Page 70 - MAJALAH 105
P. 70
tetapi tidak menyenangkan. Dia berasnya masih 5 juta ton. Begitu belajar ke Malayisa.
mengaku sedih kalau dilecehkan belajar ke Indonesia dalam tempo 5
tidak hanya dari dalam negeri tetapi tahun produksi berasnya mencapai Satu hal menarik dari Harmoko
justru dari luar negeri, mengenai 25 juta ton. “Jadi studi bandingnya m enjaga keb u gar anny a. I a
soal studi banding. “Menurut berhasil, belajarnya ke Indonesia,” mempunyai motto dan dipesankan
saya untuk sementara stop studi tegasnya. kepada anak-anak muda : Jangan
banding, gunakan dana itu untuk terlalu sering melihat kaca spion,
kepentingan rakyat banyak. Naggak Dulu pertanian kita didukung nubruk nanti, lebih baik what next.
ada studi banding yang hebat, kelompok pendengar, pembaca dan Saya simpulkan begitu, ini pesan
apalagi teknologi informasi sangat pemirsa (Kelompencapir) hingga psikologis. Ini salah satu kunci
maju dan semua data bisa diakses.
Selain itu semua negara kita punya
perwakilan dan Duta Besarnya,
minta saja ke data dan informasi
ke mereka,” ucap mantan Menteri
Penerangan ini.
Dubes itu kata dia, tugasnya
memberi informasi menyangkut
semua masalah, untuk keperluan
semua Komisi di DPR itu ada.
Bukankah studi banding diperlukan
untuk menambah wawasan,
Harmoko menyebutkan, timingnya
harus tepat. “Apakah tega, di saat
rakyat megap-megap begini dililit
kemiskinan, wakilnya jalan-jalan ke
luar negeri,” tegasnya.
Diingatkan bahwa angka kemis-
kinan rakyat kita cukup besar,
mencapai 31 juta, belum termasuk
p e n g an g g u r d an s e te n g ah
menganggur sekitar 60 juta. Hasil
studi banding juga dinilai tidak
jelas dan tidak sesuai dengan UUD
45, tetapi justru berbau liberal.
“ Ini harus diubah. Ide ini sudah
disampaikan kepada juniornya di
DPR dan DPR harus peka,” katanya.
Di saat menjadi Ketua DPR, kisah produksi pertaniannya melimpah. tetap segar, padahal usianya telah
Harmoko, dulu pernah distop. Namun kini kondisi berbalik mencapai 75 tahun. Satu lagi yang
Pernah ada delegasi yang meminta produski beras Vietnam di ekspor rutin dilakukan, sehari dua kali
ijin mau studi banding dengan ke Indonesia, termasuk para pelajar minum madu Arab untuk menjaga
tegas ditolaknya. “ Jangan lakukan, dan mahasiswa Malaysia belajar kesehatan usus dan kejantanan……
lebih baik beli sembako,” sebut ke Indonesia, sekarang banyak bukan main. (mp,iky)
Harmoko dengan menambahkan, mahasiswa pelajar Indonesia yang
akibat larangan studi banding itu
menjadi ramai meski lebih mudah
menyelesaikan karena DPR ketika
itu hanya terdiri tiga fraksi. Satu hal menarik dari Harmoko menjaga kebugarannya.
Ia mempunyai motto dan dipesankan kepada anak-anak
Justru kalau mau studi banding ke
negara-negara Afrika, Togo, Benin, muda : Jangan terlalu sering melihat kaca spion, nubruk
Lagos. Kalau perlu ke Vietnam,
sebab dulu negara itu studi banding nanti, lebih baik what next.
ke Indonesia belajar soal pertanian
sekitar tahun 1980 yang produksi
70 PARLEMENTARIA EDISI 105 TH. XLIII, 2013