Page 56 - MAJALAH 82
P. 56

nolak membuka merek susu formula
            yang  tercemar  bakteri  Enterobacter
            Sakazakii ini.
                Dalam rapat kerja tersebut Men-
            kes kembali menegaskan, institusinya
            tetap menolak melaksanakan putusan
            MA Nomor 2975 K/Pdt/2009 tertang-
            gal 26 April 2010 yang mewajibkan pi-
            haknya (Kemenkes), Badan POM dan
            IPB membuka daftar susu tercemar ke
            publik. Menkes berdalih, pihaknya ti-
            dak memiliki data hasil penelitian IPB.
            Ia  juga  membantah  tudingan  bahwa
            penolakannya  tersebut  demi  melin-
            dungi produsen susu.
                Untuk  meredakan  keresahan,
            kendati  Badan  POM  telah  menjamin
            susu  formula  yang  beredar  aman,
            Menkes akan menunjuk Badan Pene-
            litian  dan  Pengembangan  Kemenkes
            untuk  meriset  ulang  susu  formula
            yang beredar di masyarakat.
                Dengan alasan yang sama Kepala
            Badan  POM  juga  menyatakan  keti-
            dak-sanggupannya  memenuhi  putu-
            san MA.   Dengan alasan materi  yang
            diminta  MA  tidak  ada  pada  Badan
            POM.                                                     Kemenkes, BPOM dan Rektor IPB  saat Raker dengan komisi IX DPR
                Kemenkes bersama-sama  Badan   informasi bahwa salinan putusan MA   mereka  meningkatkan  standar  higi-
            POM  menunjuk  Jaksa  Agung  Bas-  itu akan diterima IPB dalam dua hari   enitas bakteri sakazakii,” imbuhnya.
            rief  Arif  sebagai  kuasa  hukum  untuk   ke depan, karena salinannya sudah di-  Lantaran  kecewa  dengan  sikap
            melakukan perlawanan hukum terha-  antar ke Pengadilan Negeri Cibinong,   Menkes, Kepala BPOM dan Rektor IPB
            dap putusan MA.                   Bogor,” tuturnya.                  yang  tetap  menolak  mengumumkan
                Penolakan dilontarkan pula oleh   Namun Rektor IPB tidak menjelas-  merek susu yang terkontaminasi bak-
            Rektor IPB dengan dalih sama seperti   kan  apakah  akan  mengumumkan   teri Enterobacter Sakazakii, Komisi IX
            yang  diungkapkan  Dekan  IPB  sebe-  merek susu formula tercemar jika sali-  DPR menggagas pembentukan Pani-
            lumnya. Bahwa IPB sampai saat ini be-  nan putusan MA sudah mereka terima   tia Kerja (Panja).
            lum menerima relaas (pemberitahuan)   dari Pengadilan Negeri Bogor. Rektor   Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjip-
            putusan kasasi MA.                IPB  hanya  menegaskan  akan  me-  taning  yang  memimpin  Rapat  Kerja
                Herry  Suhardiyanto  menyatakan   ngambil  sejumlah  opsi  terbaik  yang   tersebut  menjelaskan,  bahwa  panja
            bahwa  disatu sisi IPB ingin taat hu-  kini tengah diinventarisir.   perlu  dibentuk  untuk  meminta  klari-
            kum  dengan  mengumumkan  nama        Sementara itu, Kepala  LIPI men-  fikasi  dari  pihak-pihak  terkait.  Hal
            merk  susu  formula  sesuai  putusan   jelaskan bahwa susu formula memang   ini  akan  dibahas  dalam  Rapat  Inter-
            Mahkamah Agung, tapi di sisi lain, IPB   tidak mungkin dibuat steril. Alasannya,   nal  Dewan  yang  bisa  berujung  pada
            juga ingin taat pada aturan universal.   karena masalah ekonomi.  “Tidak ada   keputusan pengajuan hak interpelasi
                “Kami akan mencari jalan keluar   susu formula yang steril. Susu formula   (hak bertanya).
            yang berlandaskan hukum tanpa IPB   tidak mungkin dibuat steril karena ini   Ribka  menegaskan,  ketidakjela-
            melanggar  etika  akademik  yang  di-  terkait  masalah  ekonomis,”  ujar  Luk-  san  pengungkapan  susu  formula
            junjung tinggi seluruh peneliti di selu-  man.                       terkontaminasi bakteri yang berlarut-
            ruh dunia,” katanya menegaskan.       Lukman    menegaskan,  seharus-  larut  telah  meresahkan  masyarakat.
                Karena itu, lanjut  Herry, pihaknya   nya susu bubuk harus nihil dari bak-  Ia mengingatkan pemerintah, Ibu-ibu
            baru  akan  mencari  upaya  hukum   teri penyebab diare. Ia mencontohkan   yang memiliki anak yang paling ketar-
            setelah membaca salinan putusan MA   sebuah wabah diare di Belgia dan Be-  ketir  soal  itu.  “Pemerintah  jangan
            secara  seksama.  “Saya  sudah  dapat   landa pada 1968. “Ini yang membuat   anggap  enteng  masalah  ini.  Jangan







                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                             Edisi 82
                                                                                                             1
                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61