Page 17 - MAJALAH 73
P. 17

LAPORAN UTAMA


            Ketua FPKS Mahfud Sidik;


            Citra dan Kinerja DPR



            Periode 2004-2009 Rendah





                                                                             memfasilitasi  berjalannya  fungsi
            Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR-RI Mahfud       pengawasan.  Seperti  misalnya
            Sidik mengemukakan, ada dua persoalan serius bagi DPR            secara  anggaran  itu  ada    alokasi
            periode 2004-2009.  Pertama soal pencapaian kinerja yang         anggaran  untuk  komunikasi
            tidak mencapai target secara maksimal terutama di bidang         intensif, untuk penyerapan aspirasi.
            legislasi. Kedua berkaitan dengan pencitraan DPR di mata         Memang kebijakan anggaran untuk
            publik.                                                          memfasilitasi fungsi pengawasan ini
                                                                             terlihat, impactnya itu terlihat secara
                      encapaian kinerja DPR   “Komunikasi publik harus diperbaiki,”     positif. Tinggal bagaimana diperkuat,
                      di bidang legislasi  baru   tegas Mahfud. Pendekatan ke-PR-  artinya  temuan-temuan  lapangan
                      sekitar 60%,” ujar Mahfud   an. Tetapi  juga  PR  yang  berbasis   itu bisa terfollow-upi baik di komisi
                      seraya    menerangkan,   pada kinerja, bukan PR yang sekedar   maupun di paripurna DPR dalam
            Pbahwa  secara  kualitatif       mengkomunikasikan asap saja. Tapi   penggunaan hak-hak yang dimiliki.
            produk-produk  legislasi  DPR     betul-betul kinerja.
            dalam  implementasinya  masih      Ditanya  bagaimana memperbaiki  Out put-out come jelas
            banyak persoalan. Mulai dari judisial   kinerja ? Mahfud menegaskan, legislasi   “ Karena itu kita harapkan juga ketika
            review,  kemudian  gugatan  di  MK   bukan hanya  pencapaian kuantitatif,   pengawasan itu di follow up, out put
            (Mahkamah  Konstitusi)  sampai   tetapi aspek kualitatifnya itu.      dan  out  come  nya  itu  clear.
            kemudian sejumlah Undang-undang   Sehingga  jangan  sampai                Misalnya  soal  Angket
            yang dalam implementasinya masih   Undang-undang  baru                      BBM,  orang  bukan
            menimbulkan pro dan kontra.     satu  bulan  selesai                          cuma melihat bahwa
               Berkaitan  dengan  pencitraan   dibahas,  sudah  di                         oh muncul angket,
            DPR  di  mata  publik,   “Saya  kira   judisial  review.                       tapi out put dan out
            keterbukaan  media  sekarang  ini   S e o l a h - o l a h                      comenya  apa,  ini
            semakin menampilkan sisi-sisi yang   pembahasan  dan                           harus clear,” papar
            tidak terlihat, terutama kasus-kasus   penyusunannya itu                       Anggota PKS dari
            korupsi, kasus-kasus moral, dan inilah   jadi terkesan asal-                  Dapil VIII Jabar.
            menurut saya  yang memang menjadi   asalan.                                     Lalu misalnya Tim
                     PR  (Pekerjaan  Rumah)      D a r i   s i s i                       Pengawasan Lumpur
                        DPR  periode  2009-  p e n g a w a s a n                           Lapindo Sidoarjo,
                            2014,” jelasnya.   Mahfud menjelaskan                                 out  put     foto: sugeng/parle
                                            sebenarnya  sudah
                                            cukup bagus. Apalagi
                                            DPR  sendiri
                                            memang


















                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73  15
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22