Page 53 - MAJALAH 204
P. 53

2021
                                                                                                              2021
                                                                                   BALEG DPR RI


























































            Pimpinan Baleg DPR RI menerima pandangan mini Fraksi PKB atas RUU Dikdok, Rabu (29/9/2021). Foto: Oji/nvl


            menjadi concern kami untuk kemudian   Salah satu upaya yang dilakukan   DPR RI akan terus merespons
            bahkan pembentukan perguruan tinggi   adalah melalui pembahasan RUU   kegelisahan publik terkait isu
            kedinasan ini belajar dari beberapa   TPKS yang hingga kini masih bergulir   tersebut. Willy meminta masyarakat
            negara yang ada ini juga tidak menutup   di Baleg.                 percaya bahwa DPR senantiasa
            kemungkinan,” tandasnya.           “Di RUU ini, korban benar-benar   berpihak terhadap korban kekerasan
                                              menjadi perhatian kita. Korban   seksual. “Kami setia pada isu-isu
            WUJUDKAN HARAPAN MASYARAKAT       tidak hanya dilindungi tetapi    yang menjadi konsen kita. Publik
            TERHADAP RUU TPKS                 juga mendapatkan penanganan,     bisa melihat totalitas kami yang tidak
              Ketua Panitia Kerja Rancangan   perlindungan, dan pemulihan      hanya menjaga akan tetapi juga
            Undang-Undang Tindak Pidana       terkait kasus kekerasan yang     terus berjuang merealisasikan lahir
            Kekerasan Seksual (Panja RUU TPKS)   dialami olehnya,” kata Willy RUU   UU perlindungan terhadap korban
            DPR RI Willy Aditya menegaskan, DPR   TPKS berfokus terhadap korban,   TPKS. Sedari awal kami sadar ini
            RI terus berupaya merespons harapan   mengingat seberat apapun pelaku   tidak akan mudah. Namun yang tidak
            masyarakat akan pencegahan        dihukum, korban tetap mendapatkan   mudah bukan berarti tidak bisa,”
            kekerasan terhadap perempuan.     dampak kerugian yang kompleks.   pungkasnya. l rnm/es



                                                                        TH. 2021      EDISI 204      PARLEMENTARIA        53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58