Page 43 - MAJALAH 110
P. 43

Oleh sebab itu
                                                                                Fadli Zon berharap
                                                                                tidak membiarkan
                                                                                kesewenang­
                                                                                we nangan MK
                                                                                tersebut karena
                                                                                akan terjadi
                                                                                penyalahgunaan
                                                                                wewenang atau
                                                                                abuse of power,
                                                                                dan apalagi
                                                                                sekarang ini MK
                                                                                sudah melenceng

            presiden itu merupakan pelang-      Sementara itu, Pengamat Hukum  dari mandat yang
            garan yang serius. Dia meragukan  Tata Negara Margarito Kamis menilai   diberikan.
            apakah nanti tahun 2019 akan bisa  MK terkait penyelenggaraan pemilu
            dilaksanakan pemilu serentak 2019  serentak yang baru bisa dilaksanakan
            seperti keputusan MK tersebut. Ia  pada 2019 berpotensi menimbulkan
            juga mempertanyakan lamanya MK  gugatan. Dengan pemilu serentak,  kata Fadli Zon.
            memutuskan uji materi UU Pemilu  presidential threshold juga menjadi
            Presiden oleh Effendi Gazali. Karena  tidak berlaku. Namun, putusan itu   Oleh sebab itu Fadli Zon berharap
            itu Yani mendesak, MK harus cepat  dikeluarkan Januari lalu dan baru  tidak membiarkan kesewenang-
            memutuskan gugatan materi dari  bisa dilaksanakan pada 2019 sehing-  wenangan MK tersebut karena akan
            Yusril Izha Mahendra, tidak perlu  ga landasan konstitusional pelaksa-  terjadi penyalahgunaan wewenang
            berlama-lama seperti memutuskan  naan pemilu 2014 lemah.            atau abuse of power, dan apalagi
            gugatan sebelumnya. “Kekisruhan                                     sekarang ini MK sudah melenceng
            pelaksanaan konstitusi kita seka-   “Sebenarnya penyelesaiannya ti-  dari mandat yang diberikan. “Un-
            rang ini juga andilnya MK,” katanya.  daklah sulit, presiden mengeluarkan  tuk itu, Gerindra mengusulkan agar
                                              saja Perppu yang isinya mengha-   hakim MK itu bukan dari partai,
              Menurut dia, MK sudah mulai ke-  puskan presidential threshold kare-  melainkan negarawan yang teruji
            luar dari mandat yang diberikan,  na persoalannya bukan di pemilu  integritas dan putusan-putusan hu-
            dengan memonopoli  kebenaran  serentak atau tidak tapi di presiden-  kumnya,” katanya.
            yang bersifat final dan mengikat.  tial threshold,” ujarnya.
            Sementara itu, tak ada yang me-                                       Sebelumnya, mantan Menkum-
            ngontrol lembaga tersebut. Selain   Di tempat yang sama, Fadli Zon  ham  Yusril  Ihza  Mahendra  me-
            itu  MK itu berwenang menguji  mengatakan solusi untuk mencari  ngajukan uji materi atas UU No.
            pasal-pasal UU yang bertentangan  jalan keluar dari putusan MK yang  42 Tahun 2008 tentang Pemilu
            dengan konstitusi atau tidak. “MK  memperumit proses pemilu 2014  Presiden. Dalam gugatannya dia
            bukannya membuat norma hukum  saat ini akan tergantung pada par-    meminta MK menafsirkan secara
            baru. Apalagi tidak suka dengan  tai besar, oligarki politik yang ada  langsung maksud Pasal 6A Ayat (2)
            DPR,  sehingga  putusannya  tidak  di DPR RI. Di mana keruwetan dan  dan Pasal 22E UUD 1945. Gugatan
            obyektif,” tegasnya.              kesemrawutan tata negara ini seba-  itu dimenangkan Yusril di MK, na-
                                              gai konsekuensi memutilasi naskah  mun pelaksanaannya pada 2019.
              Dikatakan, karena konstitusi me-  aseli konstitusi. “Kerumitan konsti-  Pasal 6A Ayat (2) UUD 1945 berbu-
            ngatur pemilu lima tahun sekali,  tusi ditambah putusan MK sekarang  nyi, “pasangan calon Presiden dan
            maka mau serentak atau tidak bu-  ini sebagai konsekuensi memutilasi  Wakil Presiden diusulkan oleh partai
            kan masalah. Tapi yang jadi masalah  konstitusi yang merubah naskah asli  politik atau gabungan partai politik
            adalah putusan MK terbalik. Karena  UUD 1945, sehingga keputusannya  peserta pemilihan umum sebelum
            itu, putusan MK soal pemilu seren-  justru membingungkan masyarakat.  pelaksanaan pemilihan umum.” (nt/
            tak sia-sia, dan malah akan menim-  Karena itu, perlu terobosan politik   si).
            bulkan kekisruhan baru.           untuk merevisi kewenangan MK,”


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 110 TH. XLIV, 2014  43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48