Page 19 - MAJALAH 73
P. 19

LAPORAN UTAMA


            Direktur Program PSHK, Ronald Rofiandri:


            Target legislasi DPR terlalu



            muluk-muluk, perlu skala prioritas






            DPR-RI masih sering menutup diri dan mengambil jarak
            dengan pemangku kepentingan dalam membahas Undang-               Kendala  itu,  katanya,  antara  lain
            undang, padahal semestinya pembahasan pada setiap                target  yang  dicanangkan  tidak
            tahapan dilakukan secara terbuka sehingga masyarakat             sensitif terhadap beban kerja DPR,
            dapat melihat bobot perdebatan saat pembahasan.                  terdapat problem dalam tata kelola
                                                                             persidangan  di  DPR  serta  belum
                                                                             mampu  memaksimalkan    kinerja
                                                                             fraksi sehingga sering terjadi rapat-
                      artisipasi dari pemangku   target  jumlah  itu  tidak  terpenuhi.
                                                                             rapat yang sulit mencapai qourum,
                      kepentingan  itu  sangat   Tidak terpenuhinya target itu, selain
                                                                             ditambah  lagi  sangat  terbatasnya
                      per lu  karena  akan   karena targetnya sendiri terlalu tinggi,
                                                                             anggota DPR yang aktif. “Mudahnya
                      mempengaruhi efektifitas   juga kenyataan di DPR menghadapi
                                                                             membentuk  fraksi  di  DPR  juga
            Ppelaksanaannya  serta          s e j u m l a h
            akan  lebih  tepat  sasaran  pada   kendala  dalam
            kelompok masyarakat yang diatur,”   pembahasan
            tegas Direktur program Pusat Studi   R U U
            Hukum  dan  Kebijakan  (PSHK),   ini.
            Ronald Rofiandri.
               Kinerja DPR dalam menjalankan
            fungsi  legislasi  tidak  bisa  hanya
            diukur  dengan  kuantitas  atau
            seberapa  banyak  undang-undang
            yang dihasilkan, karena yang lebih
            penting justru kualitas. “DPR sudah
            harus  menyingkirkan  semangat
            bahwa  kinerjanya  bagus  kalau
            mampu menghasilkan banyak produk
            Undang-undang.  Kuantitas  saja
            tak  bisa  dibanggakan,  melainkan
            pada  kualiatas,  yakni  sejauh
            mana  undang  undang  itu  mampu
            menjawab  kebutuhan  masyarakat
            serta    didasarkan  atas  skala
            prioritas dan efektif dalam
            p el a ks a n aa n n y a , ”
            katanya.
               M e n u r u t
            Ronald,  target
            p e m b a h a s a n
            RUU  di  DPR
            periode 2004-
            2009 sekarang
            ini  terlalu
            m uluk-
            m uluk,
            sehingga


                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73  17
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24