Page 15 - MAJALAH 82
P. 15
LAPORAN UTAMA
ada terobosan ke sana. Demokrat dan Begini..begini.. jangan begitu dak ada anggota DPR yang terkena
PDIP, kalau Golkar kalau dijumlah kan pertanyaannya.. barang siapa menjadi kode etik tersebut. Ini perkembangan
2 koma. Demokrat 3 PDIP 3 Golkar anggota DPR apakah dia Golkar Ha- yang sangat bagus, jadi DPR tidak se-
2 kemudian yang lain 1. Yang paling nura dan Gerindra, termasuk anggota bebas yang anda sangka. Kami punya
mungkin diambil dari Demokrat dan Badan Kehormatan dia terikat pada nilai-nilai untuk menjaga kehormatan.
PDIP. Persoalannya adalah dari segi kode etik tersebut. Saya berharap ti- (iky,tt)
hitung-hitungan proporsionalitas,
mereka mau nggak, ikhlas nggak. Ka-
lau saya, tidak keberatan.
Pernah dibahas dalam rapim?
Sudah dibahas, jadi semua me-
mandang BK itu lembaga yang pen-
ting. Mohon dimakfumi setiap fraksi
memandang itu penting ya nggak
apa-apa.
Jadi penegasannya kalau Hanura
dan Gerindra melanggar aturan
dalam kode etik mereka akan
tetap kena sanksi ?
Kalau Kode Etik Sah, Ddi daerah ia mengaku sering
alam setiap kesempatan se-
perti dalam kunjungan kerja
Tidak ada Cerita menerima masukan dari publik. Man-
tan Ketua Umum Senat Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
ini berharap Kode Etik dapat mening-
katkan kinerja, sekaligus mendukung
Wakil Ketua Badan Kehormatan Nudirman Munir upaya memperbaiki citra DPR. Parle
terlibat dalam evaluasi dan penyempurnaan Kode Etik melakukan wawancara ditengah kesi-
DPR RI sejak dari awal. bukannya mempersiapkan kunjungan
lapangan ke Sumatera Barat sebagai
anggota Tim Pengawasan Penanggu-
langan Bencana Alam DPR RI. Berikut
petikannya ;
Solusi untuk keinginan Gerindra
dan Hanura menjadi anggota BK
bagaimana?
Ini sudah berkali-kali kita rapat-
kan, konsinyering, perdebatan sengit,
bahkan ada yang sampai ‘berkelahi’
dan inilah hasil yang maksimal. Dalam
BK sendiri ada 7 fraksi, 7 sudah sepa-
kat 2 lagi belum jangan memasung se-
hingga kode etik dan tata beracara itu
jadi tidak bisa disahkan. Soal anggota
kehormatan, sudah kita sampaikan
tapi mereka menolak. Kalau wacana
1
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 | 1
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
P
1
ARLEMENT
Edisi 82