Page 55 - MAJALAH 82
P. 55

SOROTAN





            taminasi sakazakii.
                Sedangkan  Dekan  IPB  I  Wayan
            Teguh  Wibawan  menjelaskan  bahwa
            produk-produk  susu  yang  dijadikan
            22  sampel  pada  penelitian  tahun
            2003-2006 oleh peneliti IPB Sri Estu-
            ningsih  memang  diketahui  mengan-
            dung Enterobacter sakazakii. Namun,
            ketika penelitian digelar kembali pada
            tahun 2009 dengan 42 sampel dari se-
            jumlah produk susu yang sama,  Wa-
            yan  mengatakan tak satu pun sampel
            menunjukkan kandungan bakteri ini.
                Menurut  dia,  IPB  tak  menutup
            mata ketika memperoleh fakta bahwa
            ditemukan bakteri ini pada susu for-
            mula bubuk pada penelitian tersebut.
            Begitu  diperoleh  faktanya,  Wayan
            mengatakan,  peneliti  dan  sejumlah
            staf IPB sudah mempresentasikannya
            secara  ilmiah  dan  langsung  kepada
            pemimpin  perusahaan  produk  susu
            yang dimaksud, agar ada perubahan
            ke depannya.
                Wayan tidak bersedia membuka
            merek  susu  yang  menjadi  sampel
            penelitian  IPB  dengan  alasan  bahwa
            pihaknya  belum  menerima  salinan   Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka
            resmi Keputusan MA. Setelah meneri-  gota Komisi IX dari F-PAN Riski Sadiq   DPR  memutuskan  akan  memanggil
            ma salinan putusan tersebut, IPB baru   dan dari F-PKB Chusnuniah  juga me-  Rektor  IPB  beserta  Peneliti  Sri  Estu-
            akan  menentukan  sikap  yang  tidak   ninggalkan rapat sebelum ada kepu-  ningsih, Menkes beserta Kepala BPOM
            melawan hukum.                    tusan.                             senin, 21 Februari 2011.
                Wayan  mengaku  harus  berkon-    “Kami  tidak  bertanggung  jawab   Namun  Rapat  Kerja  Komisi  IX
            sultasi dengan Rektor IPB untuk me-  dalam  putusan  tersebut,”  jelasnya.   dengan  Menkes,  Rektor  IPB  dan  Ke-
            ngambil  keputusan  pengungkapan   Pihaknya menyesal tak ada kejelasan   pala BPOM yang sedianya diagenda-
            nama  susu  formula.  “Supaya  jangan   nama  merek  susu  yang  telah  mere-  kan Senin, 21 Februari 2011 batal. Hal
            salah langkah,” katanya.          sahkan masyarakat.                 ini  terganjal  ijin  pemanggilan  Rektor
                Ketetapan hati Wayan membuat      Meski  menuai  hujan  interupsi   IPB  dari  Komisi  X  DPR  yang  mena-
            para  anggota  DPR  berang.  Interupsi   dan sikap walk-out dari Fraksi PDI-P,   ngani bidang pendidikan.
            demi interupsi dilontarkan oleh  ang-  PAN,  dan  PKB,  namun  Wayan  tetap   Rapat  Kerja  Lanjutan  Komisi  IX
            gota Komisi IX DPR. DPR menilai IPB   pada pendirianya.              DPR akhirnya digelar Kamis, 24 Febru-
            tidak  bertanggung  jawab  dan  men-  Wakil  Ketua  Komisi  IX  DPR  Ah-  ari 2011 untuk menuntaskan masalah
            curigai ada “kongkalikong” antara IPB   mad  Nizar  Shihab  yang  memimpin   susu  formula  yang  tercemar  bakteri
            dan produsen susu yang dimaksud.  rapat kerja tersebut  mengemukakan   Sakazakii.  Hadir  dalam  rapat  kerja
                Anggota  Komisi  IX  dari  F-PDIP     paham  situasi  yang  dialami  Wayan   Menkes,  Kepala  BPOM,  Rektor  IPB
            Rieke Dyah Pitaloka menyesalkan sikap   dan   memutuskan   menghentikan   Herry  Suhardiyanto  dan  Kepala  LIPI
            IPB dan pemerintah. “Ada upaya un-  rapat.                           Lukman Hakim.
            tuk tidak melindungi hak konsumen,”   “Rapat  kerja  hari  ini  dihentikan
            ujarnya sembari meninggalkan ruang   karena ketiga pihak tak mau mengu-  IPB Tetap Menolak Umumkan
            sidang sebelum rapat usai. Rieke me-  mumkan merk dagang yang menjadi  Merek Susu Formula
            lontarkan  bahwa  PDI-Perjuangan  tak   sampel penelitian Enterobacter Saka-  Namun  sayang  beribu  sayang,
            bertanggungjawab terhadap putusan   zakii  tahun  2006,”  urainya    memba-  saat  yang  sangat  dinantikan  oleh
            di Komisi Kesehatan tersebut.     cakan keputusan rapat kerja.       masyarakat  inipun  kandas.  Menkes,
                Sikap  serupa  ditunjukkan  Ang-  Rapatpun akhirnya ditunda  dan   BPOM terutama Rektor IPB tetap me-







                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
               | PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 82
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                        P
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60