Page 21 - MAJALAH 158
P. 21

A
                                                                                    PENG
                                                                                           W
                                                                                    LAPORAN UTAMA
                                                                                             ASAN


                                               DPR RI.                             Demikian juga dikatakan anggota
                   “Di satu sisi, saya            Hal itu disampaikannya atas dasar   Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al-Habsyi,
                   bangga karena ini           rasa prihatin dan kegelisahan yang   maraknya penyelundupan narkoba ke
                                               sangat mendalam, karena beberapa   Indonesia diibaratkan sebagai Proxy
                 menunjukan prestasi           waktu belakangan ini terungkap kasus   War, yakni perang tanpa tentara. Perang
                    cemerlang bagi             mengenai semakin melonjaknya tren   dengan mengirim candu seperti yang
                                               penyelundupan narkoba dengan
                                                                                pernah terjadi pada perang Inggris dan
                   aparat hukum kita.          berbagai jenis yang masuk ke wilayah   Cina. “Ini peristiwa serius. Indonesia saat
                    Di sisi lain, saya         Indonesia, dan dengan modus operandi   ini sedang diperangi dengan sabu, bukan
                                               yang berbeda-beda serta jumlahnya   dengan tentara. Kalau dibiarkan maka
                    sedih karena ini           yang semakin lama semakin meningkat.  negara kita akan hancur karena narkoba,”
                                                  “Seperti kita ketahui bersama bahwa
                  menunjukan negara            UU tentang Narkotika dan Psikotropika   ujar pria yang akrab disapa Habib itu.
                                                                                   Habib menyatakan perlu dilakukan
                  kita seperti menjadi         yang sekarang ini sudah jauh ketinggalan   revisi atas Undang-Undang tentang
                       surga bagi              dan masih sangat lemah,” kata Firman.  Narkotika yang ada. “Undang-Undang
                                                  Menurut dia, permasalahan UU   Narkotika harus direvisi, terutama yang
                  peredaran narkoba,”

                     BAMBANG SoESATyo
                         Ketua DPR RI                “Undang-Undang
              Riau. Kemudian penangkapan ketiga       Narkotika harus
              pada tanggal 23 Februari 2018 sekitar 3
              ton juga masih di perairan yang sama,”   direvisi, terutama
              paparnya.                               yang berkaitan
                 Bamsoet menyampaikan, diduga
              masih ada sekitar 600 ton bahan baku   dengan masalah
              sabu berkualitas tinggi senilai Rp1.200   sanksi hukumannya,”
              triliun atau hampir setengah dari total
              ABPN siap memasuki Indonesia.             tandasnya.
              “Pantauan terakhir ada di sekitar Perairan
              Timor Leste yang kemudian hilang dari
              pantauan satelit. Jadi, kita tidak boleh
              berpuas diri. TNI, Polri, BNN dan Bea
 FOTO: JAKA/Iw  Cukai harus tetap waspada. Jangan   ABoE BAKAR Al-hABSyI                                       FOTO: DEP/Iw
              sampai yang lolos justru lebih besar       Komisi III DPR RI
              jumlahnya, daripada yang ‘diumpankan’
              untuk ditangkap,” tandas politisi F-Golkar   tentang Narkotika tersebut juga pernah   berkaitan dengan masalah sanksi
              itu.                             disampaikan Kapolri Jenderal Tito   hukumannya,” tandasnya.
                 Lebih lanjut Bamsoet berharap,   Karnavian. Pasalnya Polisi masih belum   Senada dengan Habib, anggota
              penindakan bukan hanya kepada para   mendapat dukungan UU tentang   Komisi III DPR dari Fraksi PKB
              awak kapal saja, melainkan perlu dicari   Narkoba yang kuat. Oleh karena itu   Mohammad Toha  juga menegaskan
              sampai ke bandar besarnya. Hal tersebut   dibutuhkan UU tentang Narkotika   bahwa revisi Undang-Undang tentang
              untuk membuat efek jera bagi para   yang kuat dalam rangka memberantas   Narkotika perlu dilakukan agar
              sindikat bandar narkoba yang masuk ke   peredaran narkoba.        tidak menjadi kendala bagi hakim di
              Indonesia.                          Presiden Joko Widodo sudah lama   pengadilan dalam memutuskan perkara.
                 Baginya, keberhasilan aparat   menyerukan bahwa Indonesia darurat   “Utamanya revisi tentang ancaman
              hukum dalam mengungkap kapal     narkoba, sambungnya, namun ironisnya   hukuman dan jenis-jenis narkotika yang
              pembawa narkoba akhir-akhir ini seperti   sampai sekarang instrumen hukum   semakin beragam,” tukasnya.
              dua sisi mata uang. “Di satu sisi, saya   dalam bentuk revisi UU Narkoba yang   Toha meminta agar pemerintah
              bangga karena ini menunjukan prestasi   menjadi inisiatif pemerintah nyaris   lebih serius menangani persoalan
              cemerlang bagi aparat hukum kita. Di sisi   diabaikan sendiri oleh pemerintah.  narkotika dan obat-obatan terlarang itu.
              lain, saya sedih karena ini menunjukan   “Perlu disadari bahwa narkoba   “Saya menganggap pemerintah saat
              negara kita seperti menjadi surga bagi   adalah merupakan salah satu kasus   ini masih belum serius, karena Badan
              peredaran narkoba,” ucapnya.     tindak pidana khusus Extra Ordinary   Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) yang
                 Sementara itu, Wakil Ketua Badan   Crime. Namun, lanjut dia, Indonesia   menangani penyelewengan narkoba
              Legislasi (Baleg) DPR RI Firman   belum mempunyai regulasi yang   di seluruh provinsi yang mencakup 35
              Soebagyo meminta dan mendesak    kuat, dan sangsi yang keras kepada   kabupaten, infrastruktur BNN kabupaten
              pemerintah agar dapat segera     pelakunya. Disamping itu juga jenis yang   dan kotanya belum semua ada.
              menyelesaikan revisi Undang-Undang   beredar di dunia sudah cukup banyak,   Sarprasnya juga belum memadai. Jadi
              (UU) tentang Narkotika  yang sudah   yang sudah mencapai ratusan jenis.   kalau pemerintah serius, maka BNNP
              cukup lama menjadi skala prioritas   Sedangkan undang-undang kita baru   harus diberi anggaran dan SDM yang
              pembahasan dan penyusunan UU di   mengatur beberapa jenjs saja,” tegasnya.  memadai,” ucap Toha.   DEP

                                                                                158 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26