Page 14 - MAJALAH 71
P. 14

LAPORAN UTAMA



            mengadir i  r apat,  Melc hias   DPR yang tidak masuk kerja atau   diabaikan,  karena  jika  kulaitasnya
            mengusulkan  agar  di  tiap  komisi   malas-malasan dalam menjalankan   jelek  dan  dibawa  ke  MK,  maka
            agar lebih efektif mengenai kehadiran   tugas tapi dapat pensiun, padahal ia   masyarakat akan menilai bahwa DPR
            anggota  dilakukan  sistem  absensi   hanya bekerja selama 5 tahun, apalagi   dalam membuat UU tidak memiliki
            fingger  print  bukan  absensi  yang   bagi  anggota  DPR  yang  menjadi   kualitas”tegasnya.
            ditandatangani pada selembar kertas.   anggota hanya karena kebetulan dan      Mengenai adanya kekhawatiran
            “Saya rasa sistem absensi finger print   mempunyai hak mendapat pensiun,   a n g g o t a   D P R   t i d a k   d a p a t

            pasti akan lebih efektif,”katanya.  semuannya itu ada ketidakadilan dan   menyelesaikan  target  RUU  yang
               Namun ia menambahkan, dengan   tidak masuk akal bagi saya,”ujarnya.  tertunda,  Melchias  melihat  hal
            sistem  tersebut  pasti  mendapat      Menurut  saya  jabatan  anggota   tersebut tidak perlu dikhawatirkan,
            kendala,  karena  ada  fraksi  yang   DPR  adalah  jabatan  politik  beda   karena diusahakan RUU yang tertunda
            katakanlah  hanya  beranggotakan   dengan  Pegawai  Negeri  yang   akan tetap dibahas dan diselesaikan.
            beberapa  orang,  yang  tidak  hanya   merupakan  jabatan  karir  dimana      Perihal  ada  beberapa  anggota
            terfokus pada rapat di Komisi tapi   mereka berhak mendapatkan pensiun   DPR periode yang ditangkap KPK
            perhatiannya  terpecah  pada  rapat   karena pengabdiannya selama puluhan   dan  beberapa  diantaranya  telah
            pansus disaat yang bersamaan dan   tahun.                        ditetapkan menajdi tersangka akibat
            harus dihadiri.                    Anggota  DPR  pun  menurut    melakukan korupsi, ia menilai bahwa
               “Jika terjadi kasus yang demikian   Melchias harus bisa menjaga sikap   hal ini bisa dijadikan shock therapy
            hal itu harus bisa dicarikan telaah   dan perilakunya di mata masyarakat,    agar anggota takut untuk korupsi.
            sedemikian  rupa  dan  dicarikan   Berkaitan dengan Badan Kehormatan      Mengenai apakah perlu adanya

            “Coba lihat saja, ada anggota DPR yang tidak masuk kerja atau malas-malasan
            dalam menjalankan tugas tapi dapat pensiun, padahal ia hanya bekerja selama 5
            tahun, apalagi bagi anggota DPR yang menjadi anggota hanya karena kebetulan

            dan mempunyai hak mendapat pensiun, semuannya itu ada ketidakadilan dan
            tidak masuk akal bagi saya,”




            penyelesaiannya  dengan  melihat   yang  dinilai  masyarakat  kurang   pembekalan terhadap anggota periode
            pertimbangan-pertimbangan       “greget” dalam menindak anggota-  mendatang,  ia  menyambut  baik
            lain,”paparnya.                 anggota yang melakukan pelanggaran   usulan tersebut, tapi ia menyarankan
               Melchias  membandingkan      jika tidak mendapat laporan, menurut   agar pembekalan tersebut dilakukan
            dengan  DPR  periode  terdahulu   Melchias, BK yang juga merupakan   oleh  partai  masing-masing  salah
            dimana  tingkat  kedisiplinannya   suatu institusi, memang dalam setiap   satunya dengan mengundang KPK.
            tinggi, contohnya saat periode DPR   aturannya  harus  berjalan  sesuai      B e r b i c a r a   m e n g e n a i
            yang  didalamnya  terdapat  Fraksi   Tatib.                      keoptimisannya  terhadap  anggota
            ABRI.                              “BK tidak bisa proaktif mengambil   DPR periode mendatang, menurutnya
                                            langkah, karena aturannya memang   jika dilihat dari sisi optimis dirinya
            Munculkan rasa malu             mesti ada laporan terlebih dahulu, lalu   setuju,  namun  dalam  hal  kualitas
               Disini, Melchias pun mendukung   diuji dan ada bukti, baru mereka bisa   kurang dan harus dilihat lagi.
            wartawan  yang  menyoroti  kinerja   melangkah,” terangnya.         “Banyak masyarakat yang memilih
            beberapa anggota DPR yang tidak      Ketika mengomentari mengenai   caleg  karena  popularitasnya  tapi
            menjalankan  tugas  sebagaimana   masih  adanya  RUU  yang  belum   belum tentu ia menguasai bidangnya,
            mestinya,  hal  tersebut  diperlukan   dibahas oleh DPR dan apakah perlu   meskipun  ia  adalah  representasi
            guna  memunculkan  rasa  malu  di   adanya  perubahan  jumlah  RUU   rakyat,”tegasnya. Ia menambahkan
            diri anggota itu sendiri. “Seharusnya   yang  terlalu  banyak  hingga  tidak   bahwa  dirinya  lebih  setuju  caleg
            DPR bisa menjadi cerminan baik bagi   realistis dan akhirnya tidak tercapai, ia   dipilih  oleh  partai  karena  sudah
            masyarakat,”tegasnya.           mejelaskan bahwa target RUU boleh   dilihat  dan  diuji  kualitasnya  oleh
               Dikesempatan  yang  sama,    banyak namun kualitasnya tidak boleh   partai.
            Melchias juga mengusulkan agar tidak   jelek karena harus sistem kebut dalam      Untuk kedepannya, ketika ditanya
            perlu ada uang pensiun bagi anggota   pembahasannya.             apakah perlu ada perubahan tatib yang
            DPR karena tidak ada manfaatnya      “Target seberapa banyak RUU di   menyangkut kedisiplinan anggota, ia
            dan hanya akan membebani APBN.  bolehkan sebagai acuan dalam bekerja   mengangap perlu ada dan sanksinya
               “Coba  lihat  saja,  ada  anggota   namun  kualitas  hasilnya  jangan   harus lebih tegas.(nt, tt, mp)

            12      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 71
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19