Page 15 - MAJALAH 73
P. 15
LAPORAN UTAMA
lembaga politik keputusannya bersifat Sarolla. Disitu ada 600 MW padahal gampang”.
politik, tapi harus ada manfaatnya cuma butuh 100 MW, sisanya bisa Diakui dalam memperjuangkan
untuk rakyat. Karena itu, dia berharap suplai ke industri atau daerah lain. aspirasi rakyat belum maksimal,
system rapat ini masuk tatib, karena Komisi VII mempertanyakan karena harus meloby departemen
periode mendatang yang pertama hambatannya apa, dijelaskan contohnya di Sumut dia perjuangkan
dibahas adalah tatib, Setiap periode Gubernur bahwa kontrakornya tarsok- listrik masuk desa bisa saja tapi
diperbarui, dulu tak ada BK sekarang tarsok. Kalau begitu kita panggil kan bukan itu saja pembanguna di
ada, nanti ada Badan baru sebagai semua pihak yang terkait termasuk daerahnya. Ada infrastruktur, yang
amanat UU MPR, DPR, DPD dan Pertamina dan PLN dan kontraktor ditangani Komisi V, pihaknya harus
DPRD. Geodipa, alasanya anggaran. Lalu bersinergi. Di Komisi VII akan terus
didesak terus sanggup selesaikan perjuangkan di Sumut sementara bisa
Kepentingan bangsa sebulan atasi keuangan, kalau tak mandi cahaya dulu, tidak byar pet,
Lebih lanjut Soetan menegaskan, bisa mengundurkan diri. Benar saja baru yang lain akan berkolaborasi
minimnya RUU yang dihasilkan kontraktor itu tak sanggup lalu masuk dengan teman-teman di Komisi lain
DPR lantaran lebih banyak debat Medco, sehingga jalanlah proyek ini. Komisi V dan IV bagaimana Sumut
soal non substansi. Seharusnya DPR “ Ini hasil kunker, berarti masih bisa swasembasa beras, bagaimana
tak mengurus titik koma dan bahasa, efektif. Kalau dikatakan hanya infrastruktur bisa dibangun.
tetapi kenyataannya yang banyak jalan-jalan nggak benar lah, lebih
diperdebatkan titik koma, bahasanya, baik berbaik sangka, artinya ada Setuju rapor merah
bukan substansinya. Titik koma manfaatnya. Kalau pro kontra pasti Mengenai penilaian rapor merah
mestinya urusan ahli bahasa dan ada, namun manfaatlah yang kita DPR, Soetan Batoegana menyatakan
staf. tonjolkan,” tutur Soetan dengan setuju saja. Menurutnya di bidang
Karena kelemahan system tadi, menambahkan, disamping system, legislasi kebanyakan kepentingan
kita hanya suka ribut dan sangka ambil keputusan tidak gampang pribadi lebih ditonjolkan bukan
jelek antar fraksi sehingga hasilnya karena di DPR ada 10 fraksi, goreng mikirkan rakyat, politisnya muncul di
terlambat semua. Misalnya bila sana goreng sini, lama akhirnya jenuh. media masa bahwa yang diperjuangkan
Dewan konsentrasi penuh membahas “ Sistem yang membuat anggota membela rakyat tapi tak di bela-bela.
RUU Minerba, waktu 6 bulan selesai. Dewan tidak produktif ”. Contohnya ketika butuh tenaga ahli
Paling tidak setahun selesai, tetapi Sedangkan dari sisi anggaran, dan komputer, rakyat ribut, padahal
hampir 4 tahun ini RUU tak selesai menurut dia nggak ada masalah sudah diputuskan BURT dimana ada
berarti memang kurang produktif. karena kita hanya menggodok di 10 fraksi semua setuju, tapi ribut di
“Disini gorang-goreng, sudah Komisi masing-masing kemudian luar, termasuk ada anggota salah satu
selesai satu bab mundur lagi, banyak disampaikan ke Panitia Anggaran fraksi yang menolak, dan itulah yang
kepentingan. Ke depan hanya satu kemudian di evelauasi lagi kalau terekspos secara luas di media masa.
kepentingan untuk bangsa dan negara. itu berjalan baik. Di PA mungkin Seharusnya kalau sudah menjadi
Itu yang tonjolkan,” tegasnya. bisa mencapai target apa yang kita keputusan harus komit, suka nggak
Ia bertekad, untuk periode 2009- harapkan, plus minus anggaran suka sampaikan ke rakyat. Harusnya
2014 anggota Fraksi Partai Dempkrat bisa kita control cepat, Ini kan ada konsisten, kalau setuju pertahankan,
bisa mempelopori pembahasan indikatornya, bujet untuk PLN gara-gara politisnya yang ditonjolkan.
RUU. Ia juga optimis, kal au 6 sekian triliun , tahun depan kita cek Inilah hasilnya terlalu banyak fraksi,
bulan selesai, banyak sekali UU berapa penyerapannya, bisa. Yang idealnya 6 sampai 7 saja.
yang dihasilkan. Harus ada target lain kan tidak, kenapa system kita tak Terhadap banyaknya anggota yang
masing-masing komisi, supaya memungkinkan hal demikian. ditahan KPK, kita masih bersyukur
kongkrit. “ Kalau singkirkan baju Benarkah dalam bahas anggaran yang ditangkap KPK cuma sedikit.
dan golongan, mungkin akan cepat Dewan hanya nrimo tak ada anggaran Kalau fair bongkar KPK semua
selesai. Tonjolkan untuk bangsa sandingan yang disusun DPR, Soetan mungkin jumlahnya 80% yaitu bila
dan negara. Setelah masuk komisi menjawab “ Saya kira nggak juga, ada anggota merasakan yang aneh-
seharusnya golongan dan fraksi serta malah karena ketatnya anggaran ini aneh, KPK juga kena makanya nggak
kelompok ditanggalkan,” ujar Soetan Komisi VII suka berantem, contohnya ada yang benar. Ada peribahasa ngono
menambahkan. komisi-komisi lain sudah putuskan yo ngono, ning ojo ngono. Boleh saja
Menanggapi efektifitas kunjungan tapi Komisi VII masih alot bahas tetapi jangan kelewatan.
kerja sebagai salah satu fungsi subsidi PLN dan PGN. Kita panggil “Jangan anda mencari-cari
pengawasan, Soetan menyatakan kegunaannya untuk apa, untuk proyek kesalahan mitra anda hanya ingin
ada manfaatnya. Saat kunker ke ini, mana proyeknya sampai dimana? sesuatu. Bantu dan dukung untuk
Sumut, disana listrik kurangnya 100 “ Kita pertanyakan, kita crewet malah rakyat, seorang berterima kasih itu
MW, Komisi VII diminta Gubernur kadang-kadang pemerintah pening. rejeki anda, jangan ada urusan yang
membantu penyelesaian Proyek Untuk menaikkan 1-2 rupiah nggak lain-lain. Keputusan itu itu rakyat,
PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73 13