Page 22 - MAJALAH 158
P. 22
PENGAWASAN
Dunia Pendidikan
Masih Berhias
Kekerasan
Kekerasan dapat terjadi di kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat, bahkan di lingkungan sekolah. Dunia pendidikan, dimana seharusnya
menjadi tempat menimba ilmu bagi generasi yang akan datang dalam membangun
bangsa. Tempat dimana proses belajar mengajar dilakukan antara guru dan murid,
serta tempat bagi guru untuk mendidik murid tidak hanya mengenai subjek pelajaran,
tetapi mengenai tanggung jawab dalam hidup dan membentuk karakter yang baik.
i Indonesia sendiri masih
marak dengan tindak
kekerasan dalam dunia
pendidikan. Pada Februari
D2018 lalu, terjadi peristiwa
dimana seorang guru meninggal di
Sampang, Madura, setelah dianiaya
oleh seorang murid karena tidak terima
mendapatkan teguran dari gurunya.
Peristiwa lain terjadi di bulan Januari
2018, dimana seorang guru tega
melakukan tindakan pelecehan seksual
terhadap muridnya di salah satu sekolah
di Jakarta Timur.
Hal tersebut mendapatkan sorotan
tersendiri dari Wakil Ketua Komisi
X DPR RI Ferdiansyah, yang sangat
menyayangkan masih terjadinya
tindak kekerasan di dunia pendidikan
Indonesia. Menurutnya, ada hal yang FOTO : OJI/IW
kurang tepat terhadap komunikasi yang
selama ini terjalin antara guru, orang tua Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah
murid dan muridnya itu sendiri.
“Dalam posisi kita sebagai orang guru merupakan profesi yang sangat bahkan kurang pas. Memang setiap
tua, saat kita menyerahkan anak kita penting, terlebih lagi, orang tua orang tua mempunyai cara didik yang
ke sekolah, itu kan sama saja dengan harus mengajarkan anak untuk bisa berbeda, tetapi untuk satu hal itu, harus
menyerahkan mereka, meminta menghormati orang yang lebih tua. ditekankan dari sedini mungkin,” ucap
tolong kepada guru atau pemangku Guru merupakan profesi kunci dalam Ferdi.
kepentingan di sekolah tersebut untuk membangun generasi bangsa, terlepas Selain itu, orang tua juga harus
memberikan pembekalan, dan tugas dari peran orang tua yang lebih utama. menyampaikan bahwa jika sang anak
guru selain memberikan hak anak-anak Namun, Ferdi melihat penyampaian melakukan kesalahan, ada konsekuensi-
di sekolah, mereka juga mengawasi,” terhadap hal ini masih kurang dilakukan konsekuensi logis yang akan diterima.
ucap Ferdi, sapaan akrabnya. oleh orang tua. “Contoh ketika anak itu menghina, atau
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, “Cara menyampaikannya ini menurut melakukan sesuatu yang kurang pas
seharusnya orang tua bisa memberi saya sangat kurang dan tidak pernah terhadap yang lebih tua, mereka kan
nasihat kepada sang anak bahwa ada evaluasinya secara mendalam, atau tidak menghargai, jadi harus menerima
22 PARLEMENTARIA 158 XLVIII 2018