Page 60 - MAJALAH 88
P. 60

dari Pemerintah melalui Kementerian
            Kesehatan dengan memberikan fasili-
            tas  alat  kesehatan  O2  Central,  yang
            sangat  dibutuhkan  bagi  menunjang
            pelayanan kesehatan RSUD Atambua,
            dan  pengembangan  pembangunan
            gedung.
                Bupati  Belu  Joachim  Lopez  me-
            maparkan realisasi APBN 2011 bidang
            kesehatan yang dialokasikan sebesar
            Rp.22,2 Milyar, namun hingga saat ini
            hanya terealisasi 16% atau Rp.2,66 Mil-
            yar, dengan rincian yakni Alokasi Dana
            Bansos yang berasal dari Jamkesmas
            dan  Jampersal  sebesar  Rp.4,94  Mil-
            yar,  terealisasi  hanya  Rp.1,47  Milyar
            atau 30 persen. Dana Tugas Pemban-
            tuan  yang  dialokasikan  untuk  BOK
            dan RSUD Atambua sebesar Rp.17,25
            Milyar, namun yang terealisasi hanya
            Rp.2,18 Milyar atau 13 persen. Selan-
            jutnya dana dekonsentrasi gizi terea-
            lisasi 100% yakni Rp.14,2 Milyar.
                Lebih  lanjut  Joachim  Lopez
                                              Natarina  (F-PKB)  dan  H.  Alamuddin   tara  sesungguhnya  bisa  ditangani  di
            memberikan  masukan  kepada  Tim
                                              Dimyati Rois (F-PKB).              puskesmas,  katakanlah  puskesmas
            Kunker Komisi IX agar Kabupaten Belu
                                                  Wakil  ketua  komisi  IX  DPR  RI,   rawat inap,” ujar Irgan memaparkan.
            mendapatkan penambahan biaya un-
                                              Irgan  Chairul  Mahfizd  mengatakan    Dalam  bidang  ketenagakerjaan,
            tuk operasional pelayanan kesehatan
                                              hasil peninjauan yang ditemui dalam   Irgan mengatakan perlu pembenahan
            di  rumah  sakit,  puskesmas,serta  jari-
                                              kunjungan  kerja  di  provinsi  Sulewesi   di balai ketenagakerjaan, bahwa ma-
            ngannya.
                                              Tenggara,  yaitu  diantara  nya  masih   sih banyak program yang belum ber-
                Selain  itu,  diperlukan  penamba-
                                              kurangnya  tenaga  dokter  untuk  di-  jalan  secara  maksimal  baik  dan  alat-
            han  pengadaan  logistik  pelayanan,
                                              tempatkan  di  daerah-daerah terpen-  alat yang belum tersedia, serta sarana
            penambahan  dan  perbaikan  sistem
                                              cil,  daerah-daerah  yang  lemah  akses   prasarana  yang  kurang  mendukung.
            sarana  dan  prasarana  pelayanan,
                                              transportasinya dan di daerah-daerah   Irgan  mengharapkan,  dengan  ke-
            pembiayaan  pelibatan  dan  pember-
                                              yang  memerlukan  pelayanan  lang-  terbatasan  anggaran  yang  tersedia,
            dayaan  masyarakat,  pemberian  tun-
                                              sung  tenaga  dokter.  Irgan  berharap   upaya menekan tingkat laju pengang-
            jangan perbatasan bagi tenaga kese-
                                              Kementrian Kesehatan dapat dengan   guran dapat terus dilakukan.
            hatan, penambahan dan peningkatan
                                              segera mengirimkan tenaga dokternya    Dalam  kunjungan  kerja  kali  ini,
            kapasitas  SDM,  pengembangan  dan
                                              kedaerah-daerah yang terpencil, me-  Komisi IX juga menyoroti permasala-
            penguatan sistem pelayanan keseha-
                                              lihat  banyaknya  pasien-pasien  yang   han kependudukan yang relatif lebih
            tan  terutama  sistem  pelayanan  dae-
                                              belum terlayani, sementara pelayanan   bagus,  tetapi  kondisi  kesehatan  ma-
            rah  perbatasan  termasuk  surveilance
                                              puskesmas yang belum memadai. Tim   syarakat  masih  belum  terlayani  de-
            perbatasan.
                                              Komisi IX juga melihat banyak pasien   ngan baik. Ketua tim Komisi IX DPR RI,
                Tim  Kunker  di  Provinsi  Sulawesi
                                              yang tidak mendapat pelayanan yang   Irgan Chairul Mahfidz mempersoalkan
            Tenggara  (30  Oktober-3  November
                                              memadai karena sedang dilaksanakan   kurang  maksimalnya  program  KB  di
            2011). Kunjungan kerja dipimpin Wakil
                                              proyek  pengembangan  rumah  sakit   daerah-daerah,  akibat  ketidakjelasan
            Ketua  Komisi  IX  Drs.  H.Irgan  Chairul
                                              provinsi.                          struktur organisasi, kurangnya perha-
            Mahfiz (F-PPP), dengan anggota Prof.
                                                  “Bahwa  banyak  sekali  pasien-  tian  Penyuluhan  Lapangan  Keluarga
            Dr.  A.  Dinajani  H.  Mahdi,SpPD,  KAI,
                                              pasien  yang  belum  terlayani  secara   Berencana, dan pusat Konseling yang
            SPKL,  FINASIM,  SH  (F-PD),  Dhiana
                                              maksimal, tingkat penginapan rumah   belum terdistribusi dengan baik.
            Anwar (F-PD), Dr.Verna Gladies Merry
                                              sakitnya yang tinggi sekali presenta-  Ketua  Tim  Kunjungan  Kerja
            Inkiriwang (F-PD), H. Budi Supriyanto,
                                              sinya. Itu artinya bahwa di masyarakat   Kendari Komisi IX DPR Irgan Chaerul
            SH, MH (F-GOLKAR), Ir. Rudianto Tjen
                                              membutuhkan  pertolongan  pertama   juga  menambahkan  masalah  asu-
            (F-PDIP), Dra. Sri Rahayu (F-PDIP), Drs.
                                              tidak menjadikan rumah sakit menjadi   ransi  Jamsostek,    dikatakan  bahwa
            H.Imam  Suroso,  MM  (F-PDIP),  Drs.
                                              puskesmas besar. Semua penyakit la-  hampir  diseluruh  Indonesia  masih
            M.Martri Agoeng (F-PKS), Dra. Mardi-
                                              rinya ke rumah sakit provinsi, semen-  banyak para perusahaan yang belum
            ana Indraswati (F-PAN), Hj. Gitalis Dwi

                                                                                                                1
                                                                                                               6

  60                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 88 TH. XLII, 2011 | 61
                                                                                        ARIA |
                                                                                                    TH. XLII, 201 |
                                                                              |
  60 | PARLEMENTARIA |  Edisi 88 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 88 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                             1

                                                                                              Edisi 88
                                                                                ARLEMENT
                                                                               P
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65