Page 37 - MAJALAH 202
P. 37

KUNKER






                                                                               mengatur secara jelas pemberian
                                                                               otonomi tersebut, sehingga para
                                                                               kepala desa tidak leluasa mengelola
                                                                               pemerintahan dan dana desa.
                                                                                 “Perlu dibuka kemungkinan untuk
                                                                               dilakukan revisi UU Desa, sehingga
                                                                               pengakuan hak otonomi desa lebih
                                                                               nyata. Saat ini, tuntutan masyarakat
                                                                               ke pemerintahan desa semakin besar.
                                                                               Ke depan perlu dipikirkan pula untuk
                                                                               penambahan alokasi dana desa,” kata
                                                                               Hafid. usai mengikuti pertemuan Komisi
                                                                               II DPR RI dengan Wakil Bupati Bandung
                                                                               Syahrul Gunawan, di Soreang, Bandung,
                                                                               Jawa Barat.
                                                                                 Soal dana desa, misalnya, pemerintah
                                                                               desa perlu diberikan hak diskresi dalam
                                                                               mengelola dana desa, selama masih
                                                                               ada kekosongan hukum, para kepala
                                                                               desa bisa mengambil hak diskresi atas
            Wakil Ketua Komisi II DPR RI Syamsurizal bertukar cenderamata dengan Sekda Subang, Jawa Barat. Foto: Andri/man
                                                                               pengelolaan keuangan desa.
                                                                                 “Perlu ada perlindungan bagi para
            besar, penyelenggaraan pemerintahan   pelayanan yang baik. Kedua, kebutuhan   kepala desa untuk mengambil diskresi
            desa di Subang belum optimal. Performa   peningkatan SDM aparatur desa agar   dalam penggunaan dana desa. Kalau
            desa belum banyak berubah. Banyak   lebih berintegritas, akuntabel dan   tidak dilakukan, tentu itu akan membuat
            kendala yang dihadapi, mulai minimnya   profesional,” ungkap Syamsurizal.  kepala desa jadi bulan-bulanan publik.
            regulasi, tata kelola pemerintahan yang                            Padahal, kebutuhan masyarakat begitu
            belum profesional, hingga kapasitas   OTONOMI DESA HARUS LEBIH JELAS   besar, sementara juknis penggunaan
            Sumber Daya Manusia (SDM) desa yang   Anggota Komisi II DPR RI Anwar   dana desa sangat ketat. Di sinilah
            masih rendah.                     Hafid mengatakan desa harus diberikan   perlu ada diskresi bagi para kepala
              Anggota Badan Legislasi (Baleg)   otonominya secara jelas dan konkret.   desa dalam mengambil kebijakan
            DPR RI ini menambahkan APBN untuk   Otonomi desa muncul ketika desa   pengelolaan APBDes,” jelas Hafid. l
            membangun 74.953 desa dengan      itu lahir. Selama ini, regulasi belum   afr,mh,man/es
            jutaan SDM di dalamnya sudah
            digelontorkan sejak tahun 2015 dengan
            jumlah alokasi yang besar. Alokasi Dana
            Desa (ADD) pada tahun 2015 sebesar
            Rp20,76 triliun; tahun 2016 sebesar
            Rp46,98 triliun, tahun 2017 sebesar
            Rp60 triliun, tahun 2018 sebesar Rp60
            triliun, tahun 2019 sebesar Rp70 triliun,
            tahun 2020 sebesar Rp71,19 triliun, dan
            tahun 2021 sebesar Rp72 triliun. Namun
            Syamsurizal menilai pembangunan di
            desa belum maksimal.
              “Melihat dari beberapa permasalahan
            yang kita dengarkan, ada dua
            masalah besar. Pertama, kebutuhan
            perangkat regulasi untuk penguatan
            tata kelola pemerintahan desa. Tanpa
            regulasi yang cukup, pemerintahan
            desa akan sulit untuk melakukan
            pembangunan, pemberdayaan dan     Foto bersama Tim Kunspek Komisi II DPR RI dengan mitra kerja di Bandung, Jawa Barat. Foto: Husen/man



                                                                        TH. 2021      EDISI 202      PARLEMENTARIA        37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42