Page 20 - MAJALAH 71
P. 20

LAPORAN UTAMA



            diubah dari tanda tangan menjadi   juga, sementara undang-undang lain   pelanggaran  ini  pun  juga  berbeda
            finger print.                   tergeser lagi.                   antara  anggota  yang  satu  dengan
               Hanya  masalahnya,  kata  JK,      Jadi  dalam  hal  ini,  DPR  tidak   anggota  lainnya.  Untuk  itu,  fraksi
            rapat-rapat yang ada di DPR terlalu   bisa disalahkan begitu saja, karena   dan partai mempunyai peranan yang
            padat  jadwalnya,  dalam  sehari   pembahasan  Rancangan  Undang-  sangat penting untuk mengendalikan
            anggota dapat bersidang dua atau tiga   undang  itu  saling  terkait  antara   anak buahnya.
            kali, belum lagi menghadiri rapat-  pemerintah  dengan  DPR.  “Jadi      JK menambahkan, ini adalah ruang
            rapat Pansus. Apalagi untuk fraksi   pemerintah juga jangan cuci tangan,”   politik, biar politik bagaimanapun
            yang  anggotanya  sedikit,  tentunya   imbuhnya.                 harus  punya  etika,  punya  ahlak.
            anggota-anggotanya  akan  berlari      Seperti  RUU Tindak  Pidana   Kalau kita tidak menghargai forum-
            kesana sini untuk menghadiri satu   Korupsi  (Tipikor)  yang  sekarang   forum  DPR,  siapa  lagi  yang  mau
            rapat ke rapat yang lain. Sebaiknya   menjadi  sorotan  publik  bukan   menghargai, dan tentunya orang lain
            jadwal  sidang  ini  diatur  kembali   sepenuhnya  salah  DPR,  karena   tidak akan menghargai kita juga.
            jangan sampai setiap hari. “DPR ini   Pemerintah  mengajukan  ke  DPR      Karena  itu  apa  yang  sudah
            kan bukan seperti pegawai kantoran,”   baru  pada  September  tahun  lalu.   diputuskan bersama, hendaknya kita
            tambahnya.                      Dan otomatis DPR  membahas baru     konsisten terhadap hasil keputusan
               S e b a i k n y a   r a p a t - r a p a t   beberapa bulan lalu. Jadi, kata JK,   itu. Kadang-kadang apa yang sudah
            dikonsentrasikan  pada  masalah   sebetulnya keterlambatan ini ada di   diputuskan di DPR bisa berubah, ini
            legislasi. Apalagi mengingat legislasi   Pemerintah.             menunjukkan  ketidak  konsistenan
            kita banyak mendapat sorotan dari                                terhadap apa yang sudah diputuskan.
            masyarakat karena tidak mencapai  Perlu Pembekalan               “Ini  berarti  politik  sudah  tidak
            target yang ditentukan.            Menyinggung  perlu  tidaknya   terjaga,” imbuhnya. Hendaknya apa
               Dalam hal ini, target itu memang   bagi  anggota  diberikan  semacaam   yang  sudah  diputuskan  bersama,
            perlu, tapi dalam kenyataannya di   pembekalan  atau  orientasi,  dalam   jangan sampai ditengah jalan diubah,
            lapangan banyak RUU yang tidak   hal  ini  Jamaluddin  mengatakan   kalau  mau  mengubahnya  harus
            terjadwalkan di legislasi ikut masuk   pembekalan  itu  sangat  diperlukan   bersama-sama lagi.
            sehingga  menggeser  jadwal  target   bagi  anggota  dewan.  Pembekalan      Tidak terasa waktu lima tahun
            yang sudah ada,  dan ini seringkali   itu  sebaiknya  diselenggarakan   telah  dilalui  DPR  periode  2004-
            terjadi.                        sendiri  oleh  DPR  dan  diberikan   2009. Menurut Jamaluddin banyak
               Mestinya DPR dan Pemerintah   sebelum anggota dewan menjalankan   yang dipelajari selama kurun waktu
            duduk  bersama  menjadwalkan    tugasnya.                        tersebut. Meskipun belum optimal,
            hal  ini,  jangan  DPR  saja  yang      Materi yang diberikan termasuk   tapi sedikit banyak sudah membantu
            disalahkan.  Pemerintah  dalam   diantaranya adalah bagaimana etika   pemikiran  terhadap  negara  dan
            hal  ini  juga  bertanggung  jawab   cara  bersidang,  bagaimana  cara   bangsa.
            terhadap pembahasan RUU, kadang   berpakaian  dan  lain  sebagainya.      Tentunya kita juga menghargai
            Pemerintahnya juga lambat.      “Saya marah betul kalau ada anggota   setiap  perbedaan,  berbeda  dalam
               Ke  depan  perlu  diatur  secara   fraksi saya, pakai batik saat paripurna,   rangka  menjalankan  tugas-tugas
            konsisten  RUU  yang  menjadi   saya selalu menghimbau kalau rapat   negara. Tapi  hal-hal  positif  lebih
            prioritas harus segera diselesaikan.   paripurna diusahakan memakai jas,”   banyak  dari  pada  negatif.  Hanya
            Na mu n   u n t u k   m e n e n t u k a n   kata JK. Himbauan ini menurutnya   penekanannya, sayangnya kita selalu
            prioritas itu sulit juga, karena semua   semata-mata  untuk  menghormati   tidak  konsisten  terhadap  putusan
            menganggap RUU yang diusulkan   paripurna sebagai forum tertinggi.    yang telah diputuskan.
            itu  penting.  Sehingga  RUU  yang      Partai Bulan Bintang memberikan      Ke depan jangan sampai hal itu
            diusulkan masuk bukan dalam skala   orientasi  ini  sebelum  dan  sesudah   terulang lagi. Kalau sudah diputuskan
            prioritas  pun  dianggap  prioritas.   pemilu.  Bagaimana  menggunakan   kita  semua  harus  menghargai
            “Bahaya sekali Rancangan Undang-  hak-haknya  sebagai  Anggota   hasil  keputusan  itu,    kalau  mau
            undang  yang  tidak  terjadwalkan   Dewan, bahkan cara menginterupsi,   mengubahnya  bersama-sama
            dapat  masuk,”  ujarnya.  Mencari   memimpin  sidang,  sampai  cara   kita  merubahnya,  jangan  sendiri-
            prioritas yang lebih prioritas itu yang   mengetok  palu  saat  memimpin   sendiri. Jika hal itu terjadi, akhirnya
            sulit.                          sidang itu diajarkan semua.      memperlemah  kita-kita,  karena
               Banyak faktor yang menyebabkan      “Saya  yakin  partai-partai  lain   tidak  solit.  Dan  tentunya  dapat
            RUU  kita  tidak  mencapai  target.   pun juga memberikan pembekalan   memperlemah citra kita, karena tidak
            Misalnya,  ada  pikiran-pikiran,   ini  sebelum  anggotanya  duduk  di   kompak. (tt,nt/mp)
            gagasan  dari  Menteri  Dalam   gedung DPR,” tambahnya. Hanya
            Negeri  merevisi  undang-undang   saja,  masalah  mental  tiap-tiap
            Pilkada, padahal  itu sudah bukan   anggota itu berbeda-beda, cara bisa
            prioritas  lagi,  kenapa  bisa  masuk   menahan  diri  dari  segala  bentuk

            18      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 71
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25