Page 22 - MAJALAH 73
P. 22

LAPORAN UTAMA



            s e m u l a   d e n g a n   m e m b e r i   fungsi  utama  yakni  pembuatan   di  DPR,  jumlahnya  lebih  kecil
            kewenangan  yang  besar  agar   UU,  pengawasan,  dan  anggaran.   dibanding  f raksi  PDIP  yang
            dapat  mengimbangi  kekuasaan   Pengawasan  atau  kontrol  DPR   menempatkan diri sebagai oposisi.
            pemerintah.  Ekses  kekuasaan   dilaksanakan  lebih  banyak  atas   Fraksi dari partai yang berkoalisi
            yang  sangat  besar  itu  dapat  kita   dasar  kepentingan  sempit  yakni   dalam  banyak  hal  malah  tidak
            telusuri  sejak  tahun  2000  yakni   kepentingan partai atau golongan   mendukung pemerintah.
            makin  banyaknya  anggota  DPR   tertentu.  Ketika  penyimpangan      Namun  melihat  hasil  pemilu
            yang  tersangkut  masalah  hukum   terjadi  dan  merugikan  rakyat   2009 lalu, maka peta di parlemen
            karena  dugaan  praktik  suap  dan   banyak  seperti  kasus  Lumpur   dipastikan berubah dan legislative
            korupsi .                       Lapindo, pengawasan DPR terasa   heavy  yang  secara  de  jure  masih
               “  Saya  punya  impresi  bahwa   kurang  kuat  dalam  membela   berlaku tidak akan seefektif periode
            tugas dan kinerja DPR itu tidak   kepentingan rakyat.            lalu. Pasalnya, partai pemerintah
            maksimal. Sisstem pemerintahan      Begitu  juga  ketika  proses   yakni  Partai  Demokrat  menang
            presidensial  yang  seharusnya   pembuatan  UU,  kepentingan     mutlak  dan  jumlah  kursinya  di
            memberi  mandat  kekuasan  yang   DPR  dan  kepentingan  partai   DPR  menempati  urutan  teratas,
            besar  pada  presiden,  seolah   atau  kepentingan  pihak  tertentu   belum lagi ditambah fraksi-fraksi
            terganjal  di  DPR,”    .  Begitu   sangat  kentara.  Sudah  banyak   yang  berkoalisi  dan  komitmen
            pun  dengan  pola  koalisi  yang   pendapat,  analisa  dan  penelitian   partai  koalisi  kini  kemungkinan
            diterapkan  dalam  system  multi   yang menyiratkan begitu besarnya   lebih  solid  dibanding  periode
            partai sejak 1999, terutama koalisi   kepentingan-kepentingan lain di   lalu.
            dalam  pemerintahan  Presiden   balik  UU.  Idealnya  sebuah  UU      Te t a p i ,  p e r u b a h a n   p e t a



            pola koalisi yang diterapkan dalam system multi partai sejak 1999, terutama
            koalisi dalam pemerintahan Presiden Yudhoyono dalam lima tahun terakhir tidak
            menggambarkan sebuah praktik koalisi yang efektif






            Yudhoyono  dalam  lima  tahun   dilahirkan  untuk  pengaturan    kekuasaan  fraksi-farksi  di  DPR
            terakhir  tidak  menggambarkan   seluruh kehidupan masyarakat dan   ini  hendaknya  diawasi  banyak
            sebuah  praktik  koalisi  yang   diperuntukkan bagi kepentingan   pihak  agar  bandul  politik  tidak
            efektif.                        rakyat banyak. Nyatanya, banyak   drastis berubah menjadi kekuatan
               Par tai-par tai  pendukung   UU  yang  berbenturan  dengan    pemerintah  yang  dominan  dan
            pemer intah  seper ti  Golkar,   kepentingan  r akyat  banyak    mengatur  kembali  DPR  seperti
            PKS,  PPP  dan  sebagainya  yang   tersebut.                     masa Orde Baru. Dalam hal ini,
            notabene  mempunyai  wakil         Akan halnya fungsi anggaran,   peran  media  massa,  lembaga
            di  Kabinet  Indonesia  Bersatu,   proses  penyusunan  bersama   swadaya masyarakat dan elemen-
            memperlihatkan  kinerja  yang   p e m e r i n t a h   j u g a   t e r k e s a n   lemen  kritis  lainnya  harus  lebih
            tidak  sejalan  jika  dilihat  pola   tertutup dan lebih mementingkan   dioptimalkan lagi sehingga tercipta
            koalisi  di  DPR.  Seharusnya   kepentingan  jalangan  partai    keseimbangan  kekuasaan  atau
            koalsi  di  pemerintahan  itu  juga   d i   D P R .  I r o n i s n y a ,  d a l a m   check  and  balances.  Sebab  hanya
            diimplementasi  dalam  praktik   pemba hasan  angga r an  itu,   dengan kekuasaan yang seimbang
            politik  di  par lemen.    Jadi,   beberapa  anggota  Dewan  malah   dan  saling  mengontrol  itulah
            partai  koalisi  menikmati  bagian   ikut menjadi calo dan ini  sempat   demokrasi akan berjalan baik dan
            kekuasaan di pemerintahan tetapi   terbongkar di media. Seharusnya   rakyat menjadi tujuan dari semua
            sering  mengkritik  dan  bahkan   hal ini tidak terjadi.         program dan kebijakan,***
            mengganjal program pemerintah di      M e n g h a d a p i   p r a k t i k
            DPR. Akibatnya banyak program   politicking  DPR  selama  hampir
            pemerintah  yang  tersendat  oleh   lima tahun ini, pihak pemerintah
            praktik  politik  di  DPR.  “Saya   memang dihadapkan pada situasi
            bisa menyimpulkan banyak sekali   dilematis.sistem  presidensial
            politicking di DPR”.            tidak bisa dijalankan sepenuhnya
               Politicking di DPR itu tergambar   mengingat wakil partai pemerintah
            jelas  dalam  menjalankan  tiga   yakni  Fraksi  Partai  Demokrat

            20      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27