Page 39 - MAJALAH 126
P. 39
de ngan besaran utang yang ma “Kenapa untuk ekspor, karena sangat luar biasa. Tetapi juga mesti
sih dinilai realistis ini. Justru Gus utang kan menggunakan dolar. Ke yang diingat adalah krisis 1998 itu
malah prihatin dengan kondisi eko tika seorang berutang ke luar nege adalah adanya transaksi dari para
nomi saat ini. Dengan utang ini, ri tapi orientasinya investasi dalam gambler yang turut memperburuk
Pemerintah belum serius mengga negeri, dan dibayarnya menggu suasana keuangan dan perbankan
rap sektor produktif. nakan rupiah, ini bisa menggerus kita,” nilai Ecky.
devisa ketika dia jatuh tempo pem
Gus menyatakan, DPR sebagai mitra bayaran utang,” tegas Politisi asal Untuk itu, Ecky mengingatkan
dari Pemerintah, tetap ingin mem Dapil Jawa Barat ini. Pemerintah harus lebih waspada
berikan kontrol terhadap besaran terhadap transaksi derivatif. Tran
utang Indonesia. Ia berharap utang Ia juga mengingatkan, Pemerin saksi derivatif adalah transaksi
ini tidak menjadi beban. Sehingga tah harus tegas dalam membuat yang didasari oleh suatu kontak
DPR berhak tahu terhadap alokasi kebijakan bahwa setiap utang luar atau perjanjian pembayaran yang
utang tersebut. Dengan adanya negeri yang dilakukan oleh sektor nilainya merupakan turunan dari
kontrol dari DPR, diharapkan Indo swasta itu harus ada jaminan untuk nilai instrumen yang mendasari,
nesia mendapatkan pinjaman yang menahan volatilitas atau perge seperti suku bunga, nilai tukar,
tepat, dan momentum yang tepat rakan kurs yang beresiko. komoditas, ekuiti dan indeks, baik
pula. yang diikuti dengan pergerakan
“Setiap perusahaan swasta atau tanpa pergerakan
“Paling tidak kami ingin mengontrol termasuk BUMN yang dana atau instrument.
dan tahu alokasi utang Pemerintah. berutang ke luar
Tentu kita juga ingin mendapatkan nege ri tapi ti “Jan gan s am
pinjaman yang tepat dan momen dak dijamin kan, pai perbankan
tum yang tepat pula. Karena kan maka resiko dan institusi
utang ini menjadi beban. Kami ingin d i t a n g g u n g keuang an tu
pada saat jumlah dan momentum oleh seluruh rut bermain di
yang tepat,” tutup Gus. bangsa Indo valuta a sing,
nesia. Ketika ya ng b is a
Investasi Dalam Negeri rupiah itu ter menjatuhkan
puruk akibat nilai tukar mata
Dalam kesempatan yang sama, permintaan do uang rupiah,” tu
Anggota Komisi XI DPR Ecky Awal lar yang tinggi un kas Ecky.
Mucharam menilai, Pemerintah tuk membayar utang,
harus membuat kebijakan terkait maka akibatnya bukan Ecky menambahkan, pi
utang luar negeri, baik yang dilaku dikenakan kepada yang haknya sangat concern
kan oleh Pemerintah sendiri, mau memiliki hutang, tapi juga terhadap utang luar nege
pun swasta. Ia menegaskan, Peme seluruh bangsa Indonesia. Seperti ri. Walaupun tidak ada mekanisme
rintah dan Bank Indonesia harus krisis 1998,” kata Ecky. pembahasan utang bersama DPR
mengatur alokasi utang itu. dalam Undangundang, namun
Ecky mengakui, saat ini jumlah Ecky meminta DPR dilibatkan
“Karena ketika utang luar negeri itu utang, terutama utang dari sektor dalam pembahasan utang.
diberikan sebebasbebasnya apa swasta yang tidak dijaminkan itu
kah ada jaminan utang luar negeri sangat besar, dan itu sangat bere “Ini kaitannya dengan APBN, yang
itu digunakan untuk sektor produk siko terhadap ketahanan sistem didalamnya terdapat besaran de
si,” kata Ecky, seolah bertanya. keuangan Indonesia. fisit. Ketika ada penambahan besar
an utang tersebut, harus melaku
Politisi FPKS ini khawatir, utang Dibanding krisis 1998, Ecky optimis kan pembicaraan dan mendapatkan
luar negeri yang dilakukan oleh ada perbedaan dengan kondisi saat persetujuan dari DPR. Karena utang
swasta, tapi tidak langsung dijadikan ini. Dalam konteks fundamental itu akan dibayar bukan oleh Peme
investasi di Indonesia, dan malah ekonomi, lebih baik saat ini. Pada rintah Indonesia sekarang, tapi oleh
berivestasi di luar negeri. Ia mene 19971998, Ecky menilai tahun itu, masyarakat Indonesia pada masa
gaskan, utang oleh swasta itu harus kondisi Indonesia sangat rapuh. mendatang,” tutup Ecky menutup
dipastikan diinvestasikan di Indone perbincangan. (sf) Foto: Naefuroji/
sia dan beroorientasi untuk ekspor. “Saat itu, booming pertumbuhan Parle/OD
PARLEMENTARIA EDISI 126 TH. XLV, 2015 39