ini memastikan, DPR
              dan anak. Marwan menyebutkan,    merangkum seluruh aspirasi dari   sebagai pengusul RUU Penghapusan
              setidaknya, ada beberapa poin    kelompok masyarakat agar nantinya   Kekerasan Seksual juga sedang
              yang akan diatur RUU Perlindungan   tidak berbenturan dengan adat istiadat   merumuskan pasal-pasal yang mengatur
              Kekerasan Seksual, yakni bagaimana   sekelompok masyarakat.       peran negara untuk memberikan
              memberikan upaya pencegahan,        “Karena itu bersabarlah masyarakat,   rehabilitasi kepada mereka yang menjadi
              pendampingan serta pemulihan psikis   Komisi VIII khususnya Panja akan   pelaku penyimpangan seksual.
              bagi korban.                     merumuskan seluruh pasal-pasal      “Yang tidak kalah penting
                 “Hak-hak korban itu pertama,   dengan teliti. Kita tidak ingin begitu   sebetulnya adalah di hilir undang-
              bagaimana negara memberikan      undang-undang ini disahkan, ada ekses   undang ini, bagaimana penegakkan
              perlindungan, rehabilitasi hingga   lain yang kemudian muncul di kemudian   hukum bisa berjalan. Sebelum
              kompensasi moril maupun materil. Itu   hari,” paparnya.           masuk ke pembahasan DIM, kita
              juga harus diatur karena sebetulnya                               ingin merumuskan juga apakah
              inilah yang paling mendesak,” sambung   Tidak Diskriminatif       penyimpangan seksual itu harus butuh
              Ketua Panja RUU Penghapusan         Tidak hanya berikan perlindungan   rehabilitasi, sehingga pemerintah nanti
              Kekerasan Seksual.               kepada perempuan, RUU ini juga   berkewajiban merehabilitasi,” tandasnya.
                 Politisi F-PKB ini melanjutkan,   menjamin perlindungan terhadap laki-   ANN/Sc


                                                                                160 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30