Page 18 - MAJALAH 82
P. 18
sistem proporsional. perlu memiliki Kode Etik yang bersi-
Sebagai contoh Badan Akuntabi-litas Keuangan Negara DPR RI (BAKN) fat mengikat dan wajib dipatuhi demi
yang anggotanya hanya berjumlah sembilan orang, tapi semua fraksi ada keter- menjaga martabat, kehormatan, citra
wakilan di situ. Jadi, dalam hal ini, BAKN menerapkan sistem keterwakilan. dan kredibilitas dewan.
Sudding mempersoalkan kenapa Badan Kehormatan yang jumlahnya 11 Namun, kata Sudding, karena
orang menggunakan sistem proporsional, padahal anggota Badan Kehormatan kode etik ini diberlakukan secara in-
lebih besar jumlah anggotanya dari pada BAKN. Fraksinya menggugat, kenapa ternal, maka semua orang harus dili-
tidak menggunakan sistem keterwakilan fraksi seperti halnya BAKN. batkan dalam pembahasannya. “Bagi
Sudding menambahkan, adanya usulan agar Fraksi Partai Hanura menjadi kami silahkan kalau tetap mau diambil
anggota kehormatan, usulan tersebut menurutnya tidak tepat, karena hanya se- keputusan, tapi kami tidak bertang-
batas menghadiri tanpa memiliki hak suara dalam hal pengambilan keputusan. gung jawab terhadap hasil keputusan
“Jadi untuk apa kita ada di situ kalau hanya sebatas menghadiri sidang-sidang itu,” kata politisi Fraksi Hanura ini.
tanpa memiliki hak suara,” katanya. Jadi, katanya, jika ada anggota
Karena tidak ikut terlibat dalam pembahasan, fraksinya belum mengkaji se- Fraksi Partai Hanura yang dianggap
cara mendalam Tata Tertib atau rumusan terhadap Draft rumusan Kode Etik itu. melakukan pelanggaran Kode Etik,
Jadi,apa-apa yang dirumuskan oleh Badan Kehormatan, apakah memang tepat Pimpinan Fraksi tidak akan mengijin
diberlakukan, apakah tidak belum mengkaji secara mendalam. kan anggota tersebut dipanggil Badan
Sudding mengatakan, solusi yang terbaik untuk mengatasi persoalan ini Kehormatan.
tanpa harus merevisi Undang-undang adalah dengan cara bertukar anggota di “Kami tidak mengijinkan anggota
alat kelengkapan dewan. Misalnya, fraksi-fraksi yang mendudukkan dua atau kami diperiksa di Badan Kehormatan
lebih anggotanya di Badan Kehormatan dapat bertukar tempat di Badan Alat sepanjang tidak ada keterwakilan ang-
Kelengkapan lain. Dalam hal ini, bertukar dengan Hanura dan Gerindra. gota Hanura di Badan Kehormatan,”
“Saya rasa itu solusi yang paling bagus,” katanya. tegasnya. Seperti Nurdin Tampubolon
Dengan cara bertukar tempat, masing-masing fraksi tetap dapat mengisi berapa kali diminta bahkan dibujuk
anggotanya di Badan Alat Kelengkapan Dewan yang lain, sehingga masing-ma- kami tidak mengijinkan untuk meng-
sing fraksi ada keterwakilan di situ. hadiri panggilan itu.
Menurut Sudding, usulan ini juga sudah disampaikan kepada Pimpinan Dalam hal ini, Sudding berharap
DPR dan masih dibahas dalam rapat pimpinan. tidak ada sikap arogan di Parlemen
Fraksi Hanura konsisten saat pengambilan keputusan ini dilakukan frak- yang masih memunculkan sikap-sikap
sinya walkout. Namun fraksinya sendiri berharap Kode Etik ini dapat segera tirani mayoritas kepada yang minori-
diberlakukan. Karena dalam menjalankan tugasnya sebagai Anggota DPR RI, tas. (tt,iky)
1
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 | 1
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
P
1
ARLEMENT
Edisi 82