Page 23 - MAJALAH 73
P. 23

LAPORAN UTAMA


            Direktur IBC Arief Nur Alam:


            APBN Masih Elitis, Belum



            Berbasis Kinerja







            APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sejatinya merupakan instrumen
            paling efektif untuk menyejahterakan rakyat.  DPR yang juga memegang fungsi
            anggaran-di samping fungsi legislasi dan fungsi pengawasan, semestinya
            mengoptimalkan fungsi anggarannya. Karena posisinya yang strategis, sesungguhnya
            APBN  dapat menjadi instrumen kampanye untuk mendongkrak citra DPR maupun citra
            partai politik.



                         a   m    u  n   ,  menjadikan APBN sebagai wujud    “Kenyataannya,  dari  tahun  ke
                         s u d a h k a n   D P R   dari agregasi kepentingan rakyat.     tahun  APBN  kita  kan  sangat
                         mengoptimalkan                                      elitis,” tegas Arief.
                         fungsi  Anggaran                                       Padahal,  tambahnya,  dalam
            N yang dimilikinya?                                              membahas  RAPBN  di  DPR
            Menurut  Direktur Indonesia                                      sekarang ini sampai pada satuan
            Budget Center (IBC) Arief                                        tiga,  jadi  sampai  tingkat  unit
            Nur  Alam,    APBN  hasil                                        organisasi,  fungsi,  program,
            karya DPR dan Pemerintah                                         kegiatan  dan  jenis  belanja. “Jadi
            selama  ini  masih  sangat                                       DPR dalam membahas Anggaran
            elitis,  belum  menjawab                                         i n i   s a n g a t   r i n c i ,  s e h i n g g a
            kebutuhan  masyarakat                                            semestinya  kalau  anggota  DPR
            melainkan baru menjawab                                          aspiratif dan memahami persoalan
            k e b u t u h a n   e l i t   d a n                              rakyat, maka  dalam pembahasan
            birokrasi.                                                       APBN  ini  lah    akan  tercermin,”
               D P R   p u n   b e l u m                                     katanya.
            m e n g o p t i m a l k a n                                         S e n a g a i m an a   d i k e t a h u i,
            k e w e n a n g a n n y a   d a l a m                            DPR  dalam  menentukan  APBN
            pembahasan  RAPBN.  DPR                                          memiliki  kekuasaan  yang  kuat.
            b e l u m     m e n u n j u k k a n                              B e r d a s a r   U U D   1 9 4 5   h a s i l
            k e m a m p u a n n y a                                          amandemen,  pasal  23  ayat  3
            u n t u k                                                        dinyatakaan DPR dapat menolak
                                                                             RUU  APBN  yang  diajuakan
                                                                             Presiden. Selain itu, dalam Pasal
                                                                             20-A  ayat  1,  juga  disebutkan
                                                                             DPR  memiliki  fungsi  legislasi,
                                                                              fungsi  anggaram  dan  fungsi
                                                                                pengawasan.  S elain  itu,
                                                                                   berdasarkan Pasal 15 ayat
                                                                                     3   U n d a n g - U n d a n g
                                                                                      Nomor 17 Tahun 2003
                                                                                       tentang  Keuangan
                                                                                        N e g a r a ,   D P R








                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73  21
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28