Page 58 - MAJALAH 94
P. 58

foto:doc.internet/matanews.com






























           Tari Pendet Bali
                                                                               kerupuk,  tapi  kenikmatannya  tentu
                                                                               akan terasa beda. Begitupun dengan
                                                                             foto:doc.internet/merdeka.com  kebudayaan, budaya hanya dianggap
                                                                               sebagai  pelengkap  atas  berjalannya
                                                                               suatu negara, padahal negara sangat
                                                                               membutuhkan  kebudayaan  sebagai
                                                                               jati diri bangsa.
                                                                                  Dedi mengharapkan  menghadapi
                                                                               permasalahan budaya ini,  rakyat tidak
                                                                               harus tergantung kepada pemerintah,
                                                                               rakyat  bisa  melestarikan  budaya  se-
                                                                               cara parsial tapi  harus tetap ada yang
                                                                               mengayomi.
                                                                                  “Kita harus sebangun atau punya
                                                                               keseimbangan antara hak pemerintah
                                                                               dan  kewajiban  pemerintah  dan  hak
                                                                               rakyat  dan  kewajiban  rakyat,  jadi
                                                                               didalam  hal  ini  tidak  bisa  mencari
           Tari Tor-tor khas daerah Batak, Sumatera Utara
                                                                               kambing  hitam.  Pemerintahlah  yang
           “Hal  tersebut    akan  membantu  kita   hanya  dipahami  sebatas  kesenian   paling  terdepan  menjadi  fasilitator
           untuk  mempromosikan  kebudayaan     oleh  masyarakat.    Ketika  kita  men-  menjadi  regulator  walaupun  tidak
           ke kancah dunia,” jelasnya.       dengar kata kebudayaan maka pikiran   harus menjadi operator,” ujarnya.
             “Kita jangan marah kepada mereka   kita  hanya  sebatas  kesenian  tari,       “Ketika visi kebudayaan tidak ada
           yang  sudah  mahir,  tapi    jangan   puisi,    teater,  drama,  atau  film,  dan   sebagai  sumber  dalam  mengelola
           sampai kita belajar gending  ke Eropa.   sebagainya.                bangsa,  bagaimana  sebuah  bangsa
           Karena  mereka    lebih  tekun  dan   Saat  ini  Dedi  mengibaratkan     dapat  mempertahankan  warisan  dan
           serius mempelajari budaya Indonesia   kebudayaan    seperti  kerupuk  yang   jati dirinya?  Karena kebudayaan  bisa
           ketimbang  anak  Indonesia  sendiri,”   merupakan   pelengkap   makanan   memberikan    arah  keseimbangan
           tandasnya.                        utama.  Kita  masih  bisa  menikmati   manusia. (sc/ku)
             Saat  ini  kata  Dedi,  kebudayan   makanan   tersebut   tanpa   pakai   ***


                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 |
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63