Page 41 - MAJALAH 126
P. 41

nya akan dibawa ke paripurna DPR
            RI dan kemudian diserahkan kepa­
            da Presiden RI untuk mendapatkan
            Amanat Presiden (Ampres) dan, lalu
            paripurna DPR RI bisa mengesah­
            kan menjadi UU. “Sebelum puasa
            Ramadhan 1436 H yang akan jatuh
            pada 18 Juni 2015 ini, DPR akan
            mengirimkan kepada Presiden RI
            untuk mendapatkan Ampres,” tam­
            bahnya.

            Melalui UU Penjaminan ini nan­
            ti kata Misbakhun, keuangannya
            akan dijalankan oleh PT. Jamkrida
            yang ada di pemerintah provinsi,
            kabupaten/kota di seluruh In­
            donesia. Hal itu sekaligus untuk
            memperkuat posisi UMKMK agar
            permodalannya lebih terjamin, ter­
            arah, dan tak ragu lagi agar resiko
            perbankannya tak terlalu besar
            dan lebih mudah mendapat kredit
            dengan premi 1 ­1,5 % tergantung
            pada resiko yang diberikan kepada
            UMKM itu sen diri.
                                                      Melalui UU Penjaminan ini nanti kata
            Mengenai sanksi kata Misbakhun,  Misbakhun, keuangannya akan dilajalankan
            hal itu menjadi kewenangan oto­   oleh PT. Jamkrida yang ada di pemerintah
            ritas jasa keuangan (OJK). “Soal   provinsi, kabupten/kota di seluruh Indonesia.
            sanksi bagi berbagai pihak terkait
            pengembangan UMKM ini menjadi  Hal itu sekaligus untuk memperkuat posisi
            kewenangan OJK. Selain itu ada  UMKMK agar permodalannya lebih terjamin,
            pembatasan terhadap kepemilikan   terarah.
            usaha asing sampai 40%, dan de­
            ngan RUU ini tidak menyerahkan
            kepada mekanisme pasar. Sebab,    Dengan begitu kata Ichsanuddin,   Selain RUU ini bukan UU organik
            hukum pasar itu yang kuat akan    maka rakyat kecil selama ini hanya   karena tidak diperintahkan oleh
            menggilas yang kecil,” pungkasnya.  menjadi kaos kaki kekuasaan, dan   konstitusi, menurut Ichsanud­
                                              bukannya  menjadi  ruh  dan  jiwa   din, DPR juga salah dalam mem­
            Sementara menurut Ichsanuddin,    penguasa dalam menyelenggara­     pelajari asas akuntabilitas, karena
            secara filosofis UU Penjaminan su­  kan kekuasaannya. Sedangkan se­  setiap tindakan yang terpercaya
            dah tepat untuk melindungi rakyat   cara yuridis, RUU ini mengabaikan   dan terukur itu harus bisa diper­
            kecil dalam berusaha. Namun, bu­  UU BI, UU OJK, UU Perlindungan    tanggungjawabkan. “Jadi, RUU ini
            kan terbatas pada pembiayaan un­  Konsumen dan UU LPS (Lembaga      belum dalam kerangka ekonomi
            tuk UMKM, tapi seharusnya juga    Penjaminan Simpanan). “Dan, se­   secara menyeluruh, maka jangan
            untuk manajemen, pemasaran dan    cara  yuridis kejiwaan terdapat 107   menjadikan UMKM sebagai korban.
            inovasi. “Jadi, kalau hanya sebatas   juta jiwa yang terserap UMKM, se­  Jadikanlah UMKM itu seperti di Je­
            pembiayaan maka hanya menyele­    hingga UMKM mana yang benar­      pang dan Korea, yang diperhitung­
            saikan satu masalah, sehingga ke­  benar untuk usaha rakyat dan     kan dalam perekonomian negara,”
            tika memasuki masyarakat ekonomi  UMKM mana yang menyerahkan        pungkasnya. (sc) Foto: Naefuroji, Jaka/
            ASEAN (MEA), UMKM hanya akan      resiko kredit itu kepada lembaga   Parle/HR
            menjadi korban,” tegasnya.        penjaminan?” tuturnya memper­
                                              tanyakan.



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46