Page 58 - MAJALAH 82
P. 58
data dan Tata Usaha Negara Kamal
Sofya, PK ini diajukan 180 hari sejak
diterimanya salinan putusan. Meski
demikian, Kamal menegaskan bahwa
pengajuan PK tidak lantas mengha-
langi eksekusi. “Kalau misalnya dimin-
takan eksekusi, kami bisa melakukan
aanmaning (teguran). Itu kan sudah
ada (hukum) acaranya,” kata dia.
Kamal menambahkan, pengajuan
PK diajukan karena ada novum atau
keadaan baru yang belum masuk
dalam pertimbangan hakim. Novum
yang dimaksud adalah kapasitas Da-
vid dalam mengajukan gugatan.
Menurut Kamal, yang meminum
susu formula tersebut adalah anak
David Tobing sehingga perlu diperhi-
tungkan kapasitasnya. “Tahun sekian
sudah berumur sekian, sehingga tidak
mungkin lagi ini,” kata dia.
Fakta lain yang akan diajukan
dalam novum adalah tak ada korban
akibat susu berbakteri ini di Indone-
sia. Di dunia pun ada dengan jumlah
hanya 40 orang. Itu pun belum dipas-
tikan apakah penyebab kematian ini
karena susu berbakteri.
Atas pengajuan PK ini, tidak
menghentikan langkah David ML
Tobing. Pengacaranya meminta ban-
tuan Komisi Yudisial (KY), mendesak
Menkes, IPB, dan BPOM untuk me-
matuhi putusan Mahkamah Agung
terkait susu formula yang mengan-
dung bakteri Enterobacteri Sakazakii.
Selasa 22 Februari 2011, Komisi Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaningsih (kanan) saat memimpin Raker dengan BPOM, Kemenkes dan IPB
Yudisial telah meminta Kemenkes,
BPOM dan IPB untuk mematuhi pe-
rintah putusan MA.
Menurut Ketua Bidang Penga-
wasan Hakim dan Investigasi KY Su-
parman Marzuki, harus diumumkan,
“Karena tujuannya untuk keadilan,”
katanya.
“Kalau tidak berarti pemerintah
dalam hal ini Menkes tidak patuh pada
hukum,” jelas Suparman. Dia pun ber-
janji Komisi Yudisial akan mengawal
proses pelaksaan putusan itu. “Sesuai
kewenangan kami, sebagai bagian waspada.co.id/internet
dari instansi yang bertanggung jawab
untuk tegaknya hukum dan keadilan
di Indonesia,” tambahnya. (sc)
| PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
| PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
TH. XLII, 201 |
ARIA |
|
Edisi 82
1
ARLEMENT
P