Page 6 - MAJALAH 73
P. 6

LAPORAN UTAMA



            Perbaikan ke Depan Namun demikian,   Juga peningkatan fasilitas dan honor   anggota DPR yang diduga terlibat
            Agung Laksono mengatakan, sorotan   siding, terus disorot media sebagai   praktik  percaloan  anggaran  dan
            dan  kritik  tajam  dari  masyarakat   sesuatu yang berlebihan. Sebut saja soal   pengawasan, ternyata hanya untuk
            dan pers yang diarahkan kelembaga   rencana pemberian laptop, perbaikan   kepentingan diri sendiri dan mungkin
            DPR sampai saat ini menandakan   ruang kerja, dan kemudian rencana   partainya. Sungguh sangat memilukan
            masyarakat  memperhatikan       pemberian cincin kenangan, malah   dan hal ini harus menjadi pelajaran
            langkah-langkah  dewan. “Sorotan   menuai  protes. Tetapi,  kerja  para   berharga bagi anggota DPR periode
            ini menjadi hal yang positif, artinya   wakil rakyat yang sesungguhnya amat   berikutnya.
            langkah-langkah dewan senantiasa   berat, baik melakukan pengawasan      DPR  sendiri  bukannya  tidak
            diawasi  masyarakat,”  ujar  Agung.     terhadap kebijakan pemerintah dalam   menyadari akan sejumlah kelemahan
            Agung  mengakui,  tidak  cuma   setiap  rapat-rapat  di  komisi  dan   dan  kritik  dari  amsyarakat.  Oleh
            masyarakat yang tidak puas dengan   juga alat kelengkapan Dewan, serta   karena itu sejumlah langkah telah dan
            dewan. Dewan juga tidak puas dalam   sidang-sidang yang melelahkan untuk   akan dilakukan pihak Dewan untuk
            aspek pelaksanaan fungsi legislatif   menghasilkan produk UU yang sangat   memperbaiki kinerja dan citra DPR
            ini.“Itulah sebabnya berbagai upaya   dibutuhkan    seperti  UU  Pemilu,   ke depan. Pada periode lalu, DPR telah
            dilakukan, antara lain, pengalokasian   UU Pilpres, UU Rumah Sakit, dan   merekrut sejumlah tenaga ahli untuk























            waktu  untuk  fungsi  legislasi  lebih   banyak UU lain yang sejatinya untuk   mendampingi para anggota Dewan
            banyak dibandingkan dengan alokasi   kepentingan  masyarakat,  kurang   dan fraksi serta komisi. Namun hal
            waktu untuk pembahasan APBN dan   diketahui  publik.  Dalam  menilai   itu belum maksimal mengingat tenaga
            pengawasan.” .                  kinerja  DPR  periode  2004-2009   ahli itu baru terealisasi dua tahun
               Sejumlah penilaian yang sangat   memang ada distorsi, ada gap informasi   terakhir. Untuk menyambut anggota
            kitis  yang kerap dipublikasikan di   sehingga yang muncul selalu penilaian   baru  periode  2009-2014.  Dewan
            media massa, memang wajar mengingat   buruk, dan bukan penilaian berimbang.   juga  akan  mengadakan  semacam
            banyak pengamat atau analis politik   Untuk  konsumsi  berita  di  media   workshop atau pelatihan mengenai
            dan parlemen, mungkin hanya melihat   massa, informasi yang buruk, apalagi   tugas dan fungsi DPR kepada para
            beberapa  kasus  yang  mencuat  ke   menyangkut  institusi  DPR  yang   naggota  baru,  terutama  anggota
            permukaan saja seperti kasus dugaan   besar dan punya kekuasaan cukup   yang  baru  kali  pertama  masuk  ke
            suap  atau  korupsi  yang  melanda   dominan tentunya sangat menarik.   Senayan. Tujuannya untuk memberi
            anggota DPR. Begitu juga sejumlah                                pemahaman dan dan hal-hal yang
            kasus pelelehan seksual yang sebenrnya  Introspeksi              terkiat dengan tugas serta fungsi DPR.
            bukanlah ranah politik, tapi karena      Selain sorotan atas tugas legislasi,   Di samping itu menjelaskan fenomena
            melekat pada diri wakil rakyat, maka   sebenarnya kritik terhadap kinerja   dan kecendrungan yang terjadi selama
            penilaian buruk juga dialamatkan pada   bidang  pengawasan  dan  anggaran   lima tahun terakhir yang membuat
            institusi Dewan.                juga sangat intens. Tetapi memang   DPR dinilai negative. Pembekalan
               Faktor lain yang turut melemahkan   masyarakat lebih banyak melihat soal   itu  untuk  mengingatkan  anggota
            institusi DPR selama hampir lima tahun   perundang-undangan ini yang sangat   baru bahwa hal-hal ang negative itu
            ini, sebenarnya terkait dengan bidang   vital, sebaba UU itu mengingat dan   tidak diinginkan oleh sebagian besar
            tugas DPR seperti kunjungan ke luar   melingkupi  hamper  semua  aspek   masyarakat. Oleh karena itu angota
            negeri yang dinamakan studi banding,   kehidupan masyarakat. Dalam bidang   baru mendatang dituntut lebih tinggi
            oleh masyarakat,khususnya pers dinilai   pengawasan dan buget, sudah sering   lagi etos kerja dan komitmennya untuk
            sebagai pemborosan keuangan Negara.   dipublikasikan, bahkan ada beberapa   kepentingan rakyat**

            4       PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11