Page 56 - MAJALAH 202
P. 56

SOR O TAN





             Perwira TNI dan Polri                                             hasil Pilkada serentak 2024. Doli menilai
                                                                               siapapun yang duduk dalam posisi Pj
             jadi Pj Kepala Daerah                                             nantinya harus menjaga netralitas dan
                                                                               independensi. Sebab, jelang tahun
                                                                               Pemilu, tensi politik relatif tinggi lantaran
             Jadi Sorotan Publik                                               semua pihak berusaha untuk menang. 
                                                                                 “Oleh karena itu, kita berharap
                                                                               siapapun itu nanti apakah background-
                                                                               nya ASN, TNI, Polri kita berharap seperti
                                                                               dia independen dan netral,” kata Doli.
                                                                                 Kendati demikian, Doli meminta
            Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tak digelar hingga tahun    pemerintah tetap berhati-hati dalam
            2024, membuat pemerintah pusat harus menunjuk penjabat (Pj)        menunjuk Pj kepala daerah. Sebab,
            kepala daerah untuk memimpin 271 daerah yang mengalami             Pj kepala daerah yang tak netral akan
            kekosongan pimpinan daerah mulai dari tahun depan.                 berimplimasi pada kualitas pemilu
                                                                               mendatang dan bisa saja berpihak pada
                                                                               golongan atau kekuatan politik tertentu.
                                                                                 “Orang-orang yang ditempatkan
                                                                               itu harus benar-benar yang netral,
                     olemik terkait penjabat   kekosongan kepemimpinan karena masa   tidak berpihak kepada siapapun nanti
                     kepala daerah hingga 2024,   jabatan kepala daerah telah habis pada   yang ikut dalam kontestasi politik.
                     muncul ketika Kepala Pusat   2022 atau 2023, sementara Pilkada baru   Karena itu, juga berbahaya misalnya
                     Penerangan Kementerian   akan digelar serentak pada 2024.  yang ditempatkan posisinya tidak
           PDalam Negeri, Benni Irwan           Posisi kepala daerah yang kosong itu   netral kemudian berpihak pada suatu
            menyampaikan pemerintah tidak     nantinya akan diisi oleh penjabat kepala   kekuatan politik tertentu,” tutup politisi
            menutup opsi penunjukan perwira tinggi   daerah hingga terpilihnya kepala daerah   Partai Golkar ini.
            TNI dan Polri sebagai Pj kepala daerah.
              Sorotan publik pun mengalir deras
            menanggapi wacana pemerintah yang
            membuka opsi TNI-Polri menjadi Pj
            untuk mengisi kekosongan kursi 271
            kepala daerah mulai dari 202. Terkait
            hal ini, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli
            Kurnia Tanjung mengatakan tidak ada
            regulasi yang melarang TNI/Polri untuk
            menjadi Pj kepala daerah. 
              “Memang tidak melanggar peraturan
            perundangan munculnya TNI dan
            Polri untuk mengisi komposisi jabatan-
            jabatan itu,” kata Doli, baru-baru ini.
            Menurut Doli, ada beberapa hal yang
            mungkin mendasari mengapa wacana
            itu muncul. Salah satunya, menurut dia,
            tidak cukupnya sumber daya manusia
            (SDM) Kementerian Dalam Negeri untuk
            mengisi posisi tersebut.
              Setidaknya, pada tahun 2022,
            akan ada 101 kepala daerah di tingkat
            provinsi, kabupaten dan kota yang akan
            habis masa tugasnya. Dan pada tahun
            berikutnya, ada 170 kepala daerah
            yang juga habis masa baktinya. Artinya,
            ada 271 daerah yang akan mengalami



                   PARLEMENTARIA      EDISI 202      TH. 2021
            56 56    PARLEMENTARIA      EDISI 171      TH. 2019
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61