Page 75 - MAJALAH 105
P. 75
pria kelahiran Leuwidamar, Lebak Dedy mengatakan menjadi ang-
27 April 1958 ini. gota DPR ibadahnya lebih banyak.
Karena lewat kewenangan anggota
Tahun 2006, PDI yang telah dewan lah ia bisa membangun 1.200
berubah nama menjadi PDI sekolah setiap tahun untuk seluruh
Perjuangan itu kembali mena- pelosok negeri. Sementara ketika
j
warkannya untuk maju men adi menjadi pelawak atau komedian hal
calon Wakil Gubernur Banten itu tidak bisa dilakukannya.
mendampingi Ratu Atut Chosiyah.
Lagi-lagi Dedy menampik tawaran Menuju Pilkada Kota Tangerang
tersebut. Dikatakannya, sebelum
ia menduduki jabatan tertentu, Sementara itu diakui Dedy, hingga
ia ingin terjun ke dalam politik kini ia masih merasa rindu dengan
praktis terlebih dahulu dengan panggung hiburan yang telah
menjadi anggota partai. Barulah dilakoninya selama lebih dari 30
dua tahun berikutnya, 2008 ia tahun lamanya. Bahkan ia berjanji
memproklamirkan diri secara bahwa kelak ia akan kembali lagi
resmi masuk menjadi anggota PDI ke dunia yang telah membesarkan
Perjuangan. namanya itu.
Dan disaat pemilu 2009 silam, Dilanjutkan Dedy, sebenarnya “Sebenarnya tidak ada larangan
Dedy mendapat dukungan penuh tidak semua masyarakat berstigma dan tidak diatur dalam Tatib DPR,
dari masyarakat Banten untuk atau memandang rendah profesi maupun UU MD3 bahwa Anggota
mewakili Provinsi Banten, hingga artis. Namun hal itu juga diakuinya DPR tidak boleh menjadi pelawak
kemudian Dedy dapat melenggang tidak dapat disalahkan begitu atau menjadi pekerja seni juga. Tapi
ke Senayan menjadi anggota Dewan saja. Karena memang tidak semua jujur karena, pertama waktunya
Perwakilan Rakyat hingga saat ini. artis yang berkiprah di DPR juga tidak ada, kedua secata etika juga
memperlihatkan kinerja dalam tidak baik. Kita sudah berkomitmen
Menjadi anggota Dewan, tidak hal kemampuan dan kapasitas urus rakyat dan Negara, masa sih
lantas nama “Miing” hilang dalam politiknya. Disini tentu bertumpu kita masih sibuk ketawa-ketiwi lagi
diri anak ke tujuh dari sepuluh pada artis tersebut, motif dan di layar kaca. Itu kembali lagi kepada
bersaudara pasangan Edi Syadeli orientasinya masuk ke DPR untuk motivasi awal menjadi anggota DPR.
dan Siti Djulaeha ini. Tidak jarang apa?. Kalau motivasinya ekonomi, saya
dalam gedung parlemen ia masih rasa pelawak jauh lebih besar, lebih
kerap disapa “Mas Miing”. Hal “Secara normatif artis sama bebas, malah tidak takut ditangkap
serupa pun sempat ia temui ketika ia dengan warga Negara lain yang KPK karena hasil yang didapatnya,”
turun ke masyarakat yang menjadi memiliki hak menjadi anggota ungkapnya.
daerah pemilihannya (Dapil). Hal dewan, bahkan menjadi presiden.
tersebut tidak menjadi masalah Akan tetapi hak yang sama tersebut Tanggal 31 Agustus 2013 menda-
bagi Dedy. Ia malah heran jika ada alangkah indahnya jika dibarengi tang, Miing beserta Suratno akan
rekan seprofesinya yang enggan dengan peningkatan kapasitas dan bersaing dengan incumbent Wakil
disebut atau disapa artis ketika kompetensi dirinya masing-masing, Walikota Tangerang Arief yang
duduk di kursi dewan. Baginya hal Minimal dia memahami fungsi berpasangan dengan Sachrudin
itu malah memudahkan Dedy untuk politik itu sendiri dalam kehidupan untuk mengikuti Pilkada Tangerang.
bertemu dan menjaring aspirasi dari berbangsa dan bernegara. Kalau Miing yakin masyarakat Tangerang
masyarakat. hanya sekedar menjadi vote sangat cerdas dalam memilih calon
getter kemudian duduk, dan pemimpinnya. Meski ada yang
“Yah, jangan seperti kacang lupa menjadi anggota DPR yang hanya menganggap Miing sebagai orang
sama kulitnya lah. Yang harus mendengarkan saja, saya kira baru di Tangerang Kota.
diingat, kita itu bisa duduk di DPR ini parlemen itu kan Parle yang artinya
salah satunya karena profesi lama bicara. Masa sih satu periode, lima “Jokowi saja orang baru di Jakarta
kita sebagai artis, pelawak atau tahun enggak pernah ngomong bisa menjadi pemimpin untuk
pekerja seni lainnya. Saya sih enggak sama sekali. Mending ngomong masyarakat ibukota. Ya, tidak salah
masalah jika disebut pelawak atau salah, dari pada tidak sama sekali. juga kan mengikuti hal yang positif.
disapa “Miing”,”ungkap Dedy. Karena dari kesalahan itulah kita Apalagi demi rakyat, bangsa dan
bisa belajar,”papar Dedy. negara saya,” aku Dedy. (Ayu)
PARLEMENTARIA EDISI 105 TH. XLIII, 2013 75