Page 11 - MAJALAH 71
P. 11

LAPORAN UTAMA

            ANGGOTA DPR



            WAJIB PAHAMI DAN



            PATUHI KODE ETIK


                                                                                                              foto : doc. parle



                       W
                       Wakil Ketua Badan
                           il Ketua Badan
                         ak
                   Kehormatan (BK) DPR-
                       RI Gayus Lumbuun
             mengatakan, kode etik wajib
               dipahami secara sungguh-
             sungguh dan menjadi norma
               yang benar-benar dipatuhi
               oleh seluruh anggota DPR.
              Terindikasi bahwa berbagai
                  kelemahan, kekurangan
               dan hambatan mekanisme
              kerja dan kinerja DPR dalam
                 melaksanakan fungsinya
            karena kurangnya kepatuhan
                dan kepahaman terhadap
                           kode etik DPR.   kelengkapan dewan baik itu yang melalui   langkah awal yang dapat dilakukan
                                            komisi-komisi, pansus-pansus, maupun   untuk meningkatkan kinerja dewan
                                            BURT, Baleg, BKSAP dan BK secara   adalah dengan melaksanakan konsekuensi
                                            umum dipandang belum memuaskan   dan konsistensi terhadap tatib serta
                         al  itu  dikatakannya   harapan masyarakat.         kepatuhan kepada kode etik DPR,” ia
                         menanggapi  kinerja      DPR RI dipandang belum optimal   menambahkan.
                         anggota  De wan    dalam melaksanakan ketiga fungsinya
                         periode  2004-2009   yaitu, fungsi legislasi, anggaran dan  Tanggungjawab tinggi
            Htermasuk komitmen              pengawasan. DPR juga dinilai tidak      Lebih  jauh  politisi  PDIP  ini
            menyelesaikan tugas hingga akhir masa   berpihak kepada rakyat dan dalam   mengemukakan,  karakter  dalam
            baktinya. Menurut Gayus Lumbuun,   beberapa hal DPR lebih cenderung   profesionalisme adalah bukan hanya
            pada awal masa tugas anggota DPR   memihak kepada Pemerintah, contohnya   ilmu dan ketrampilan saja tetapi adalah
            periode 2004-2009 sampai pada tahun   dalam hal masalah beras, pupuk, BBM,   rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap
            kedua, secara umum kinerja DPR yang   bencana dan lain-lain.     semua aktivitas DPR dimana peningkatan
            disadari oleh DPR dan oleh masyarakat      Dari sisi kinerja individu anggota   kinerja juga diukur dari kesejawatan yang
            dipandang masih jauh dari harapan dan   dewan, DPR merespon berbagai kritikan   tinggi serta didukung oleh kode etik yang
            cenderung buruk.                dari masyarakat, hal tersebut dapat terlihat   kuat.
               Penilaian  ini  setidaknya  dapat   dari DPR membentuk Tim Kajian      Dengan penegakan beberapa hal
            dilihat dalam berbagai Pemberitaan   Peningkatan Kinerja DPR yang dipimpin   tersebut maka akan mencerminkan
            media massa maupun berbagai jajak   langsung oleh salah satu pimpinan dewan   profesionalisme dari siapa saja termasuk
            pendapat. Hal tersebut dapat diakui   dan juga melakukan optimalisasi tugas   anggota DPR dan akan mewarnai
            dimana tingkat kehadiran anggota dewan   dan wewenang Badan Kehormatan DPR   berfungsinya alat-alat kelengkapan DPR.
            masih rendah dalam berbagai jenis rapat   dalam mengawasi perilaku, moral dan   Ada beberapa kemajuannya, misalnya
            DPR, kedisiplinan anggota DPR dalam   etika anggota dewan dalam melaksanakan   aktivitas BK yang memiliki harapan untuk
            mengikuti rapat, sedikitnya RUU usulan   tugas-tugas kedewanannya agar tidak   dapat lebih banyak berbuat, namun jangan
            DPR dan adanya kasus-kasus pelanggaran   menyimpang dari UU Susduk, Tatib dan   sampai ada kesan tebang pilih. “ Karena
            kode etik dapat dikatakan sebagai indikasi   Kode Etik DPR.      ketaatan pada kode etik lebih hebat dari
            rendahnya kinerja dewan.           “Untuk  menepis  pesimisme    ketaatan pada hukum,” tandas Gayus.
               Begitu pula dengan kinerja alat-alat   masyarakat terhadap kinerja dewan      Menanggapi penilaian bahwa kinerja
            kelengkapan dewan, bahwa alat-alat   dalam melaksanakan fungsi-fungsinya,   DPR rendah, hal tersebut dikarenakan

                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 71  9
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16