Page 8 - MAJALAH 73
P. 8

LAPORAN UTAMA



            sebaiknya  menurut  Darul  tidak   tidak dapat tercapai bahkan sampai   kemudian pada tingkat panja diwakili
            bisa lagi diandalkan kepada DPR,   akhir periode. “Padahal kita sudah   oleh Dirjen, kemudian diwakili lagi
            tetapi juga oleh Dewan Perwakilan   kerja sampai larut malam, agak luar   oleh Kepala Biro pada tingkat timus
            Daerah (DPD) karena menyangkut   biasa beratnya bahkan sampai pagi   dan sebagainya.
            pengawasan dan pelaksanaan APBN   lagi, tapi hanya sekitar tujuh persen      Bayangkan  Anggota  DPR
            di daerah sesuai dengan amanat UUD   saja yang dapat terselesaikan,” ujar   dilayani  oleh  beberapa  gradasi
            1945.                           Darul.                           pejabat pemerintah. Kalau staf ahli
               “Harus  ada  peningkatan  yang      Hal  tersebut  menurut  Darul   DPR  sudah  kuat,  menurut  Darul,
            sinergi antara DPR dan DPD di dalam   disebabkan oleh beberapa faktor yaitu,   Anggota DPR membahas undang-
            melakukan tugas-tugas pengawasan   DPR belum memiliki staf pendukung   undang hanya pada tingkat pansus
            khususnya  tentang  penggunaan   yang  betul-betul  kuat  dan  handal   saja,  karena  disana  pengambilan
            APBN di daerah, fungsi pengawasan   didalam pelaksanaan tugas dan fungsi   kebijakan-kebijakan substansial dalam
            yang  dilakukan  oleh  DPR  selama   DPR dibidang legislasi.     membahsa undang-undang. “Tingkat
            ini masih belum optimal, walaupun      Darul mencontohkan, untuk tenaga   selanjutnya  adalah  kita  serahkan
            upaya-upaya kearah perbaikan masih   legal drafter, DPR masih bergantung   kepada tim ahli, bernegosiasi dengan
            terus dilakukan juga,” kata dia.  kepada  Departemen  Hukum  dan         pejabat pemerintah yang
               Anggota  F-PG  DPR  ini      HAM,  sedangkan  untuk  tenaga                berada  di  bawah
            menjelaskan seluruh Anggota DPR     ahli bahasa, kita masih bergantung          Menteri,”  tegas
                                                                                             Darul.
                                                                                                  Hal-hal
            “Tenaga ahli itu yang kita belum punya, seharusnya                                itulah menurut
            DPR memiliki tanaga ahli sendiri dan tidak bergantung                             Angota  dari
                                                                                              Fraksi Golkar
            kepada pemerintah, karena kuasa undang-undang kini                               menyebabkan
                                                                                              i n i   y a n g
            berada di tangan DPR,”                                                          DPR  tidak  bisa
                                                                                                  optimal

            telah  menggunakan  hak-hak  yang   kepada  pusat
            telah dimiliki DPR selama ini sesuai   bahasa. Padahal
            dengan  peraturan  yang  berlaku,   menur utnya,
            seperti hak angket dan hak interpelasi.   mereka ini harus
            Tetapi lanjutnya, hak-hak tersebut   selalu ada dalam
            tidak ada yang sampai menjatuhkan   pembahasan
            posisi Presiden.                undang-
               Darul  kembali  menjelaskan,   undang,  baik
            seluruh  panitia  angket  dan  tim   pada tingakat pansus, panja, timsin,   dalam  pencapaian  pembahasan
            pengawas yang telah di bentuk DPR,   maupun tingkat tim kecil. “Tenaga   undang-undang sebagai fungsi legislasi.
            akan melaporkan hasil-hasil tugasnya   ahli  itu  yang  kita  belum  punya,   Upaya-upaya perbaikan itu tentunya
            di  dalam  Sidang  Paripurna  DPR     seharusnya DPR memiliki tanaga ahli   tidak  bisa  secara  otomatis.  Oleh
            pada akhir periode September 2009.  sendiri dan tidak bergantung kepada   karena itu di dalam Undang-Undang
                                            pemerintah, karena kuasa undang-  MPR, DPR dan DPD yang baru,
            Target tak tercapai             undang kini berada di tangan DPR,”   DPR sudah mengupayakan perbaikan
               Menurut  pengamatan  Darul   jelasnya.                        untuk melakukan proses pembahasan
            Siska, selama lima tahun terakhir ini      Kendala yang kedua menurutnya   legislasi  bisa  lebih  maksimal  pada
            ketiga fungsi DPR sudah diupayakan   adalah, sering kali para menteri yang   masa yang akan datang. Karena itu
            secara maksimal. Dari fungsi legislasi   diajak  untuk  membahas  undang-  DPR minta dukungan tenaga ahli
            DPR, dapat dilihat berapa jumlah   undang  tiba-tiba  dipanggil  oleh   yang cukup, dukungan staf yang lebih
            undang-undang yang diprogramkan   Presiden untuk rapat cabinet. “Itu juga   professional, dan dimungkinkan juga
            oleh Badan Legislasi (Baleg DPR)   menjadi kendala,” tambahnya.  DPR  mendapatkan  tenaga-tenaga
            di dalam Program Legislasi Nasional      Kendala  ketiga  adalah  kendala   ahli yang bekerja secara part time dari
            (Prolegnas)  untuk  dibahas  dalam   aturan  sendiri.  Anggota  DPR   luar.
            jangka waktu lima tahun, dan berapa   membahas  undang-undang  pada
            undang-undang yang dibahas oleh   tingkat pansus, panja, timus, timcil,  Kurangi lomba pidato
            DPR pada setiap tahunnya.       dan timsin. Padahal pemerintah yang      Mengenai tingkatan pembicaraan
               Ternyata menurutnya, dari target   harusnya membahas undang-undang   undang-undang, Darul menjelaskan,
            yang telah ditetapkan oleg Baleg DPR   dengan DPR diwakili oleh Menteri,   tingkatan  pembicaraan  sebuah

            6       PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13