Page 16 - MAJALAH 71
P. 16

LAPORAN UTAMA



            menambahkan,  memang  perlu        Di  sisi  lain,  dia  berpendapat,   akuntabilitas/pertanggungjawaban,”
            dipikirkan hal-hal yang  berkaitan   jajaran Setjen menginventaris hak-  ujarnya.
            dengan tatib, kode etik dan sanksi   hak  keuangan  anggota  sebagai      Pimpinan  Fraksi  PKS  ini
            itu  kemudian  masuk  dalam  UU   konsekuensi kerjanya, ketika kerjanya   mengakui Fraksinya tidak difeeding
            Susduk.                         tidak ditunjukkan otomatis keuangan   secara rutin oleh setjen, padahal dia
            Kalau dimasukkan dalam ketentuan   yang  merupakan insentif bisa dicabut.   berharap bahwa setiap akhir masa
            UU  maka  tidak  hanya  mengikat   Hak keuangan lain seperti gaji pokok   sidang begitu masuk kembali, fraksi-
            bagi  anggota  Dewan  tetapi    sebagai  anggota  DPR  bisa  tetap   fraksi diberikan oleh sekjen data-data
            semuanya,  sehingga  masyarakat   diberikan,  hanya  saja  menyangkut   kehadiran anggotanya di paripurna,
            bisa  memantau  dan  meminta    tanggungjawab moral saja.        komisi  dan  pansus.  Meski  Fraksi
            pertanggungjawabannya.                                           melakukan  monitoring  tapi  tidak
               Dia  menyatakan  sependapat                                   sedetil data yang dihimpun setjen.
            untuk  penguatan  DPR  ke  depan,  Kedepankan transparansi          “Ini  saya  kira  diantara  bentuk
            bagian-bagian  yang  menyangkut      Lebih lanjut Mahfud menegaskan,   perbaikan yang harus dilakukan. Kalau
            komitmen  kedisiplinan  itu  tidak   kalau DPR ini maju dan citranya baik   fraksi  difeeding  datanya,  silahkan
            hanya diatur tatib. Rinciannya bisa   di  masyarakat,  maka  harus  berani   yang berani buka dan mana yang tak
            di tatib, tapi norma-norma pokoknya   mengedepankan prinsip transparansi.   berani, silahkan berkompetisi.
            masuk UU Susduk. Contohnya batas   Banyaknya kasus korupsi atau praktek      Saya yakin kalau ada satu yang
            maksimal minimal kehadiran itu bisa   percaloan anggaran, itu karena proses   mulai  yang  lain  pasti  akan  ikut
            dimasukkan dalam norma umumnya   pembahasan  anggaran  yang  tidak   karena tak mau    dituding
                                                                                                   dituding
                                                                             menutup-
            di UU Susduk dan penerjemahannya   transparan, publik hanya tahu hasil   menutup-
                                                                             nutupi
            di tatib, sehingga orang tidak bisa   akhirnya. “ Tidak transparan inilah   nutupi
            kewenangan DPR perlu diformulasi ulang sehingga tidak

            melampaui yang seharusnya. Contoh DPR ada rapat fit
            proper calon Kapolri, Panglima TNI dll. “ Kalau kita jujur

            obyektif itu kan kewenangan Presiden, ya sudahlah DPR
            tak usah ngurusi seperti itu”.





            main-main.                      yang  kemudian  membuat  orang-
               K e n d a t i   p i m p i n a n   D P R   orang  yang  beriktikad  tidak  baik
            dan  Pimpinan  Fraksi  tidak  bisa   leluasa untuk menyalahkangunakan
            melaksanakan dengan tegas ketentuan   kewenangannya,” tandasnya.
            tatib, masyarakat bisa mengatakan      Dia  menambahkan,  kalau  kita
            adanya pelanggaran UU dan akhirnya   ingin  menekan  penyalahgunaan
            bisa menggugat.                 kekuasaan, maka harus ditekankan
               Saat ditanya menerapkan sanksi   transparansi  dalam  pembahasan   anggotanya,” tambah dia.
            pemotongan  gaji  bagi  anggota   anggaran.  Begitu  juga  kalau  ingin      Pembenahan DPR ke depan, ini
            yang mangkir, politisi dari PKS ini   memperbaiki citra dari sisi kehadiran   juga harus ditangkap spiritnya dalam
            mengatakan, kalau aturan keuangan   maka harus berani transparan tentang   RUU Susduk bagaimana mengatur
            ada kaitan dengan peraturan Menkeu.   data kehadiran anggota,  tak hanya   mekanisme  kerja  khususnya  rapa-
            Namun  dia  sepakat  bahwa  antara   di paripurna tapi juga di komisi dan   rapat di DPR. Memang terasa kalau
            konsekuensi dari ketidakdisiplinan   pansus.                     benar-benar  total  dan  konsentrasi
            dan lemahnya komitmen anggota di      “Kalau  mau  dan  berani  ya   kerja,  di DPR, terlalu banyak rapat.
            akhir masa sidang ini itu ada yang   diumumkan  saja,  apakah  oleh   Apalagi fraksi kecil, mungkin seperti
            terkait dengan hak-hak keuangan.   Pimpinan  DPR,  Pimpinan  Fraksi   mobil angkot tanpa terminal.
            Namun  bukan  gaji  pokok  tapi     atau  komisi  dan  bisa  diakses      Akhirnya banyak rapat yang tidak
            insentif-insentif yang mereka terima.   oleh  publik.  Bila  publik  minta   diikuti  anggota,  kalaupun  diikuti
            Contoh insentif komunikasi, karena   pertanggungjawaban  silahkan,   tidak maksimal hasilnya sekedar setor
            anggotanya tidak hadir berarti tak   masing-masing anggota menjelaskan   badan dan sekedar ngomong, karena
            melaksanakan  komunikasi  dengan   data  itu.  Kenapa  tak  hadir,  apa   tidak  bisa  mengikuti  rapat  secara
            konstituen.                     alasannya. Ini juga berkaitan dengan   komprehensip.

            14      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 71
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21