Page 20 - MAJALAH 73
P. 20

LAPORAN UTAMA



            membawa  konsekuensi  pada         Selama  ini,  menurut  Ronald,   ancang sudah akan mengajukan uji
            sering    tersendatnya  pembahasan   hal  itu  kurang  dilakukan.  Dia   materi ke MK.
            RUU, sebab fraksi dengan jumlah   menunjuk contoh pembahasan RUU      Karena itu, dalam membahas RUU
            anggota  sedikit  maka  anggotanya   Perfilman. Tak banyak para penggiat   DPR tidak bisa main-main. Jangan
            merangkap di banyak alat kelengkapan   film  yang  tahu  pembahasannya,   sampai seperti yang terjadi selama
            dewan,” katanya.                tak  mengetahui  bobot  perdebatan   ini, bahwa argumen-argumen ilmiah
               Ditambah lagi, sejumlah angota   maupun    substansinya  sehingga   sering  diabaikan  karena  pilihan-
            DPR  masih  sering  menjalankan   mereka tidak bisa melihat seberapa   pilihan politik.
            tugas sebagai anggota MPR dengan   besar  undang-undang  itu  mampu      Menyinggung tentang kenyataan
            melakukan  sosialisasi  UUD  1945   mendukung perkembangan industri   bahwa anggota DPR yang memiliki
            hasil amandemen. baik sosialisasi ke   perfilman nasional. Hal yang sama juga   kemampuan untuk membahas UU
            daerah-daerah maupun ke luar negeri.   terjadi pada UU tentang Kesehatan   sangat terbataas, Ronald menjelaskan
            “Ini  menghambat  kinerja  DPR,”   maupun UU tentang BHP (Badan   disitulah pentingnya fraksi. “Kami
            katanya.                        Hukum Pendidikan).               masih  melihat  perlunya  fraksi
               Ke  depan,  menurut  Ronald,      DPR,  tambahnya,  tidak  bisa   dipertahankan  karena  kenyataan
            DPR  dalam  menyusun  program   membahas Undang-undang dengan    masih  banyak  anggota  DPR  yang
            legislasi harus memperhatikan beban   tidak  sungguh-sungguh  karena   kurang memiliki kemampauan dalam
            kerja DPR  sehingga jumlah yang   semakin  transparannya  demokrasi   mengaktualisasikan diri,” katanya.
            ditargetkannya tidak terlalu muluk-  sekarang  ini  maka  DPR  akan      Fraksi, tambahnya, dapat berperan
            muluk serta harus berdasarkan pada   selalu diawasi dan disoroti publik,   mendorong  anggota-anggota
            skala prioritas. “Capaian kualitas tak   lebih-lebih  jika  produknya  tidak   beraktualisasi diri. Fraksi harus terus
            selalu bisa dibanggakan,” katanya.  memuaskan  publik  maka  dapat   berkelanjutan memberikan orientasi
               Selain itu, tambahnya, manajemen   digugat  ke  mahkamah  konstitusi   ataupun  penataran  kepada  para


            .... ada anggota DPR yang merangkap di banyak alat kelengkapan DPR, misalnya

            menjadi anggota komisi tertentu tetapi juga anggota di beberapa (Pansus Panitia
            Khusus). Hal ini ke depan sebaiknya tidak dilakukan lagi....






            persidangan  juga  harus  dibenahi   (MK). “Kini memungkinkan adanya   anggotanya sekaligus memanage para
            dengan lebih melibatkan masyarakat,   judicial review atas produk DPR yang   anggotanya, siapa-siapa yang perlu
            baik  pembahasan  secara  cluster   berupa undang-undang,” katanya.  diberi  kesempatan  terlibat  dalam
            maupun  konsinyering.  Yang  tak      Meski  ada  mekanisme  Judicial   pembahasan  sebuah  RUU.  “Jadi
            kalah penting, tambahnya, harus ada   Review  (uji  materi),  DPR  tidak   orientasi tak cukup hanya sekali di
            ketentuan bahwa setiap anggota  DPR   bisa melakukan politik lempar batu   awal masa kerja. Harus berkelanjutan
            paling banyak hanya boleh merangkap   sembunyi tangan, atau yang penting   dan  itu  tugas  fraksi  atau  partai,”
            dalam tiga alat kelengkapan DPR.   membahas  Undang-undang  tanpa   katanya(sul).
            “Jangan seperti sekarang, ada anggota   pertimbangan  matang  dengan
            DPR yang merangkap di banyak alat   alasan  ada  Mahkamah  Konstitusi.
            kelengkapan DPR, misalnya menjadi   Sebaliknya DPR harus malu kalau
            anggota komisi tertentu tetapi juga   sampai produknya digugat ke MK
            anggota di beberapa (Pansus Panitia   dan dikalahkan. “DPR harus malu
            Khusus). Hal ini ke depan sebaiknya   kalau  UU  di  judicial  review,  dan
            tidak dilakukan lagi,” katanya.  dikabulkan.” katanya.
                                               Menurut dia, semakin banyak UU
            Libatkan masyarakat             yang diajukan untuk diuji materi di
               Ronald  juga  berharap,  ke   MK dan semakin banyak uji materi
            depan,  dalam  pembahasan  RUU   dari masyarakat itu dikabulkan MK
            harus  semakin  banyak  melibatkan   maka  memberi  gambaran  betapa
            kelompok-kelompok masyarakat yang   rendahnya  kualitas  produk  DPR  .
            akan diatur, ini penting karena akan   Kenyataan sekarang ini, ada sejumlah
            terkait dengan efektifitas pelaksanaan   RUU yang masih dibahas tetapi sudah
            Undang-undang.                  ada elemen masyarakat yang ancang-

            18      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25