Page 13 - MAJALAH 73
P. 13

LAPORAN UTAMA



            cenderung jatuh pada bulan puasa.   sudah masuk titik nadir. “Saya melihat   ini demokrasi Indonesia memerlukan
            “ Kita selalu dihadapkan kenyataan   perhatian pemerintah lemah terhadap   ongkos  politik  yang  tidak  sedikit.
            bahwa bulan Oktober itu selalu puasa   bahasa dan sastra padahal karya sastra   “Bayangkan ada teman saya yang sudah
            dan lebaran selalu saja pembahasan   puncak dari seperti prosa, sajak yang   mengeluarkan Rp. 4 milyar tetapi tetap
            APBN dimajukan beberapa kali dengan   biasanya diterbitkan Balai Pustaka sudah   tidak terpilih,”katanya.
            memperpanjang  masa  sidang,  dan   lama tidak terdengar,”katanya.      Lukman  mengatakan,  hal  ini
            luar biasanya kita bisa siang malam      Dia mengatakan, dirinya bersyukur   sangat tidak baik buat proses demokrasi
            membahas APBN itu,”katanya.     bahasa dan sastra masuk didalam UU   kedepannya. “Jangan-jangan saat jadi
                                            itu karena itu, cara ini sebagai bentuk   anggota DPR, dia tidak berpikir ke
            Diberi kewenangan               penghargaan yang layak dan terlepas   rakyat tetapi bagaimana mengembalikan
               Menyinggung fungsi budgeting   dari berbagai pengaruh politik. “Kita tahu   uangnya dan kelebihannya, karena itu,
            DPR yang dinilai kebablasan, Lukman   karya Pramoedya selalu mendapatkan   jangan salahkan kalau nanti sesudah
            menerangkan sesuai UU No.17 Pasal   penghargaan dari luar negeri namun   pemilu suara rakyat tidak didengar lagi,”
            15, dewan diberikan kewenangan untuk   kurang mendapatkan perhatian oleh   tuturnya.
            merubah alokasi anggaran. Misalnya   pemerintah. Begitu juga penggunaan      Lukman  mengatakan,  hal  ini
            saja ketika DPR membahas anggaran   bahasa Indonesia untuk tempat-tempat   harus menjadi refleksi bersama apakah
            pendidikan, dia melihat adanya suatu   umum yang sering menggunakan bahasa   memang harus dipertahankan proses
            sekolah  yang  ingin  dibantu  lalu   inggris”.                  demokrasi yang seperti ini atau tidak.
            dia  meminta Menteri untuk memberikan      Dia menambahkan, ketika lewat   “Jadi memang sangat mahal demokrasi
            anggarannya  namun  tidak  sampai   tol Jagorawi seringkali kita temui papan   Indonesia. Ini merupakan refleksi buat
            detail membeli gentengnya, pasir dan   nama komplek perumahan mengunakan   kedepan saja,”terang Lukman.
            sebagainya.                     bahasa Inggris bandingkan dengan
               “Ini hanya alokasinya saja namun
              barangkali hanya ekses apakah kemudian   Thailand yang bangganya menggunakan  Absensi masalah klasik

                                                                               Lukman mengatakan, persoalan
 Proses Legislasi DPR   kita ingin kembali ke masa lalu atau   dibawahnya bahasa Inggris.  absensi merupakan persoalan klasik
                                            bahasa nasionalnya baru kemudian

                                               Lukman  mengharapkan,  UU
            tidak. Karena menurut saya dahulu
                                                                             yang sudah terjadi pada periode lalu.
                                                                             “itu merupakan persoalan dari dulu
            juga ada korupsi tetapi tidak terlihat
                                            Bendera, Bahasa dan Lambang Negara
 Sarat Muatan Politis  karena  sistemnya  tertutup  maka   tidak hanya berlaku diatas kertas saja   tetapi sebenarnya tidak khas persoalan
                                            tetapi benar-benar diterapkan sehingga
            orang tidak banyak tahu,  sekarang ini
                                                                             DPR  periode  sekarang,”katanya.
                                            karya sastra dan bahasa Indonesia benar-
            transparan apabila korupsi semuanya
                                                                             Dahulu, terangnya, hanya 4 fraksi
            akan terlihat,”katanya.         benar diakui di negara sendiri dan manca   namun persoalan kehadiran sudah
               Dia mengakui dari sisi budgeting   negara.                    menjadi topik pembahasan di beberapa
            memang masih belum maksimal karena                               sidang,”katanya.
            memang mekanismenya hak budget  Produk reformasi                    Menurutnya,  persoalan  DPR
            berada di tangan DPR namun jangan      Kelahiran Komisi Pemberantasan   menyangkut  sarana  dan  prasarana
            lupa hak proposal berada di tangan   Korupsi  (KPK),  kata  Lukman,   seperti ruang rapat yang tidak memadai
            Pemerintah. “Jadi tidak mungkin misalnya   merupakan produk reformasi dimana   dan layak buat rapat-rapat keseharian.
            pemerintah  mengajukan  anggaran   awalnya dimulai dari TAP MPR Tentang   “Kita sebetulnya belum punya gedung
            RABPN 900 Triliun kemudian DPR   pemerintahan yang bersih dan bebas   parlemen ini gedung dibangun untuk
            memompa anggaran itu menjadi 2000   dari KKN. “Jadi KPK memang produk   konferensi Conefo waktu itu,” katanya.
            Triliun paling  maksimal  naik menjadi   reformasi karena itu tidak perlu disesali,      Selain itu, persoalan Air conditioner
            Rp 1000 Triliun”.               kenapa tidak kepolisian, kejaksaan   (AC) seringkali mati saat pukul 4 sore.
               Dia menambahkan, DPR bisanya   diperkuat karena kita menganggap   Karena itu, apabila rapat diskor dan
            hanya menggeser-geser anggaran yang   saat itu kinerja lembaga tersebut tidak   kemudian dilanjutkan jam 7 malam
            kurang produktif. “Kita harus akui   bagus,”katanya.             seringkali karena tidak nyamannya
            memang panitia anggaran itu para pekerja      Oleh  karena  itu,  diperlukan   ruangan seringkali anggota langsung
            yang luar biasa dan tidak mengenal   lembaga yang memiliki wewenang   pulang dan tidak kembali setelah rapat
            lelah,”katanya.                 seperti kepolisian, kejaksaan. Yang tidak   diskors.
                                            diberi, kata Lukman, hanya pemberian      “ Ini harus segera ditata ulang gedung
            Monumental                      wewenang SP3. “Jadi kalau terkena   DPR, semula memang dirancang untuk
               Ketika ditanya UU monumental   KPK tidak mungkin lolos yang bisa   440 anggota dan hanya terdiri 4 fraksi
            yang  pernah  dibahas,  Lukman   menghentikan adalah pengadilan jadi   artinya hanya empat sekretariat lalu
            mengatakan, UU tentang Bendera,   tidak boleh main-main ketika KPK   tidak ada staf ahli. Sekarang adanya
            Bahasa dan Lambang Negara sangat   menetapkan tersangka harus benar-benar   penambahan  anggota  DPR  560
            monumental karena melalui UU ini,   clear,”katanya.              orang  bahkan setiap anggota DPR
            pemerintah diwajibkan mengembangkan      Menyinggung proses demokrasi di   memiliki staf pribadi dan staf ahli,”
            dan melindungi sastra Indonesia yang   Indonesia, Lukman menerangkan, saat   terangnya. (si)

                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73  11
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18