Page 56 - MAJALAH 113
P. 56
hijrah ke Magelang. Itulah untuk 1975-1983. Lalu, menjadi instruktur bulan, sebelum akhirnya kembali
pertama kalinya Hasanuddin pergi AKABRI 1983-1985. Pernah bertugas ke Mabes TNI AD pada 2005-2009.
keluar kota. Ia tinggal bersama di Aceh, Kodam Jayakarta, dan Bekerja di lingkungan istana,
kerabatnya di sana. Satu tahun sebelumnya menjadi dosen di membuatnya dekat dengan para
dia melanjutkan sekolah di kota SESKOAD Bandung. pemimpin nasional. “Saya melayani
yang tidak kalah sejuknya dengan 5 presiden. Buat saya presiden
Majalengka. Di kota inilah ia Ketika menjadi perwira mene- dan wakil presiden yang dipilih
sering menyaksikan para taruna ngah, peraih Satya Lencana Dwidya rakyat adalah orang-orang yang
militer AKABRI lalu lalang. Kadang Sista, ini dipercaya menjadi ajudan punya kemampuan lebih,” nilai
menyaksikan pula bagaimana para Wapres Tri Soetrisno tahun 1996 Hasanuddin.
taruna tersebut latihan fisik. dengan pangkat kolonel. Memasuki
masa reformasi, Ketua Yayasan Menjadi Politisi
Atas saran teman-temannya di Miss Tjitjih ini, dipercaya menjadi
SMA, Hasanuddin diminta masuk ajudan Presiden BJ. Habibie tahun Sebagai putra Majalengka, ia
AKABRI karena punya postur tubuh 1998-1999. Setelah sempat menjadi punya kebanggaan tersendiri
yang ideal. Akhirnya, setamat SMA
tahun 1970, ia mendaftar ke AKABRI
pada awal 1971 dan diterima.
Baginya, latihan fisik dengan
berjalan kaki jarak jauh atau turun
ke kubangan lumpur sudah biasa.
Itu biasa dilakukannya saat tinggal
di kampung. Yang membuatnya
terbebani saat latihan adalah sepatu
militer yang dikenakannya begitu
berat.
Tahun 1974, Hasanuddin sudah
menamatkan pendidikan militernya.
Ia satu angkatan dengan Sjafrie
Sjamsuddin yang kini menjabat Wakil
Menteri Pertahanan. Setamat dari
AKABRI, ia langsung ditugaskan ke
Timor Timur (Timtim) dengan pangkat
Letnan Dua. Ketika itu, Timtim masih
menjadi bagian NKRI dan sedang
menghadapi bahaya separatisme. Kepala Staf Garnisun Jakarta, sebagai perwira tinggi militer.
Sebagai pemuda sekaligus prajurit Hasanuddin dipercaya menjadi Puncak karir militernya diakhiri
TNI, ia dedikasikan karir militernya Sekretaris Militer Presiden Megawati dengan pangkat Mayor Jenderal.
untuk bangsa dan negara. pada 2001-2004. Hanya ada dua orang di kampungnya
yang meraih bintang jenderal.
Hasanuddin muda memahami Ketua Dewan Penasihat Persatuan Selain dirinya, ada Yogi S Memet
betul profesinya sebagai penjaga Pencak Silat Gagak Lumayung itu, mantan Gubernur Jawa Barat dan
kedaulatan negara. Karir militernya sempat meneruskan tugasnya Mendagri di era ORBA yang juga
pun terus melejit. Ia sempat bertugas sebagai Sekretaris Militer untuk pensiun sebagai perwira militer.
di Batalyon Kodam Siliwangi tahun Presiden SBY dalam beberapa
Sudah banyak bintang penghar-
Sebagai putra Majalengka, ia punya gaan yang diraih Ketua Paguyuban
kebanggaan tersendiri sebagai perwira tinggi Warga Banten Jakarta itu. Di
antaranya Satya Lencana Kesetiaan
militer. Puncak karir militernya diakhiri dengan 24 Tahun, Satya Lencana Wira Karya,
pangkat Mayor Jenderal. Hanya ada dua orang Satya Lencana Penugasan PBB,
di kampungnya yang meraih bintang jenderal. Shanti Darma Garuda 12, dan lain-
lain. Peraih gelar doktor manajemen
Selain dirinya, ada Yogi S Memet mantan dari Universitas Pasundan Bandung
Gubernur Jawa Barat dan Mendagri di era ORBA ini, pernah pula ditugaskan
sebagai Komandan Sektor Pasukan
yang juga pensiun sebagai perwira militer. perdamian PBB saat perang Irak-
Kuwait pecah pada 1992-1993.
56 PARLEMENTARIA EDISI 113 TH. XLIV, 2014

