Page 43 - MAJALAH 88
P. 43
PROFIL
berburu diperbolehkan Negaranya kelahiran 1957 ini. sudah mencapai posisi karir yang
dan dianggap sebagai masuknya Terkait bagi waktu soal Reses sukses sebagai Wakil Ketua Komisi,
devisa melalui pariwisata. “Seperti Dapil, Lanjut Farial, kita pergi ke ternyata juga pernah mengalami masa
Tanzania menerima devisa dari para dapil, bisa juga dengan ditemani ke- sulit yang berat dihadapi oleh dia dan
pemburu hampir 3 miliar dolar Ameri- luarga, dan tidak perlu berlama-lama, keluarganya. “Saya dulu pernah me-
ka per tahun. Dan di sana diadakan dengan dana reses yang telah dialo- ngalami masa sulit, bahkan sampai
pengaturan waktu, yaitu 6 bulan un- kasikan yang ditujukan untuk menga- pernah menjual perhiasan kawin untuk
tuk waktu berburu dan 6 bulan lagi dakan pertemuan di dapil, tentunya kebutuhan sehari-harinya,”kenangnya
tertutup untuk berburu. Berburu di dapat ditangani langsung oleh ang- kepada Parlementaria. Namun dite-
sana berbeda dengan di Indonesia, gota atau melalui DPC. “Sebenarnya ngah kesulitan tersebut, ternyata bos-
jika mendapatkan ijin untuk berburu alokasi dana itukan diperuntukkan ke- nya yang orang asing itu, dan tinggal
dengan jenis binatang yang telah di- pada daerah pemilihan anggota sen- di Filipina, memberikan dia kontrak
tentukan dan menembak diluar ke- diri, maka kita kembalikan saja kepada pekerjaan migas. “Bos saya itu memin-
ta saya bertahan sampai bulan Okto-
ber, untuk menandatangani proyek di
Filipina, Manila,”katanya mengenang
saat-saat sulitnya mendapatkan pe-
kerjaan.
Saat itulah, setelah dia mendapat-
kan proyek itu, Farial langsung melu-
nasi semua hutangnya termasuk ruko
yang digadaikan ke Bank. Selang be-
berapa lama, dia juga membeli rumah
di bilangan Jaksel berikut rumah di-
sekitarnya hingga akhirnya dia me-
miliki tanah sampai luas keseluruhan
kurang lebih sebesar 8300 m2. “Saya
membeli rumah saya sebelum men-
jadi anggota DPR. Sementara untuk
rumah yang lain boleh ditempati oleh
kerabat saya dengan tetap atas nama
saya sebagai pemilik,”ujarnya.
Kompleks rumah pertama Farial
Buaya tidak luput dari bidikan seorang Achmad Farial yang memang sangat menyukai hobi menembak ini merupakan rumah kenangan dia ber-
tentuan maka dikenakan denda yang mereka, dan diadakan pertemuan per sama keluarganya dikala sulit saat itu,
harus dibayar. Ketentuan itu sangat DPC, PAC atau lainnya yang tujuannya karena berartinya nilai sejarah rumah
keras diterapkan. Berbeda dengan di untuk menyerap aspirasi,”jelasnya. tersebut, Fahrial tetap membiarkan
Indonesia,”jelasnya. Dia mencontohkan, apabila di rumah itu dalam bentuk aslinya bah-
suatu daerah, anggota mendapat kan jika ada perbaikan dirinya tetap
Keluarga dan Pekerjaan laporan mengenai jalan yang bu- menyisahkan rumah tersebut seperti
Meskipun disibukkan dengan pe- ruk entah itu jalan kabupaten, jalan sebelumnya. “Jika ada perbaikan, tidak
kerjaannya sebagai anggota Dewan, propinsi atau jalan negara. Jika jalan untuk rumah yang pertama saya beli.
ternyata dirinya masih mampu mem- itu merupakan jalan kabupaten, maka Bahkan untuk kamar tidur saya tidak
bagi waktunya dengan keluarga be- alokasi dana ada pada Gubernur. Tapi ada yang berubah sama sekali,tetap
sarnya. Pasalnya, menurutnya waktu seringkali rakyat mengeluh kepada sama,”paparnya.
luang yang ada itu sebenarnya banyak, dewan mengenai kondisi jalan di
hanya saja bagaimana memanfaatkan wilayahnya, jadi yang bisa dilakukan
dan mengaturnya dengan baik. “Jika adalah menyerahkan kepada peme- Harapan bagi Indonesia
rapat selesai jam 2 siang, lalu dilan- rintah daerah, ataupun komisi terkait Selaku pimpinan Komisi VII DPR
jutkan rapat pada malam harinya, bila memang bukan wewenangnya. sekaligus anggota Dewan dirinya me-
jika dijadwalkan lebih baik selebihnya Ayah 3 orang anak yang semua- miliki cita-cita ideal yang ingin dicapai
pulang saja ke rumah. Tetapi saya nya perempuan ini, mengaku meski- Indonesia kedepannya, khususnya di
lebih banyak menggunakan Sabtu pun sebagai salah satu Pimpinan sektor Ristek, lingkungan hidup, en-
dan Minggu untuk keluarga,”kata Pria Komisi VII DPR, bahkan bisa dibilang ergi dan ESDM. Misalnya saja pada
4
44 | PARLEMENTARIA | Edisi 88 TH. XLII, 2011 | 4
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
44 | PARLEMENTARIA | Edisi 88 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 88 TH. XLII, 2011 |
1
P
ARLEMENT
Edisi 88