Page 50 - MAJALAH 139
P. 50

KIAT SEHAT


                                            Vaksinomik, Paradigma



                                              Vaksin nan Futuristik





                                                             Oleh Dokter Dito Anurogo *
                                 foto : dokpri/iw  Di negara maju, teknologi vaksin telah berbasis genetik.
                                               Di Indonesia, vaksin palsu merupakan masalah pelik.

               dr. Dito Anurogo                  Selamat memasuki era baru vaksin, vaksinomik.




                ra vaksin dimulai tahun     kedokteran molekuler. Perkembangan   komprehensif, sehingga valid dan kuat
                1774. Saat itu, seorang     selanjutnya perbaikan struktur    untuk analisis, penemuan, replikasi,
                petani bernama Benjamin     imun dengan utilisasi konjugasi   validasi, dan interpretasi. Peralatan
          EJesty melakukan observasi        protein (vaksin  pneumococcal dan   bioinformatika memungkinkan untuk
          pada pemerah susu dengan cacar    meningococcal), serta vaksin HPV.   pengembangan profil imun yang
          sapi (cowpox) kebal terhadap cacar   Paradigma baru berbasis imuno-  canggih untuk memahami bagaimana
          (smallpox). Ia menginokulasi istri dan   genetik dan kecanggihan peralatan   vaksin dapat dikembangkan dan
          dua anak lelakinya sekitar 22 tahun   assays imunologis dan genetik   digunakan. Terlebih lagi dengan
          sebelum Edward Jenner melakukan   berdimensi tinggi, seperti sekuensing   pesatnya teknologi –omics dan
          inokulasi dan publikasi pertama kali   seluruh genom, transkriptomik mRNA,   personalized  medicine (PM) yang
          tahun 1798. Kemudian di abad ke-  pendekatan bioinformatik terbaru   berasimilasi dengan vaksinologi
          19, virus  vaccinia (poxvirus tikus)   untuk memahami kompleksitas respon   sehingga merevolusi obat terapeutik.
          menggantikan cowpox untuk vaksin.   imun mengakselerasi vaksinologi   Inilah yang dinamakan vaksinologi
            Penggunaan pertama virus        memasuki era baru yang dinamakan   prediktif dan personal (Poland dkk
          smallpox sebagai vaksin hingga 1990an   vaccinomics.                2007). Pengembangan vaksinomik
          adalah perkembangan vaksin empiris   Ide mendasar di balik vaksinomik   tentunya tetap memerhatikan tujuan
          dengan karakterisasi paradigma lama,   adalah komponen-komponen pen-  vaksinasi, yakni untuk aktivasi dan
          yakni: injeksi, inaktivasi, dan isolasi.   ting per kembangan vaksin, imuno-  memerpanjang daya proteksi sejumlah
          Seiring  perkembangan  teknologi           genisitas,  dan  aplikasi   sel-sel T dan B spesifik antigen
          kedokteran, kesehatan masyarakat,           klinis akan bergerak    melawan patogen tertentu atau cukup
          virologi, bakteriologi, imunologi, maka       dari  empirisme ke    antigen untuk menyediakan proteksi.
          pembuatan vaksin pun mengalami                 per k embangan         Prinsip-prinsip PM digunakan se-
          kemajuan pesat. Perkembangan                    langsung, dan       rupa dengan personalized vaccinology
          vaksin hepatitis B generasi                      peng  gunaan  vak-  (PV). Maksudnya, pemilihan vaksin
          kedua mulai memasuki era                          sin. Informasi    haruslah mempertimbangkan karak-
                                                             ini diperoleh    teristik (genetik) individu. Tepat
                                                             melalui data     vaksin, tepat dosis, tepat individu,
                                                              fenotip-geno-   tepat waktu, tepat sasaran/target
                                                               tip dan riwayat   (ge netika, metabolisme, dsb) adalah
                                                               imun kompre-   pertimbangan rasional di dalam
                                                               hen sif  yang   pemberian vaksin. Karena tidak
                                                               m e n gas ah   semua individu berespon dengan cara
                                              kemampuan peneliti untuk        sama terhadap vaksin.
                                               menguraikan efek polimorfisme    Terdapat pendekatan PV opti-
                                                genetik dan interaksi antargen   mal berupa formulasi vaksin, rute
                                                 terhadap heterogenitas       pemberian,  ajuvan, dosis, jadwal
                                                  respon imun terhadap vaksin.   pem berian (untuk vaksin-vaksin
                                                   Hal ini memer lukan data   yang memerlukan dosis multipel)
                                                    fenotip (responder atau   untuk (kelompok) individu. Aplikasi
                                                    non-responder vaksin)     vaksinomik membantu peneliti  dan
                                                     dan  genotip  (sekuens   masyarakat untuk memahami pelbagai
                                                      gen, transkriptomik)    faktor genetik dan non-genetik yang
                                                      y an g  b e s ar   un tuk   memengaruhi respon imun terhadap
              Sumber: journals.plos.org               menyediakan data yang   antigen vaksin di tingkat sistem organ


        50      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 139 TH. XLVI - 2016
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55