Page 11 - MAJALAH 82
P. 11

LAPORAN  UTAMA



                                              Jalan Berliku




                                              Kode Etik DPR RI






                                              Berdiri tegap di depan mimbar rapat paripurna
                                              (Selasa, 29/3), Wakil Ketua Badan Kehormatan
                                              Nudirman Munir menyampaikan laporan Rancangan
                                              Kode Etik DPR RI. Ini untuk kedua kalinya ia tampil
                                              di forum tertinggi  pengambilan putusan di Parlemen.
            Wakil Ketua BK Nurdiman Munir


                 enampilan pertama pada rapat
                 paripurna  (16/2)  hasilnya,  ran-
            Pcangan itu ditolak karena seba-
            gian besar anggota merasa sosialisasi
            belum berjalan.
                Proses panjang itu sudah dimu-
            lai sejak Badan Musyawarah memberi
            mandat  kepada  BK  pada  tanggal  11
            Pebruari  2010,  berdasarkan  UU  No.
            27  tahun  2009  tentang  MD3.  Pasal
            27  ayat  2  menyebut  BK  diberi  tugas
            mengevaluasi  dan  menyempurnakan
            peraturan kode etik DPR.
                “Inilah  perbedaan  utama  Kode
            Etik yang sekarang dengan sebelum-
            nya. Kita sudah punya UU MD3 yang
            sudah mengatur beberapa hal sehing-
            ga tidak perlu diulas lebih jauh dalam
            kode  etik,”  jelas  Nudirman  kepada
            Parle  di  Jakarta  (8/3).  Itulah  sebab-
            nya rancangan kode etik kali ini lebih   Wakil Ketua BK Nudirman Munir
            tipis  terdiri  dari  6  bab  dan  16  pasal,   sil terbaik (lihat : Daftar Nara Sumber   di Bogor waktu mendengar ada aksi
            sementara  kode  etik  DPR  RI  2004-  BK). Upaya itu juga dilengkapi dengan   sweeping,”  kata  mantan  aktivis  yang
            2009 terdiri atas 11 bab dan 20 pasal.   kegiatan  studi  banding  ke  parlemen   pernah menjabat Ketua Senat Maha-
            Ia  menjelaskan  dalam  pembahasan-  negara lain yang dinilai memiliki kode   siswa  FH  UI  ini.  Ia  bersama  anggota
            nya anggota Badan Kehormatan yang   etik lebih baik. “Sebenarnya saya me-  BK  kecuali  Gayus  Lumbuun  akhirnya
            berjumlah 11 orang telah menyepaka-  ngusulkan mempelajari kode etik Par-  tetap  berangkat  karena  yakin  kun-
            ti untuk menghindari redundansi atau   lemen  Italia,  karena  disitulah  negara   jungan  itu  akan  bermanfaat. “Nyata-
            pengulangan. Segala hal yang sudah   demokrasi  tertua  di  dunia,”  jelasnya.   nyata  disitulah  embahnya  kode  etik
            diatur  dalam  undang-undang  tidak   Nudirman  kalah  suara,  hasil  voting   di  dunia  ini.  Kalo  kita  mau  jujur  dan
            perlu  lagi  dimunculkan  dalam  kode   mayoritas  anggota  BK  lebih  memilih   kode  etik  mereka  jauh  lebih  bagus
            etik. “Kalau tidak Kode           Yunani.                            dari  pada  yang  kita  miliki,  sehingga
                Etik DPR bisa setebal bantal,” be-  Rencana  BK  studi  banding  ke   studi komparatif ini sangat baik bagi
            gitu Nudirman beralasan.          Yunani  menuai  reaksi  pro  dan  kon-  kepentingan kita,” tambahnya.
                Selama satu tahun pembahasan,   tra,  bahkan  ada  kelompok  masyara-  Studi  banding  itu  menurut
            BK  telah  menghimpun  masukan  dari   kat  melakukan  sweeping  terhadap   Nudirman  cukup  berhasil,  beberapa
            banyak  pihak,  akademisi,  tokoh  ma-  anggota  BK  yang  akan  berangkat  di   masukan yang diperoleh diantaranya
            syarakat, LSM untuk memperoleh ha-  Bandara  Soekarno  Hatta.  “Saya  ada   pengaturan rapat, dan perlakuan ter-





                                                                                                                                                                                                                                         1

            1                                                                                                                                                                                           | PARLEMENTARIA  |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 | 1
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                        |
            1  | PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                                       1

                                                                                                                                                                                                                       Edisi 82
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16